26.4 C
Singkawang
More
    BerandaLumbungSistem Informasi Manajemen di Perbankan

    Sistem Informasi Manajemen di Perbankan

    | Penulis: Anisa Dwi Savitri

    Sistem informasi bank adalah suatu sistem pengolahan data keuangan dan pelayanan jasa perbankan secara elektronis dengan menggunakan sarana komputer, telekomunikasi dan sarana elektronis lainnya. Sistem Informasi Manajemen adalah sistem terpadu yang menyediakan informasi untuk mendukung kegiatan operasional, manajemen, dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi. Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem informasi yang menghasilkan keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam kegiatan manajemen.

    Pada hakikatnya teknologi informasi merupakan peluang bagi sistem manajemen kontemporer. Pertama, teknologi informasi digunakan untuk mekanisasi tugas-tugas manajer, seperti pelaporan dan pengumpulan data. Teknologi informasi dalam bentuk yang berbeda diintegrasikan ke dalam peralatan produksi, dan data yang dihasilkan pun akan disimpan secara otomatis. Hal ini tentu mempercepat laporan yang berkaitan dengan produksi.

    Kedua, saat ini teknologi informasi memungkinkan untuk menyediakan database yang lebih kompleks sehingga sistem akuntansi manajemen dapat menyajikan informasi nonkeuangan, misalnya informasi yang berkaitan dengan produk, konsumen, proses produksi.

    Ketiga, informasi ini memudahkan para manajer dalam memonitor dan menganalisis operasi mereka.

    Keempat, teknologi informasi memungkinkan dibuatnya rencana yang disesuaikan dengan situasi. Simulasi dan skenario bagaimana jika (what if) yang dapat disajikan oleh teknologi informasi dapat menyediakan berbagai alternatif dari konsekuensi suatu keputusan, sehingga memungkinkan sistem manajemen kontemporer menyajikan informasi yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan.

    Kelima, teknologi informasi memungkinkan sistem akuntansi manajemen kontemporer untuk berperan dalam menyajikan informasi biaya strategis.

    Keberhasilan bank akan sangat ditentukan kualitas kinerja teknologi sistem informasinya, yang akan terus dikembangkan secara luas untuk memenuhi kepentingan bisnis bank dan nasabahnya. Kecenderungan proses otomatisasi ini akan terus berlanjut di tahun-tahun mendatang, seiring dengan perkembangan perbankan nasional sebagai lembaga kepercayaan masyarakat dalam menjalankan fungsi sebagai perantara keuangan (financial intermediary).

    Di dalam persaingan yang sangat ketat, untuk menjaga loyalitas nasabah bank harus mempunyai ide atau inovasi terbaru agar bisa menjaga kualitas dan pelayanan bank. Karena kepuasan nasabah juga menjadi salah satu tujuan bank supaya bank tersebut mempunyai nilai pandang yang bagus dimata masyarakat luas. Agar itu semua bisa tercapai, bank harus mempunyai teknologi sistem informasi yang canggih dan mengikuti perkembangan zaman.

    Pada dunia perbankan, perkembangan teknologi informasi membuat para perusahaan mengubah strategi bisnis dengan menempatkan teknologi sebagai unsur utama dalam proses inovasi produk dan jasa. Seperti halnya pelayanan electronic transaction (e-Banking) melalui ATM (Automatic Teller Machine), phone banking dan internet banking misalnya, merupakan bentuk-bentuk baru dari pelayanan transaksi manual menjadi pelayanan transaksi yang berdasarkan teknologi.

    Hampir seluruh perbankan Indonesia sekarang ini telah memberikan pelayanan secara online dalam bertransaksi. Semakin berkembang dan kompleksnya fasilitas yang diterapkan perbankan untuk memudahkan pelayanan, itu berarti semakin beragam teknologi yang dimiliki suatu bank. Tidak dapat dipungkiri, dalam setiap bidang termasuk perbankan penerapan teknologi bertujuan selain untuk memudahkan operasional intern perusahaan, juga bertujuan untuk semakin memudahkan pelayanan terhadap customers.

