Jakarta, detikborneo.com – Rejeki setiap kita memang berbeda-beda dan sudah dipercayakan yang maha kuasa yang menentukan.

Jangan pernah memandang rendah profesi seseorang.
Motor lama modipan dengan bak belakang di penuhin dengan barang  parkir di pinggiran lapak, terlihat pria dengan senyuman khasnya menyapa.

Doni, begitulah sebutan pria kelahiran Jakarta 35 tahun silam. Ia menggeluti profesi sebagai tukang rongsok di perumahan Citra 1 Kalideres Jakarta Barat.

Wawancara singkat dengan wartawan detikborneo.com sempat membuat geleng-geleng kepala, fasalnya rejeki nomplok pernah dirasakan saat pernah mendapat penghasilan 7 juta sehari.

BACA JUGA :Masyarakat Dayak di Jakarta Pertanyakan keaslian Dewa Datuk Panglima

Sontak membuat wartawan detikborneo.com tergeleng geleng kepala mendengar nya.

“Ya profesi saya ini kan sesuatu yang tidak menentu juga dapat nya, cukuplah untuk makan keluarga, kadang dapat kadang juga tidak, bahkan saya juga pernah dapat  7 juta sehari, pernah itu” timpal Doni.

Lantas ia pun bercerita mengenai masa lalu dan kehidupan keluarga nya ya juga semua profesi sama.

“Kita keluarga emang banyak yang cari rongsokan atau pemulung lah kata orang mah, sejak kecil saya ikut orang tua cari barang bekas, saya gak betah sekolah, kadang bandel suka berantem” pungkas nya.

Namun dirinya juga pernah tidak mendapatkan penghasilan sama sekali untuk di bawa pulang.

“Ya kadang juga pulang tidak dapat apa-apa, gak dapat duit” ucap Doni.

Keterbatasan biaya serta ekonomi keluarga membuat dirinya harus gigih mencari nafkah untuk anak istri nya. Serta maksimal kan profesi dirinya, tak hanya cari barang bekas ia juga bisa jual beli barang bekas.

“Keluarga kita gak cukup uang untuk sekolah, ya kita beginilah, barang bekas kita olah kita jual dan beli juga ada. Kardus, dan tembaga besi lainnya kan itu berharganya, ya apalagi kalo banyak Kuningan, itu kan mahal ya kita jual” terang Doni. (Rd)