| Penulis: Paran Sakiu
Siapa pun manusia tanpa terkecuali orang Kristen akan diperhadapkan dengan pencobaan. Kadang pencobaan itu datang tiba-tiba. Kadang secara perlahan-lahan tanpa disadari telah menghancurkan hidup orang.
Untuk itu, Tuhan Yesus menasehati para murid selalu waspada dengan berdoa (Mark.14: 37-38). Berdoa yang tekun dan bersungguh-sungguh akan menjadikan seseorang pemenang. Yesus Kristus telah mencontohkannya kepada kita.
Perhatikan dengan baik Petrus dengan rekan-rekannya. Saat Yesus Kristus berdoa, mereka abai. Mereka memilih tidur daripada berdoa. Akhirnya saat pencobaan datang mereka tidak siap dan tercerai-berai.
Tidak demikian dengan Yesus Kristus. Dia menjadi pemenang dengan menjalani apa yang dikehendaki Bapa di Sorga yakni mati diatas kayu salib untuk penebusan umat Manusia dari hukuman dosa.
Untuk menjadi pemenang atas setiap pencobaan tidak ada cara lain kecuali dengan berdoa. Doa harus dijadikan prioritas sekalipun situasinya tidak memungkinkan seperti kelelahan. Masih ada kegiatan yang harus dikerjakan. Sudah jam tidur dan sederet alasan lainnya.
Memang kita akui roh penurut tetapi daging lemah. Pencobaan datang dari sisi yang lemah tersebut. Dengan demikian berdoalah selagi ada kesempatan.
Hanya orang-orang yang dengan tekun berdoa kepada Tuhan akan mampu mengatasi berbagai pencobaan. Baik yang datang secara tiba-tiba maupun yang perlahan-lahan.
Mari menata diri kembali dan mulailah berdoa lagi. Dengan berdoa anda dan saya akan mampu mengatasi setiap pencobaan.
Seberat dan sedahsyat apa pun itu pencobaan. Kita akan menjadi pemenang. Mau jadi pemenang atas pencobaan kata kuncinya adalah dengan berdoa.
***
Bionarasi
Paran Sakiu, S.Th., M.Pd. dilahirkan di Mentonyek pada 19 Maret 1971. Guru PAK di SMPK Rahmani, pegiat literasi.
Gembala Sidang GKRI Epifania Penjaringan, Jakarta Utara.
Menulis dan menerbitkan buku:
1. Menimba dari Sumur Yakub (Tangerang, 2019)
2. Kumpulan Cerpen: Hari Terakhir (Tangerang, 2020)
3. Kumpulan Cerpen: Seusai Pesta Naik Dango (Tangerang, 2021)
4. Panglima Jilah (Tangerang, 2022)
Aktif menulis untuk www.detikborneo.com.
Menikah dengan Okseviorita dan telah dikarunia tiga orang anak, menetap di penjaringan, Jakarta Utara.