    • Profil Sistem Teknologi Informasi Bank

    Teknologi informasi merupakan salah satu strategi perusahaan untuk dapat lebih kompetitif dalam bidangnya Teknologi informasi akan mendukung terciptanya suatu sistim informasi yang di butuhkan oleh konsumen, sementara definisi dasar yang membentuk sistem informasi itu sendiri adalah data, informasi dan sistem informasi. Perkembangan teknologi informasi di dunia tak dapat dipisahkan dengan perkembangan teknologi komputer. Peningkatan kemampuan komputer yang amat pesat dan dapat digambarkan sebagai suatu kuantum dalam perkembangan teknologi, sangat membantu perkembangan teknologi informasi Berikut ini penjabaran teknologi sistem informasi yang dipergunakan di Bank.  Kategori Sistem Informasi Managemen yang digunakan Bank. Kategori Sistem Informasi Management dapat dikelompokan menjadi 2 (dua) fungsi yaitu sebagai berikut:

    1. Operation Support System Function.

    Jenis Sistem Informasi Manajemen dari fungsi Operation Support System yang diterapkan fungsi Transaction Processing System (TPS). Transaction Processing System tersebut digunakan untuk memproses transaksi produk perbankan seperti pinjaman (Loans), penyimpanan uang (deposit), trade finance serta jasa perbankan lainnya.

    1. Management Support System Function

    Jenis Sistem Informasi Manajemen dari fungsi Management Support System yang diterapkan yaitu Management Information System (MIS).  MIS digunakan dalam rangka menyediakan informasi yang diperlukan bagi setiap level manajemen di Mandiri guna mendukung pengambilan keputusan. Dalam terminologi yang digunakan di bisnis perbankan pada umumnya, framework dari Sistem Informasi Manajemen di Bank dapat dikelompokan menjadi:

    • Core Banking System (CBS)

    Core Banking System merupakan suatu Host System yang fungsinya ialah sebagai CustomerDatabase Organizer, dimana aplikasi tersebut berfungsi sebagai Grafic User Interface (GUI) yang mendukung setiap transaksi perbankan yang dilakukan. Data tersebut meliputiCustomer Information File (CIF), Loans & Deposit Transaction System, Trade Finance System dan jasa-jasa perbankan lainnya

    • Banking Delivery System (BDS)

    Banking Delivery System adalah fasilitas delivery dimana nasabah bisa melakukan accessterhadap produk dan jasa bank. Contoh dari delivery system tersebut dibagi menjadi (2) bagian yaitu :

    1. Self Service Terminal :
    • ATM (Automated Teller Machine).
    • Call Center  (Phone Banking).
    • Debit Card / POS Terminal.
    • Phone banking.
    • Cash Management.
    1. Non – Self Service Terminal  :
    • Branch Teller System

    Management Support System

    Management Support System adalah sistem yang dapat menyediakan informasi/data/laporan perusahaan untuk mendukung pengambilan keputusan pada setiap tingkatan manajemen. Sementara itu Management Support System di Bank baru pada tahap information provider (Management Information System) belum dapat menyediakan solusi secara langsung bagi manajemen.  Demikian pula, Bank belum menyediakan Executive Information System yaitu sistem informasi yang disajikan sedemikian rupa (biasanya menggunakan mutimedia) bagi para top executive.

    Saat ini Bank sedang melakukan pengembangan Management Support System secara outsourcing dengan beberapa provider (vendor) untuk menyediakan solusi secara langsung bagi jajaran manajemen. Contoh dari Management Information System yang diterapkan adalah sebagai berikut:

    1. Financial Information System.
    2. Asset & Liabilities Management Information System.
    3. Human Resources Information System.
    4. Fixed Asset Information System.

    Berikut ini disajikan framework dari Sitem informasi Manajemen di Bank.

    SYSTEM & NETWORK MANAGEMENT DAN MANAGEMENT SUPPORT SYSTEM.

