Viral Video Abriantinus, Ketua DAD Balikpapan Diserang oleh Anggota Ex-FPI, MADN dan Ariadi Menyesalkan Atas Kejadian Tersebut.
Balikpapan, detikborneo.com – Abriantinus Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kota Balikpapan ramai diserang dengan ucapan-ucapan kasar saat diminta pihak berwajib untuk memediasi terkait keberadaan Ormas Laskar Mangguni Indonesia (LMI) yang ada berdiri di Kota Balikpapan.
Kelompok ormas yang menolak keberadaan LMI menjadi viral dan cukup heboh terjadi dipekan lalu akibat buntut dari penyegelan tempat ibadah Pastor Andi Simon.
- Baca juga Klik Link: MADN Dukung Polri Untuk Menangkap Pengeroyokan Ade Armando
Tidak tahu persis apa yang menyebabkan para ormas ini hingga tidak suka melihat Pastor Andi Simon yang terkenal dengan doa kesembuhan bagi semua masyarakat secara gratis, tidak dipungut biaya dan banyak dikunjungi oleh semua masyarakat Balikpapan dari berbagai keyakinan.
Ada yang merasakan kesembuhan dan ada pula yang belum terjadi kesembuhan, itu semua hal yang wajar dan biasa terjadi karena tergantung keimanan masing-masing karena IMAN itu adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti segala sesuatu yang tidak kita lihat.
- Baca juga Klik Link: Dinar Pabayo Sang Jenderal Dayak Dimakamkan Di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta.
Apa hubungannya antara Laskar Mangguni Indonesia dan Pastor Andi Simon? Mungkin anggapan para ormas yang menolak mereka sama-sama dari Sulawesi Utara.
Padahal cara-cara seperti ini kurang baik, bagaimanapun suku Asli Pulau Kalimantan Timur Dayak Paser belum pernah menolak ormas manapun yang datang di Balikpapan apalagi sampai melarangnya.
- Baca juga Klik Link: 42 Tahun Status Quo Warga Dayak Sungai Sumantipal Kec Lumbis Kab Nunukan Kaltara Tetap Pertahankan Wilayah Dari Klaim Milik Malaysia
Jelas-jelas ini perbuatan yang tidak baik untuk dicontoh di Negara tercinta Indonesia yang penuh keberagaman etnis, agama dan suku-sukunya.
- Baca juga Klik Link: Cornelis:” Pemindahan Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Adalah Anugrah”
Apalagi saat ini pemerintah telah menetapkan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara, tetangganya Balikpapan adalah kota penyangga Ibu Kota Negara Nusantara. Sehingga membuat Abrahamtinus Ketua DAD untuk memberikan wawasan pentingnya berbuat saling menghargai dan menghormati karena berkumpul dan berserikat dilindungi oleh Undang-undang, dan hanya Pengadilan dan Negara saja yang bisa membubarkan Ormas. Tapi apa yang disampaikan Ketua DAD malah mendapatkan serangan kata-kata kasar dari para anggota ormas, bahkan ada yang mengaku anggota exs FPI ormas yang baru dibubarkan oleh Pemerintah.
Menanggapi hal yang terjadi pada Ketua DAD Balikpapan di atas, Dr. Andersius Namsi, Ph.D Wakil Presiden Bidang Internal Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) sangat menyayangkan atas kejadian ini dan meminta kepada semua pihak untuk saling menghargai serta saling menghormati sehingga keharmonisan antar sesama anak Bangsa tetap terjaga, meminta DAD Provinsi Kalimantan Timur dan Kepala Adat Besar Dayak Paser Kalimantan untuk segera membantu menyelesaikan sesuai Adat Budaya Dayak yang berlaku disana, pungkasnya.
Wakil Presiden MADN bidang Internal berharap agar harkat dan martabat tokoh Dayak, apalagi sebagai Ketua DAD agar dapat dijaga dan dihormati. Perbedaan pendapat adalah hal yang biasa. Tapi jangan merendahkan martabat tokoh Dayak, jelas Namsi.
Ditempat terpisah Kepala Adat Besar Dayak Paser Kalimantan (KABDPK) menyampaikan: Kesbangpol Pemprov dan Aparat Kepolisian Kota Balikpapan gagal jika membiarkan para ormas saling serang dan saling ancam, kami saja sebagai suku asli di sini tidak pernah melarang ormas manapun untuk berkumpul sebagai sarana mereka bersilaturahmi di perantauan. Para ormas penolak pembauran ini pasti bukan asli dari pulau Kalimantan kalaupun ada pasti karena ada yang memprovokasi mereka, ucap Ahmad Ariadi D.
- Baca juga Klik Link: Thoesang Asang: “Kepala Otorita Jika Tidak Merepresentasikan Suku Bangsa Dayak Di IKN Nusantara Lebih Baik Mundur.”
Jika tidak segera diatasi dan pembiaran faktor hanya masalah ormas-ormas bukan dari Kalimantan, jangan salahkan kami nanti mengusir semua ormas yang ada di Balikpapan, ucap Ariadi tegas.
Selagi dimana Bumi Dipijak dan di situ Langit dijunjung, kami siap mendukung semua ormas yang sesuai dengan azas Pancasila dan UUD 1945 berada di Balikpapan. Memang sangat disayangkan karena selama ini saking baiknya Orang Dayak Paser sehingga ormas yang ada di Balikpapan belum pernah ada yang permisi maupun bersilaturahmi dengan kami, akibatnya ya seperti ini, pungkas Ariadi (Bajare007).