26 C
Singkawang
More
    BerandaBeritaDAD Kaltim Belum Siap Menjabat Presiden MADN

    DAD Kaltim Belum Siap Menjabat Presiden MADN

    Jakarta, detikborneo.com – Dinamika Munas V MADN tahun 2021 di Jakarta heboh dan sempat viral. Mungkin karena pelaksanaannya di Ibu Kota Negara.  

    Alhasil ada pihak yang merasa tidak puas atas hasil Munas. Padahal Panitia sudah bekerja semaksimal mungkin untuk mensukseskan acara akbar tersebut.

    Munas terancam gagal bila tidak didukung pihak-pihak yang terbiasa dengan kegiatan Munas. Hadirnya oknum yang mengerahkan massa dari Kaltim ke Jakarta di saat pandemi adalah yang tidak sepatutnya.

    Suasana kontroversi saat malam gala dinner cukup terasa. Terutama team dari Kaltim masing-masing nampak membawa agenda tersendiri. Memang sempat beredar isu Pak Isran Noor dan Pak Yapan ikut mencalonkan diri sebagai kandidat Presiden MADN.

    Kedua kubu sama-sama kuat. Perlu ditengahi, jika tidak akan memancing keributan dan perpecahan Masyarakat Adat Dayak Kalimantan Timur.

    Sikap berbeda justru ditunjukkan oleh DAD Kaltim. Ketua umum DAD Kaltim, Zainal Arifin bersama Portinain, Decky Samuel, Wandi dan Martinus Usat memutuskan mendukung Dr. Drs. Marthin Billa, MM menjadi Calon Presiden MADN Periode 2021-2026.

    Akhirnya, mereka bersama Tim DAD PROVINSI lain sepakat dalam musyawarah mufakat untuk memilih Marthin Billa menjadi Presiden MADN.

    Dalam kata sambutannya saat penutupan Zainal Arifin mengucapkan terima kasih atas kehadiran peserta Munas sampai selesai. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada DAD DKI Jakarta yang sudah membantu sehingga acara dapat berjalan lancar dan aman terkendali. Zaenal juga mengajak semua berdoa mudah-mudahan peserta Munas tidak ada yang terpapar covid-19. Mengingat saat Munas berlangsung kondisi penyebaran Covid di Jakarta cukup mengkhawatirkan.

    Setelah acara Munas selesai, Zainal melampiaskan rasa syukur dengan ikut berjoget bersama peserta dengan iringan musik dari tim panitia.

    Sampai saat berita ini diturunkan kondisi Covid-19 varian baru dari India sudah mulai menyebar luas di Jabodetabek dan Bandung.

    Image1
    Zainal Arifin dan Andersius Namsi

    Andersius Namsi, Ph.D., tokoh Dayak yang sudah lama berdomisili di Jakarta prihatin atas kejadian malam dinner itu. Sikap masyarakat adat terkesan tidak beradat.

    Memang sangat beralasan apa yang dirasakan Namsi, mantan wakil Ketua Forum Dayak Kalbar Jakarta (FDKJ) pada kejadian malam itu karena dirinya turut hadir atas undangan Panitia untuk memimpin doa makan.

    “Atas kejadian malam itu, Namsi sebagai saksi sejarah dan baru pertama kali mengikuti acara Munas, menilai DAD KALTIM belum siap untuk menjabat Presiden MADN. Soliditas DAD KALTIM belum tampak,” katanya.

    Mohon maaf ini saya sampaikan karena saya mencintai Dayak. Meskipun sakit dan pahit ibarat obat pahit harus ditelan supaya bisa sembuh.

    Bukan rahasia umum bahwa hampir semua tokoh Dayak di Kaltim membuat ormas dan menjadi Ketua Umum. Nampak pula apa tujuan hingga setiap tokoh yang berbeda pandangan, lalu membuat organisasi baru bagi masyarakat lainnya.

    Sempat saya agak kaget ketika menghadiri utusan dari Jakarta datang di Samarinda mengikuti Munas. Salah satu peserta dari Kaltim, ini orang kok ada juga di sini padahal setahu saya orang ini sudah aktif di organisasi Dayak lainnya, saat saya tanya langsung tersinggung.

    Jika DAD Kaltim dan para pengurusnya masih banyak yang mendua hati saya tidak yakin lima Tahun akan datang Presiden MADN datang ke Kaltim. Malah mungkin bisa terbang ke Kalsel atau bisa balik lagi ke Kalteng yang solid hanya satu calon pemimpinnya.

    Abaikan koreksi dari saya ini dan buktikanlah bahwa DAD Kaltim memang kompak. Dengan demikian, Jabatan Presiden MADN bisa juga nyangkut di pinggir sungai Mahakam.

    Memancing ikan di tepian, melihat batu bara yang ditarik kapal silih berganti, menandakan Kaltim diberkati oleh Jubata yang baik hati, adakah Dayak bisa menikmati atau hanya sekedar pemerhati. (Bajare007)

    Latest articles

    Explore more

    Arsip berita