    • Financial Information System.
    • H R Information System.
    • Asset Information System.

    CORE BANKING SYSTEM

    • CIF (Customer Identification File).
    • Loans Module.
    • Deposit Module.
    • Trade Finance.
    • GL System.

    BANKING DELIVERY SYSTEM

    • Branch Teller.
    • ATM.
    • EFT/POS (Debit card).
    • Call Center.
    • Cash Management.

    Peran Sistem Teknologi Informasi Pada Bank

    Peran Sistem Informasi dalam mendukung Operasional Bisnis di Bank sangatlah besar, terutama dalam mendukung kegiatan operasional rutin. Oleh karena itu peranan Teknologi Sistem Informasi dalam menjalankan operasional jasa bank dinilai sangat vital bagi kelangsungan usaha. Kegiatan utama operasional di Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu dan Unit yaitu melayani dan memproses transaksi nasabah yang meliputi:

    1. Transaksi Pinjaman (Commercial Loans, Consumer Loans, Goverment Loans and Consumer Loans).
    2. Transaksi Tabungan (Saving Transaction).
    3. Transaksi Deposito (Time Deposit).
    4. Transakasi Giro (Current Account Transaction).
    5. Transaksi Trade Finance (LC Exspor & Impor).
    6. Transaksi Transfer dan Inkaso (Electronic Transaction).
    7. Transaksi Pembayaran (Bill of payment).
    8. Transaksi jasa bank lainnya.

    Peran Sistem Informasi Manajemen dalam menunjang pengambilan keputusan di Bank yaitu dengan menyediakan informasi atau data-data perusahaan yang diperlukan. Informasi tersebut antara lain informasi tentang keragaan usaha bank dari mulai tingkat usaha terkecil yaitu Kantor Unit, Kantor Cabang Pembantu, Kantor Cabang sampai Kantor Pusat.  Informasi keragaan bank yang dapat disajikan oleh Sistem informasi Manajemen di Bank antara lain:

    1. Laporan Liquiditas  unit usaha :
    2. Laporan Cash Ratio.
    3. Laporan Giro Wajib Minimum.
    4. Laporan Call Money Pasiva Neto terhadap total dana.
    5. Laporan  Produktivitas usaha :
    6. Laporan Return on Asset.
    7. Laporan Return on Earning Asset.
    8. Laporan produktivitas pinjaman.
    9. Laporan Non Performing Loans.
    10. Laporan rasio antara net interest margin terhadap earning assets.
    11. Laporan kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio).
    12. Laporan Efisiensi  Bank :
    13. Laporan Cost of Fund (COF).
    14. Laporan Cost of Loanable Fund (COLF).
    15. Laporan Overhead Cost (OHC).
    16. Financial Information System yang mencakup:
    17. Capital Budget.
    18. Financial forecasting.
    19. Financial Planning.
    20. Laporan  Perkembangan Dana Pihak III
    21. Laporan Perkembangan Tabungan.
    22. Laporan Perkembangan Giro.
    23. Laporan Perkembangan Deposit.

    Metode Penelitian

    Metode Pengembangan Sistem

    Metode pengembangan sistem yang dipakai adalah dengan menggunakan metode SLDC.

    Berikut penjelasan metode SLDC:

    SDLC berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan langkah-langkah dari setiap tahapan yang secara garis besar terbagi dalam kegiatan sebagai berikut:

    Survey

    Kegiatan ini dlakukan untuk mengidentifikasi kondisi sistem yang sedang berjalan di Bank khusunya seksi-seksi yang berkaitan dengan data pegawai, juga mengetahui kebutuhan pengguna sistem tersebut secara garis besar.

    Analisa

    Kegiatan ini dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi sistem yang sedang berjalan di Bank, juga mengetahui kebutuhan pengguna sistem, mengetahui ruang lingkup pekerjaan yang akan dtangani, memahami sistem yang sedang berjalan dan mengidentifikasi masalah dan mencari solusi

    Desain

    Kegiatan ini dlakukan untuk mendesain sistem yang baru yang dapat menyelesaikan masalah – masalah yag ada dalam data pegawai di Bank

    Pembuatan

    Kegiatan ini di lakukan untuk membuat rancangan logikal berupa coding/pemrogramming dari sistem informasi yang dibangun.

