26 C
Singkawang
More
    BerandaSpiritualMADN RUMAH BESAR DAYAK

    MADN RUMAH BESAR DAYAK

    Edy Gunawan Areq Lung
    Pdt. Edy Gunawan Areq Lung, MA, M.TH.

    Satu Tanah Air Tumpah Darah Dayak wajib Satu Darah Dayak Perjanjian Tumbang Anoi 1894

    Renungan Kristen

    Pdt.Edy Gunawan, MA, M.TH

    MADN adalah RUMAH BESAR DAYAK .

    Mungkin masih banyak di tersimpan di memori kita semua lingkungan Masyarakat Adat Dayak, bahwa 25 Tahun yang lalu bagaimana orang luar memandang Dayak. Bagai mana posisi jabatan tugas di pemerintahan yang dapat diterima oleh orang Dayak. Kesempatan berusaha dan lainya masih sangat minim.

    Sejarah mencatat:

    Sangat jarang Putra Asli Kalimantan menduduki posisi jabatan strategis di pemerintahan, ini semua dipicu saat itu perjuangan Satu Darah Dayak belum bergelora seperti saat sekarang ini.

    Contoh: Di Kalimantan Barat, jangankan posisi Gubernur, posisi Bupati pun sangant langka, demikian juga dengan daerah lain.

    Haleluya Puji Tuhan, sejak Pemimpin MADN menjadi sebutan Presiden, semangat Satu Darah Dayak Makin Bergelora.

    Di Kalimantan Tengah, Presideng MADN Teras Narang saat itu juga menjabat Gubernur dukungan masyarakat adat mampu mengahantarkannya 2 periode. Jabatan pentingpun banyak yang diisi oleh orang Dayak Putra Asli Kalimantan dan ternyata mampu sampai banyak yang dikuliahkan ke luar negri, hasilnya saat ini. Contoh; Alue Dohong mempunyai pendidikan yang bagus bisa kuliah di Ingris dan Austrlaia sebelum menjadi wamen beliau sudah bisa menjabat Deputi Badan Restorasi  Gambutur di kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

    Presiden Ke MADN Bapak Cornelis juga bisa menjabat 2 periode Gubernur di Kalimantan Barat.  50 persen para Bupati disana adalah dari Masyarakat Adat Dayak. Hasilnya saat ini DPR RI Dapil Kalbar posisi Masyarakat Adat Dayak 50 persen adalah Putra Dayak.

    Bagaimana umat Kristen menyikapapi kejadian Munas Ke V MADN di Jakarta.       

    Maaf bukan mengajari hanya sekedar mengingatkan rumah Besar kita MADN harus di ceritakan kepada anak cucu generasi Penerus kita sesuai sumpah Tuhan kepada leluhur kita Abraham, Isyak dan Yakub :

    Nats Firmannya: Ulangan 6:7-10 (TB)  haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.

    Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu, dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu.

    Maka apabila TUHAN, Allahmu, telah membawa engkau masuk ke negeri yang dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepadamu — kota-kota yang besar dan baik, yang tidak kau dirikan;

    Karena kita sering kalah dengan keinginan Daging Nafsu keinginan makanya kita lupa integritas kita sebagai anak Tuhan, sehingga kita semua kena imbasnya kitab Yakub katakan kalau ia katakan ia, kalau tidak katakan tidak :

    Jika ada perbedaan pada saat Munas sebagai orangdayak  yang mengimani keselamatan didalam Tuhan Yesus Kristus, janganlah kita saling serang dan salin menghujat. Supaya kita juga tidak kena tulah atau kutuk. Maka mari kita renungkan ayat firman ini:  

    Yakobus 5:12 (TB)  Tetapi yang terutama, saudara-saudara, janganlah kamu bersumpah demi sorga maupun demi bumi atau demi sesuatu yang lain. Jika ya, hendaklah kamu katakan ya, jika tidak hendaklah kamu katakan tidak, supaya kamu jangan kena hukuman.

    Ini sangat berbahaya jika tetap masing-masing mengangap benar, MADN Rumah Besar Dayak  dan sesama kita Dayak akan bisa pecah bela jika tidak diselesaikan permasalahan ini, kalau ada asap pasti ada api yg membakarnya.

    Tugas Presiden Ke 3 Dayak untuk kembali menyatukan semua para tokoh Dayak dan kita semua jika mau dianggap Tokoh Dayak yang beradat sesuai adat budaya leluhur kita mau mendukung menyelesaikan permasalahan sampai ke akar rumput dan tetap satu DARAH DAYAK.

    Ingat janji Tumbang Anoi 1894 SATU DARAH DAYAK jangan sampai memudar, tetap kita gelorakan di Tanah Air Tumpah Darah Dayak, sampai akhir hayat dan menutup mata panji-panji MADN harus tetap berkibar sehingga Dayak bisa setara dengan yang lain di NKRI TERCINTA untuk anak cucu penerus generasi Dayak, AMIN. Selamat Hari Minggu, Detikborneo, 27/06/2021 (bajare007)

    Latest articles

    Explore more

    Arsip berita