Balikpapan, detikborneo.com – Musyawarah Nasional (Munas) Ke-13 Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia (PGLII) resmi menetapkan Pdt. Tommy O. Lengkong, M.Th sebagai Ketua Umum PGLII periode 2025–2029. Pemilihan berlangsung dalam sidang pleno ke-7 pada hari ketiga Munas, Kamis (20/03/2025), di Ballroom Living Plaza Lantai 3, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Proses Pemilihan Ketua Umum
Sebanyak 24 nama diusulkan sebagai calon Ketua Umum PGLII. Setelah melalui proses penjaringan, lima kandidat dengan perolehan suara tertinggi pada putaran pertama adalah:
- Pdt. Tommy O. Lengkong, M.Th – 105 suara
- Pdt. Yohanes Suprandono – 93 suara
- Pdt. Anton Tarigan – 93 suara.
- Pdt. Deddy Madong – 62 suara
- Pdt. Daniel Ronda – 50 suara
Baca juga: Munas Ke-13 PGLII di Balikpapan Berjalan Lancar, Perkuat Semangat Api Injili Dalam Pelayanan
Setelah sesi istirahat makan siang, pemilihan berlanjut ke putaran kedua yang hanya diikuti oleh lima kandidat teratas. Hasil akhir menunjukkan Pdt. Tommy O. Lengkong, M.Th tetap unggul dengan 88 suara, diikuti oleh: Pdt. Anton Tarigan 49 suara, Pdt. Yohanes Suprandono 46 suara, Pdt. Daniel Ronda 28 suara, Pdt. Deddy Madong 11 suara, Total 218 suara dan satu suara rusak.

Dengan hasil ini, Pdt. Tommy O. Lengkong, M.Th terpilih sebagai Ketua Umum PGLII, menjadi pemimpin ketujuh sejak organisasi ini berdiri pada tahun 1971.

Daftar Ketua Umum PII/PGLII dari Masa ke Masa:
- Pdt. DR. Petrus Octavianus (1971–1973 Pra Kongres, 1974–1979 & 1979–1983)
- Pdt. DR. Chris Marantika (1983–1985, 1985–1989, 1994–1998 & 1998–2002)
- Pdt. DR. Pontas Pardede (1989–1993)
- Pdt. DR. Bambang H. Widjaja (2002–2006)
- Pdt. DR. Nus Reimas (2006–2010 & 2011–2015)
- Pdt. DR. Ronny Mandang (2015–2019 & 2020–2024)
- Pdt. Tommy O. Lengkong, M.Th (2025–2029)
Sejarah Singkat PGLII
Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia (PGLII) lahir dari pergumulan panjang para tokoh injili Indonesia sejak tahun 1969. Pada 15 Juni 1971, sekitar 100 hamba Tuhan berkumpul di Ramayana City Hotel, Tanah Abang, Jakarta, dan sepakat membentuk wadah pelayanan bersama dengan nama Persekutuan Injili Indonesia (PII).
Baca juga: SPASI Dukung Tri Adhianto Jaga Kota Bekasi Sebagai Kota Toleransi
Pengurus sementara PII yang ditetapkan saat itu adalah: Ketua: Pdt. DR. Petrus Octavianus, Sekretaris: Pdt.Willem Hekmann dan Bendahara: Philip Leo
Pada 17 Juli 1971, di Batu, Malang, Jawa Timur, PII resmi berdiri dengan motto “Dipanggil untuk Bersekutu dan Memberitakan Injil” (Matius 28:19, Galatia 5:13). Pada tahun 2002, PII berafiliasi dengan World Evangelical Fellowship (WEF) yang kemudian berubah nama menjadi World Evangelical Alliance (WEA). Sejak tahun 2006, PII berganti nama menjadi PGLII.
Tokoh-Tokoh Penting yang Berperan dalam Lahirnya PII:
Pdt. DR. P. Octavianus
Pdt. DR. Ais M. O. Pormes
Pdt. G. Neigenfrad
Pdt. W. Hekmann
Brigjen (Purn) N. Huwae
Philip Leo
S. O. Bessie
Pdt. DR. HL Senduk
Ev. S. Damaris
Pdt. Ernest Sukirman
Pdt. Andreas Setiawan
Pdt. DR. Ronny Mandang Menjadi Ketua Majelis Pertimbangan.
Pleno 8 terakhir dilakukan penandatanganan Pakta Integritas Ketua Umum terpilih dan Ibadah Pelantikan Pengurus Pusat PGLII. Pdt DR. Ronny Mandang Memimpin Prosesi Pelantikan Pengurus didamping oleh Anggota Dewan Majelis Pertimbangan.

Terpilihnya Pdt. Tommy O. Lengkong, M.Th diharapkan membawa semangat baru Api Injili makin menyala dalam memperkuat persekutuan dan misi injili di Indonesia, sejarah membuktikan tidak ada yang dapat merancang diluar pakem PGLII karena Tuhan Yesus ikut serta menjadi penentu Terpilihnya sang Ketua Umum ucap Pdt. DR. Ronny Mandang. (Lawadi)