Balikpapan, detikborneo.com – Musyawarah Nasional (Munas) ke-13 Persekutuan Gereja dan Lembaga Injili Indonesia (PGLII) yang berlangsung pada 17-21 Maret 2025 di DOM Balikpapan berlangsung dengan penuh khidmat dan semangat kebersamaan. Ribuan peserta dari berbagai wilayah Indonesia menghadiri acara ini, menjadikannya sebagai momentum penting untuk memperkuat komitmen dalam pelayanan dan pemberitaan Injil.

Tema yang diusung dalam Munas kali ini, “Berdirilah Teguh dan Giatlah Selalu dalam Pekabaran Injil” (1 Korintus 15:58b), menjadi pengingat bagi seluruh peserta untuk terus berpegang teguh pada panggilan iman di tengah tantangan zaman. Munas dibuka secara resmi oleh Direktur Pendidikan Kementerian Agama RI dan dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional, pemimpin gereja, serta perwakilan pemerintah daerah.
Ketua Umum PGLII, Pdt. Ronny Mandang, dalam sambutannya menegaskan bahwa Munas ini menjadi tonggak penting untuk memperkuat solidaritas antar gereja dan lembaga Kristen di Indonesia. “Ini adalah momen untuk menata ulang strategi pelayanan, memperkuat kesatuan, dan merespons kebutuhan jemaat di seluruh Indonesia,” ujar Pdt. Ronny.

Direktur Urusan Agama RI, Dr. Amsal Yowei, dalam pidatonya menyampaikan apresiasi atas peran aktif PGLII dalam memperkokoh nilai-nilai keberagaman dan kebersamaan di Indonesia. “PGLII telah menunjukkan bagaimana gereja bisa menjadi jembatan bagi perdamaian dan keadilan sosial di tengah masyarakat,” kata Dr. Amsal.
Selain sidang pleno dan diskusi strategis, Munas ini juga dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan budaya, termasuk tarian adat Dayak, Papua, dan tarian nusantara lainnya yang mencerminkan keberagaman Indonesia. Ketua Panitia, Pdt. Anthon Tarigan, mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran acara ini. “Kami berterima kasih atas dukungan seluruh pihak sehingga Munas ini dapat berjalan sukses dan penuh makna,” katanya.

Munas ke-13 PGLII di Balikpapan diharapkan dapat menghasilkan program kerja yang konkret dalam memperkuat pelayanan gereja dan meningkatkan kontribusi umat Kristen dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. (Bajare007)