Jakarta, detikborneo.com – Masyarakat tumpah ruah di Vihara Lim Pak Kung yang terletak di Jl. Kapuk Santri No.5 12, RT.12/RW.3, Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Kota Jakarta Barat Senin (6/5/2024).
Setidak nya lebih dari 700 masyarakat berdatangan memenuhi sepanjang jalan hingga Vihara.
Tentunya kehadiran itu untuk memperingati hari ulang tahun dari pada Dewa Lim pak Kung Kung. Tak hanya warga yang dari Jakarta, melainkan dari wilayah Bekasi hingga Tangerang juga hadir.
Berbagai kalangan, penggiat budaya, serta dan perkumpulan suhu mengirimkan banner ucapan yang tampak terpasang di beberapa pintu masuk dan sekitar vihara.
BACA JUGA :Melihat Sembahyang Rampas (Chiong Shi Ku) di Vihara Lim Pak Kung
Serangkaian acara seperti sembahyang bersama, makan bersama, anjangsana dari vihara lain, silahturahmi dari komunitas kalimantan yang ada di Jakarta, acara ritual adat, serta pertunjukan Sapek Kalimantan dibawakan oleh Mei Mei dan Daniang.
Pada acara tersebut kolaborasi kedua etnis Tionghoa dan Dayak ini pun terasa menyatu dengan budaya dan ritual yang di suguhkan kepada pengunjung yang datang.
Pantauan detikborneo.com di tempat pelaksanaan, tampak masyarakat berjubel dan bahkan ada saling berdempetan untuk menyaksikan beberapa pertunjukan dan ritual pada acara tersebut.
Hiruk pikuk suasana perkotaan Jakarta seolah terlupakan, suara Sape dan musik tradisional dengan banyak nya alat-alat peraga ritual, tari-tarian lenggang menyulap seketika suasana kota menjadi kembali ke peradaban leluhur dahulu di Kalimantan.
Acara berlangsung dengan sukses dan lancar. Dari pihak panitia Randy ucapkan terimakasih kepada warga yang berpartisipasi atas acara tersebut, kepada setiap para tamu undangan dan setiap yang terlibat ambil bagian.
“Semoga di adakannya acara ini, kami berharap seluruh umat dan tamu hadirin sekalian di Vihara Lim pak Kung mendapatkan keberkahan, kesehatan, dan kelancaran dalam usaha & rejeki, di jauhkan dari mara bahaya dan di berikan kebahagiaan” ucap Randy kepada wartawan.
Lebih lanjut ia mengatakan diacara ini yang terdapat ritual adat juga, sama-sama panjatkan doa kepada Tuhan yang maha esa atau Jubata, membuang segala bala atau hal yang kurang baik dalam hidup.
“Dan di selenggarakannya ritual adat, di harapkan sama sama kita berdoa kepada tuhan yang Maha Esa (Jubata) untuk membuang segala bala atau yang kurang baik di dalam hidup kita. Dan menjadikan semuanya lebih baik lagi” tutup Randy.
Di penghujung acara, suasana kemeriahan semakin terasa saat petikan Sapek Mei-mei dan Daniang melantunkan lagu-lagu khas daerah membuat suasana seketika semakin kental dengan Budaya.
Vihara Lim pak Kung ini diketahui juga mengadakan
ritual praktek pengobatan tradisional. Suhu Besar dari Vihara Lim pak kung yaitu Suhu Liu atau sering dikenal dengan Ko Alin bukan hanya praktek pengobatan tapi juga bisa konsultasi untuk masalah pribadi atau lainnya. (Rd)