| Penulis: RD. Deodatus Kolek
Dua tahun pandemi covid-19 yang memanas menyisakan sepinya kegiatan massal di hampir semua bidang termasuk keagamaan. Kini berangsur-angsur kegiatan-kegiatan semi massal dan massal dilaksanakan dengan tetap mengindahkan protokol kesehatan, tidak ketinggalan Orang Muda Katolik (OMK) Paroki St. Paulus Tuguk Keuskupan Sintang.
Kegiatan Temu OMK dilaksanakan pada tanggal 27-30 Juni 2022 di Tuguk, Kecamatan Kayan Hilir Kabupaten Sintang. Tema yang diangkat tahun 2022 ini adalah Seia Sekata. Melalui tema ini panitia mengajak agar Orang Muda Katolik masa kini untuk bersatu dalam perbedaan.
Mereka terus digerakkan agar mengindahkan apa yang dikatakan oleh Paus Fransiskus dalam Christus Vivit, “Saya menganjurkan kepada orang muda untuk melampaui kelompok pertemanan dan membangun “persahabatan sosial untuk mengusahakan kebaikan bersama. Permusuhan sosial bersifat merusak. Sebuah keluarga dihancurkan oleh permusuhan. Sebuah negara dihancurkan permusuhan. Dunia dihancurkan oleh permusuhan.”
Temu OMK ini ingin selaras dengan maksud Bapa Suci yakni untuk membendung adanya godaan untuk menutup diri di dalam kelompok-kelompok kecil dan hidup menjauhkan diri dari dunia luas atau hidup dalam ego mereka sendiri.
Hadir sebanyak 390 peserta OMK dengan berbagai kegiatan. Ekaristi pembuka sekaligus yang membuka secara resmi acara ini dipimpin oleh Vikaris Jendral Keuskupan Sintang RD. Leonardus Miau.
Dalam sambutan Pastor Miau mengatakan, “Pertemuan ini merupakan salah satu bentuk pelaksanaan dari visi misi Keuskupan Sintang untuk kaum muda agar kaum muda semangat. Tugas kaum muda adalah membawa terang dan mendekati kawan-kawan yang menjauh dari Gereja agar semakin banyak kaum muda yang terlibat. Sebagai orang muda seharusnya seia-sekata dalam hal yang baik, bukan sebaliknya.”
Pastor Kepala Paroki St. Paulus Tuguk RD. Petrus Kaju dalam sambutannya mengatakan, “Acara ini diadakan untuk membantu orang muda Paroki Tuguk ini agar tidak mudah dirongrong oleh kekuatan yang menghancurkan hidup dan masa depan. Kadang-kadang orang muda dirongrong oleh budaya dan cara kita sendiri, tidak mengikuti cara Yesus. Kalau tidak ada iman Anda gagal. Oleh karena itu, Anda dibina agar kepribadian terbentuk.”
Pada Hari Raya St. Petrus dan St. Paulus, yang bertepatan juga dengan ulang tahun Pelindung Gereja Pusat Paroki Tuguk, Uskup Keuskupan Sintang Mgr. Samuel Oton Sidin, OFM.Cap memimpin perayaan Ekaristi. Dalam homilinya di hadapan peserta OMK dan ratusan umat Mgr. Samuel menyampaikan kepada kaum muda agar memiliki militansi iman yang teguh.
“Kaum muda tidak boleh lembek, bermental tempe. Kaum muda kita harus kuat, bermental baja. Jangan mudah menyangkal iman dan menganggap agama hanya sebagai embel-embel. Kita akan selamat kalau kita setia pada Yesus. Yesus adalah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak ada jalan yang lain selain dari Yesus yang membawa kita selamat. Dengan ini bukan berarti kita membeci agama atau suku lain. Tetapi apa yang telah kita imani sebagai orang Katolik di mana Yesus menyerahkan kuasa kepada Petrus untuk membuka atau menutup pintu surga harus tetap dipengang teguh,” kata Mgr. Samuel dengan tegas.
Selain itu, Uskup Sintang yang mencintai lingkungan hidup ini mengingatkan kepada kaum muda agar berani keluar untuk mendapatkan ilmu yang tinggi dan tidak manja.
“Dengan keluar dan melihat pengalaman di tempat lain kita bisa belajar banyak untuk hidup yang baik dan masa depan yang cerah. Tidak usah tergantung hanya berharap pada menadah dari orang tua saja. Orang muda bisa sekolah sambil bekerja. Tidak boleh membangun hidup sebagai orang muda yang lembek, bermalas-malasan dan hanya untuk hura-hura atau jalan-jalan apalagi menghabiskan uang orang tua,” katanya, disusul dengan menceritakan pengalaman hidupnya sendiri saat bersekolah di Nyarumkop.
Pembicara untuk memotivasi OMK ialah Bruder Filipus Neri CSA. Dalam dua sesi Bruder memberi semangat kaum muda agar semakin mengutamakan hidup beriman Katolik yang seia-sekata serta hidup yang rela berbagi dan berkurban.
Kegiatan lain yang dilaksanakan ialah adanya berbagai perlombaan seperti Mazmur, baca Alkitab, lomba cerdas cermat, solo dan pantun. Untuk semakin mengakrabkan satu dengan yang lain, panitia mengadakan outbound dengan beragam permainan.
Ketua panitia pelaksana kegiatan OMK ini Dominikus Feri mengatakan, “Semoga melalui kegiatan ini rasa sebagai kaum muda yang cuek dan tidak peka serta sikap yang tidak mau tau dikikis dan kita semua semakin mau terlibat”.