MADN Dukung Polri Untuk Menangkap Pengeroyokan Ade Armando
Jakarta, detikborneo.com -Unjuk rasa BEM SI mahasiswa diseluruh Indonesia dan di Jakarta untuk menuntut agar wacana Presiden Joko Widodo tiga periode untuk tidak dilaksanakan dan Pemilu 2024 untuk tetap dilaksanakan.
Aksi unjuk rasa Damai para mahasiswa ini ada juga ditunggangi oleh oknum-oknum yang sengaja ingin membuat keributan dan rusuh.
Terbukti Ade Armando Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia dan pengiat media sosial yang ikut turun ke jalan mendukung mahasiswa supaya wacana Presiden Joko Widodo tiga periode tidak dilaksanakan saat diwawancarai pihak wartawan tv nasional sehingga terlihat oleh para pemancing keributa kala itu mahasiswa masih asik membacakan tuntutan dan berorasi didepan Gedung MPR RI, DPR RI dan DPD RI Senayan Jakarta.
Aspirasi perwakilan BEM SI mahasiswa sudah diterima oleh Wakil Ketua DPR RI, Bapak Subni Dasko, Bapak Ledwik Paulus dan Bapak Rahmat Gobel serta disaksikan oleh Bapak Jendral Polisi Drs. Listyo Sigit Pramono, M.Si Kepala Kepolisian Republik Indonesia.
Tak ayal lagi Ade Armando langsung diserang bogem mentah bertubi-tubi dan nyaris ditelanjangi, sungguh tragis kondisi yang dialami, membuat pihak Polri yang berjaga-jaga segera mengevakuasi dan mengamankan korban.
Menurut keterangan pihak Polri kondisi Ade Armando sudah lebam dipipi dan ada beberapa sobekan luka di kepala dan sudah lunglai takberdaya segera ditangani pihak kesehatan.
Irjen Pol. M. Fadil Imran Kapolda Metro Jaya dalam konferensi Pers Polri mendukung aksi unjuk rasa Damai BEM SI dan para mahasiswa makanya jauh-jauh hari kita sampaikan berapa total yang ikut aksi supaya kita bisa mengamankan dan meminimalisir para penyusup-penyusup, terbukti Ade Armando jadi korban dan 6 anggota Polri juga ikut menjadi korban maka Polri akan segera menangkap para perusuh. Identitas para pelaku sudah diketahui dan malam ini kita segera bertindak tegas, ucapnya.
Dari rekaman di lokasi sudah ada orang yang terlihat memukuli Ade Armando dan otak yang memprovokasi juga akan kita tangkap, ucap Fadil.
Tampak hadir juga dalam konprensi Pers Pangdam Jaya Mayjen TNI Untung Budiharto menyampaikan untuk masa puasa saat ini cukup untuk hari ini saja dan terakhir aksi unjuk rasa tidak boleh ada lagi aksi unjuk rasa pada bulan yang penuh Rahman ini dan ikut prihatin ada 6 orang anggota Polri yang menjadi korban pemukulan, katanya.
Ditempat terpisah Dr. Andersius Namsi, Ph.D Wakil Presiden Bidang Internal Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) mengecam keras pelaku pengeroyokan terhadap korban Ade Armando dan mendukung pihak Polri untuk segera menangkap dan menindak pelaku untuk diproses sesuai hukum yang berlaku, tukasnya.
MADN mendukung sepenuhnya apa yang akan dijalankan sesuai proses hukum yang berlaku oleh pihak Polri terhadap pelaku pengeroyokan Ade Armando, ucap Namsi (Bajare007)