Jakarta, detikborneo.com – Ketua ‘Dewa Datuk’ Rustono siap berikan Klarifikasi kepada pihak Dewan Adat Dayak (DAD) DKI Jakarta perihal beberapa video dan kegiatan nya yang dianggap selama ini tidak sesuai dengan ritual Dayak.
Hal ini dikatakan Rustono selaku ketua ‘Dewa Datuk’ saat di temui di kediaman nya di Jln Sunter Muara Bahari 1 Pademangan Jakarta Utara Kamis (25/4/2024).
“Saya mewakili keluarga besar ‘Dewa Datuk’ memohon maaf yang sebesar nya kepada saudara sekalian dimana mungkin dari video dan kegiatan kami yang beberapa waktu lalu ada yang salah dan tak berkenan.
BACA JUGA :Masyarakat Dayak di Jakarta Pertanyakan keaslian Dewa Datuk Panglima
Itu saya luruskan juga, saya bukan Panglima, dimana mungkin ada beberapa yang melihat cuplikan video dan narasi tulisan yang ada sehingga beranggapan saya mengaku Panglima, karena itu yang Panglima itu ‘Dewa Datuk’ jadi kita sedang rayakan ulang tahun ‘Dewa Datuk Panglima’.
Terkait beberapa alat peraga dan ritual kita juga itu mungkin ada yang kurang berkenan kami minta maaf.
Dikatakan Rustono dan kawan-kawan bersedia berikan Klarifikasi kepada pihak DAD Jakarta atas kekeliruan dan mungkin sempat membuat kesalahpahaman dan siap untuk di panggil DAD.
“Kami siap bang untuk di undang ke DAD supaya kami bisa juga bercerita banyak dan berkenalan lebih lanjut, sehingga kedepannya kami juga bisa lebih tahu, bagaimana dan apa aturan yang harus kami pahami” ucap Tono.
Ia juga mengatakan tidak pernah mengaku – ngaku Dayak dalam pertunjukan atau kegiatan nya. Namun diakui Tono ornamen dan aksesoris yang digunakan memang nuansa Dayak.
“Ya memang kita pakai aksesoris dan dan sebagaimana yang ada dilihat lah ya, karena kita dari leluhur juga mendapat kan kepercayaan nya seperti itu, ya seperti sudah menyatu dengan kita lah ya bang” pungkas pria yang juga di sapa suhu Tono ini. (Rd)