    Hasil dan Pembahasan

    Pengertian Sistem

    Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut ini:

    Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu

    Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefiniskan sistem sebagai berikut ini:

    Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu

    Kedua kelompok definisi tersebut adalah benar dan tidak bertentangan, yang berbeda adalah cara pendekatannya. Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih luas. Definisi ini lebih banyak diterima, karena kenyataannya suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sistem bagian. Sebagai misal, sistem akuntansi dapat terdiri dari  beberapa subsistem, yaitu   subsistem   akuntansi penjualan, subsistem akuntansi pembelian, subsistem akuntansi penggajian, subsistem akuntansi biaya dan lain sebagainya.

    Karakteristik Sistem

    • Komponen  Sistem (Components)

    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen system atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen- komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifatsifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Jadi, dapat dibayangkan jika dalam suatu sistem ada

    subsistem yang tidak berjalan/berfungsi sebagaimana mestinya. Tentunya system tersebut tidak akan berjalan mulus atau mungkin juga system tersebut rusak sehingga dengan sendirinya tujuan sistem tersebut tidak tercapai.

    • Batas Sistem (Boundary)

    Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu system dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu system menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

    • Lingkungan Luar Sistem (Environments)

    Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem.

    • Penghubung  (Interface) Sistem

    Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke yang lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

    • Masukan (Input) Sistem

    Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkankeluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

    • Keluaran (Output) Sistem

    Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supersistem. Misalnya untuk system komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

    • Pengolah (Process) Sistem

    Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang   lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan- laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.

    Pengertian Informasi

    Informasi adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses transformasi data menjadi suatu informasi

    = input – proses – output.

    Data merupakan raw material untuk suatu informasi. Perbedaan informasi dan data tergantung pada nilai gunanya bagi manajemen yang memerlukan. Suatu informasi bagi level manajemen tertentu bisa menjadi data bagi manajemen level di atasnya, atau sebaliknya.

    Kualitas Informasi:

     Tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus:

    • Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
    • Tepat pada waktunya. Berarti informasi yang dating pada penerima tidak boleh terlambat.
    • Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap – tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda

    Pengertian Sistem Informasi

     Sistem Informasi adalah suatu system integritas yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya, atau sebuah system terintegritas atau system manusia-mesin untuk menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen dalam suatu organisasi. System ini menafaatkan perangkat keras dan perangkat lunak computer, prosedur manual, model manajemen dan basis data.

    Sedangkan menurut Robert A. Leitch, system informasi adalah suatu system di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang diperlukan.

    Komponen fisik Sistem Informasi:

    1. Perangkat keras computer : CPU,Storage, perangkat Input/Output, terminal untuk interaksi, media komunikasi data
    2. Perangkat Lunak computer : perangkat lunak system, perangkat lunak umum aplikasi (bahasa pemrograman), perangkat lunak aplikasi (aplikasi akuntansi,dll)
    3. Basis Data : penyimpanan data pada media penyimpanan computer
    4. Prosedur : langkah – langkah penggunaan system
    5. Personil untuk pengelolaan operasi (SDM)

    Kesimpulan dan Saran

    Berikut Kelebihan Sistem Teknologi Informasi

    Meningkatkan efisiensi operasional. Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi perusahaan menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional membuat perusahaan dapat menjalankan strategi keunggulan biaya (low-cost leadership). Dengan menanamkan investasi pada teknologi sistem informasi, perusahaan juga dapat menanamkan rintangan untuk memasuki industri tersebut (barriers to entry) dengan jalan meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan teknologi yang diperlukan untuk memasuki persaingan pasar. Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock in) konsumen dan pemasok dengan cara membangun hubungan baru yang lebih bernilai dengan mereka.

