| Penulis: Pdm. Yehuda Yermiadi
Setelah selama berabad-abad dijajah dan diperbudak, hidup sengsara dan menderita, bahkan tidak sedikit nyawa yang dipertaruhkan. Akhirnya, 17 agustus 1945 merupakan hari bersejarah bagi kemerdekaan Indonesia. Setelah merdeka tidak ada satu bangsa pun yang mau dijajah kembali. Segala upaya dilakukan supaya penjajah tidak lagi datang dan menguasai.
Dalam kehidupan orang percaya, kita pun ingin hidup bebas dari penjajahan dosa, kutuk dan kematian kekal. Kita tahu dosa itu menghancurkan hidup, sebagaimana racun menghancurkan tubuh.
Setidaknya ada tiga arti kemerdekaan bagi orang percaya.
Pertama, orang yang dimerdekakan kristus menerima juga pengampunan-Nya. Setan senang ketika saudara berbuat dosa, dan dia merasa menang, ketika saudara berpikir bahwa Allah tidak akan mengampuni dosa saudara.
Galatia 5:1 “Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan”
Kita sudah dimerdekakan oleh Kristus. Karena itu kalau melihat dosa-dosa kita yang seakan begitu besar, perhatikan! Dosa itu sandingkan dengan kasih dan pengampuan Tuhan, ternyata kasih dan pengampunan Tuhan jauh lebih besar.
Yohanes 3:16 “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.”
Kemerdekaan mutlak milik saudara. Allah sudah menebus dengan mati bagi dosa kita sehingga pengampunan turun atas kita.
Kedua, kemerdekaan yang Tuhan berikan akan disertai dengan perubahan dalam hidup kita!
2 Korintus 5:17 “Jadi siapa yang ada dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru, yang lama berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.”
Apa artinya “yang lama” berlalu? Manusia (hidup) yang lama, juga penderitaan akibat dosa, dan hidup terkutuk.
Apa artinya “Yang baru” sudah datang? hidup yang baru dalam terang Tuhan, karakter yang baru, dan pribadi yang baru.
Apakah setelah lahir baru, kita tetap alami penderitaan? Ya, kita tetap alami penderitaan. Hanya penderitaan itu bukan di bawah kutuk melainkan di bawah kasih karunia.
Tujuan penderitaan atau pergumulan, yakni Tuhan ijinkan untuk membentuk iman kita supaya kita tetap bergantung kepada Tuhan dan supaya kita menyadari keterbatasan kita. Sehingga kita semakin mengandalkan Tuhan dan bertumbuh dewasa. Allah mengubahkan hidup kita, luar biasa!
Memang setiap perubahan itu menyakitkan. Karena ada proses, harus menyangkal diri, pikul salib, dan kedagingan harus disalibkan.
Tetapi sadari bahwa akan jauh lebih menyakitkan dan sangat menderita lagi jika hidup kita tidak mau diubah dan dimerdekakan Kristus!
Allah juga mengubahkan perjalanan hidup kita, dari jalan maut kepada jalan kehidupan. Oleh karena itu, jangan menyerah dan putus asa saat kita menghadapi masalah dan pergumulan yang berat sekalipun.
Karena urusan nyawa dan kekekalan Dia bereskan. Apalagi urusan pergumulan. Tuhan pasti menolong dan menyelesaikan bagi kita. Mazmur 138:8a “Tuhan akan menyelesaikannya bagiku…”
Mungkin orang mencibir perubahan hidup saudara, karena mereka menganggap tindakan saudara di kemudian hari akan balik lagi ke kehidupan yang lama.
Walau di sisi lain mereka heran atas perubahan hidup saudara sekarang. Saudara menjadi lebih sabar, mengalah, mudah mengampuni dan penuh sukacita. Tetaplah bertahan dengan hidup yang baru.
Ketiga, kemerdekaan adalah bagian dari bentuk kebebasan hidup. Banyak orang berpikir, kebebasan adalah saat saya dapat berbuat apa saja, semau saya bahkan jika itu harus bersentuhan dengan dosa.
Roma 8:2 “Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.”
Kebebasan orang percaya yang sudah dimerdekakan, ditunjukkan melalui kebebasannya menolak secara tegas untuk bersentuhan dengan dosa.
Galatia 5:13 “Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.”
Setan dan dosa ingin menarik dan menjatuhkan kita ke kehidupan lama, Jangan menyerah, bertahan dan kalahkan itu.
Dalam perjuangan yang mundur belum tentu yang kalah. Kita ibarat sudah lomba tarik tambang dengan setan, setan ingin menarik menjatuhkan kita, tetapi selama Allah di pihak kita, kitalah yang menjatuhkan setan dan memenangkan pertandingan.
Roma 16:20a “semoga Allah sumber Damai sejahtera segera akan menghancurkan iblis di bawah kakimu”.
Kita benar-benar bebas bukan saat kita dapat melakukan apa saja yang kita sukai, melainkan saat kita dapat melakukan apa saja yang Yesus sukai.
Siapa pun bisa menyerah dan sembunyi ketakutan. Karena itu hal termudah untuk dilakukan. Tetapi saat kita berani berjuang dan tidak menyerah, itu hal yang tidak mudah dilakukan tetapi Tuhan pasti memampukan kita untuk menang dalam perjuangan. Terlebih perjuangan dalam iman dan menjaga hidup tetap berkenan di hadapan Tuhan.
Mari Kobarkan semangat, kalahkan rasa takut, dan mulailah bergerak menuju sebuah tujuan untuk menikmati terciptanya sebuah kemerdekaan hidup yang disediakan Tuhan.
Karena itu, Ingatlah selalu akan Tuhan. Karena umumnya dosa dilakukan saat Tuhan dilupakan. Berhentilah takut akan badai yang akan datang ke hidupmu. Karena ada Yesus yang menjadi nakhoda kehidupanmu.
Saat kita begitu banyak berbuat dosa Allah datang dengan kasih-Nya dan memberikan nyawa-Nya bagi kita.
Bayangkan! jika kamu hidup benar, suka berbuat kebaikan, melakukan firman tuhan dan menyenangkan hati-nya. Kira-kira seperti apa yang akan Allah berikan kepadamu?
Ada saat-saat kita harus seperti Maria duduk diam di bawah kaki Tuhan, mendengar Yesus berfirman dan menyerahkan segala pergumulan. Tetapi ada saat kita harus seperti rasul Yohanes yang bersandar di bahu Yesus untuk mengungkapkan kasih kita kepada-Nya.
Walaupun hidupmu bagai secangkir kopi tanpa gula. Percayalah Allah sanggup membuat engkau mengecap manisnya kebaikan Tuhan di tengah kepahitan hidup. Karena engkau sudah ditebus dan dimerdekakan untuk bebas dari dosa dan sekarang menjadi milik kesayangan-Nya. Amin.
***
Sumber gambar: https://image.shutterstock.com/image-vector/indonesia-independence-day-red-grey-600w-2007993371.jpg
Bionarasi
Pdm. Yehuda Yermiadi, dilahirkan di Rembang, Jawa Tengah pada 1 Agustus 1972.
Seorang pendeta melayani di Nusa Tenggara Barat sejak tahun 2015.
Bersama sang istri, Yayuk Widiyarti menulis buku seri pelajaran Alkitab untuk anak SD (2019).
Khotbah-khotbahnya dapat disaksikan di channel YouTube GPdI LA FAMILY COMMUNITY – 7 Menit yang Berharga.