    Memperkenalkan inovasi dalam bisnis. Misalnya penggunaan ATM (automated teller machine) dalam perbankan merupakan contoh yang baik dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank besar dapat memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang berlangsung beberapa tahun. Penekanan utama dalam sistem informasi strategis adalah membangun biaya pertukaran (switching costs) ke dalam hubungan antara perusahaan dengan konsumen atau pemasoknya.

    Membangun sumber-sumber informasi strategis. Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber informasi strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini berarti memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan telekomunikasi, menyewa spesialis sistem informasi, dan melatih end users.

     Sedangkan Kekurangan Sistem Teknologi Informasi:

    Dapat memberikan dampak bagi lingkungan sosial seperti pengurangan tenaga kerja, sehingga dapat menambah angka pengangguran. Selain itu dengan adanya SIM tersebut membuat ketergantungan manusia terhadap SIM tersebut, sehingga mengesampingkan rasionalitas manusia itu sendiri.

    Kurangnya tenaga ahli di bidang sistem informasi dapat menyebabkan kesalahan persepsi dalam pengembangan sistem dan kesalahan/resiko yang terjadi menjadi tanggung jawab perusahaan.

    Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul di sistem antara lain ketika adanya gangguan dalam sistem koneksi atau komputerisasi yang menyebabkan sistem tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan (offline).

    Kesimpulan

    Dari pembahasan tersebut di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu:

    Perkembangan teknologi informasi sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia dan telah mengubah pola-pola hubungan sosial, perekonomian (bisnis) dan politik.

    Peran teknologi informasi dalam Internet tidak bisa dipungkiri dalam hal penyediaan Informasi global ini sehingga dalam derajat tertentu, teknologi informasi disamaratakan dengan Internet. Internet sendiri memang fenomenal kemunculannya sebagai salah satu tiang pancang penanda kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Internet menghilangkan semua batas-batas fisik yang memisahkan manusia dan menyatukannya dalam dunia baru, yaitu dunia “maya”.

    Aplikasi teknologi informasi dalam internet memungkinkan dikembangkannya sistem informasi manajemen yang memiliki beberapa kelebihan, diantaranya kemudahan dalam mendistribusikan program aplikasi, mudah dan praktis karena dapat diakses dari manapun dan kapanpun, memiliki akses informasi yang lebih cepat, murah dan lebih baik serta mampu menurunkan biaya atas kebutuhan penyampaian dan penyebaran informasi.

    Aplikasi teknologi informasi dalam internet banking akan meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan produktifitas sekaligus meningkatkan pendapatan melalui sistem penjualan yang jauh lebih efektif daripada bank konvensional.

    Peran aplikasi teknologi informasi sangat vital dalam internet banking. Tanpa adanya aplikasi teknologi informasi dalam internet banking, maka internet banking tidak akan jalan dan internet sendiri tidak akan berfungsi/berguna, karena yang menjalankan internet adalah aplikasi teknologi informasi yang ada di dalam internet itu sendiri (terkoneksi).

    Dalam dunia perbankan, internet banking dapat menjadi pilihan yang menyenangkan karena mudah, murah dan kapanpun bisa dilakukan dari mana saja (tanpa ada batasan ruang dan waktu).

    Daftar Pusaka

    1. Azhar Susanto. Sistem Informasi Manajemen. Lingga Jaya: Bandung, 2004. Jogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi, ANDI OFFSET Yogyakarta, 1990.
    2. http://www.pustakasetia.com/product/sistem-informasi-manajemen-perbankan/
    3. https://www.researchgate.net/publication/335700951_TUGAS_SISTEM_SISTEM_INFORMASI_MANAJEMEN_IMPLEMENTASI_SISTEM_INFORMASI_MANAJEMEN
    4. Sumber gambar: https://www.gurupendidikan.co.id/wp-content/uploads/2019/09/pengertian-sistem-Informasi-manajemen.jpg

    Latest articles

    Explore more

    Arsip berita