
Jakarta – Pelepasan secara simbolik dilakukan oleh Benny Ramdhani selaku Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) untuk SSW Jayadi Global Education Center (JGEC) yang akan ke Jepang di Hotel Swiss Bell Mangga besar Jakarta Selasa (7/12/2020).
Di dampingi Bapak Haposan Saragih Selaku Direktur Sistem dan Strategi Penempatan & Perlindungan Kawasan Eropa dan Timur Tengah, Bapak Firdaus staff khusus dari Sulawesi Barat, JGEC dan TSK AGS Jepang dan Sato Masami, turut dihadiri oleh Bapak Freddy Panggabean selaku deputi yang mengurus penempatan dan perlindungan asia dan afrika.
Dalam paparan nya Benny mengatakan peran Negara harus nyata dan Negara harus hadir untuk PMI, yang selama ini mungkin terkadang orang bisa memandang beda TKI ini, namun tak banyak orang tau bahwa devisa yang di sumbangkan TKI sangat lah besar.
“ Pemerintah harus hadir disetiap masalah,di setiap lini disetiap titik masalah migran kita berada. TKI Pahlawan devisa Indonesia, Pemasukan TKI 1 th 159,6 t dari migran Indonesia” ucap Benny.
Pelepasan secara simbolik dilakukan oleh , Benny Ramdhani, yang juga memberikan arahan kepada para PMI yang akan berangkat. Ia mengapresiasi para PMI yang akan berangkat ini karena telah memilih jalur prosedural untuk bekerja, meskipun jalur ini membutuhkan perjuangan yang cukup panjang. Dan apresiasi pihak Jayadi Global Education Centre (JGEC).
“Kerjasama dengan pihak yang selama ini menyelenggarakan pendidikan pelatihan yang menangani penempatan-penempatan ini memang harus di damping, pemerintah dengan JGEC ini memang pemerintah terbantu sehingga siapapun yang bekerjasama untuk pemerintah dengan untuk tujuan baik bahwa bisnis-bisnis yang mendapatkan keuntungan tidak masalah, tapi mendapat keuntungan dengan bermatabat dan tetap mengedepankan dan menjunjung tinggi kemanusiaan itu yamg akan kita apresiasi dan beri penghargaan termasuk pada Jayadi Global Education Centre (JGEC).” Ungkap Benny.

“Diharapkan lewat dukungan ini akan memberikan sebuah semangat dan motivasi yang tinggi para calon SSW yang akan berangkat ke jepang. Ini pasti akan menumbuhkan jiwa nasionalis mereka, dan rasa tanggungjawab serta cinta tanah air karena apa yang menjadi cita – cita mereka untuk bekerja sebagai tenaga kerja asing di Jepang mendapatkan perhatian penuh dari berbagai pihak khususnya pemerintah Indonesia. Para siswa ini adalah orang – orang yang memiliki skill di bidang mereka masing – masing selain bahasa jepang yang juga tentu saja sudah mereka kuasai.” Ungkap Sari.
“Mereka melalui proses yang legal, sesuai dengan prosedur yang berlaku dan memenuhi semua persyaratan yang diminta oleh pihak perusahaan di Jepang.’ Lanjut Sari
Dalam hal ini juga Fredy panggabean Sebagai Deputi yang mengurus penempatan dan pelindungan untuk kawasan Asia dan Afrika juga terus memberi dukugan kepada pihak yang menyelenggarakan pelatihan dalam hal ini.
David berasal dari manado salah satu skil di bidang Perawat mengaku kesiapannya sudah matang untuk berangkat, dan antusias dimana akan banyak hal baru yang akan didapati di Jepang, dan tentunya menerapkan banyak konsep yang baik di Jepang kedepannya supaya tetap maju dan bisa bahagiakan keluarga nya.
“Sebagai Deputi yang mengurus penempatan dan pelindungan untuk kawasan asia dan afrika tentu saya akan dukung usaha pelaku swasta dalam pelatihan bagi calon PMI untuk bisa kerja dengan visa SSW (Specified Skilled Worker).
PT JGPI Jayadi Global Personal Indonesia, bergerak di bidang rekruitmen yang berafiliasi dengan perusahaan-perusahaan Jepang terus bekerjasama dengan pemerintah dan keseriusan terus bergandeng tangan bersama mewujudkan dan memberikan kesempatan kerja pada setiap masyarakat indonesia serta tetap mengedepankan dan menjunjung tinggi kemanusiaan.
“Jayadi Global Education Centre (JGEC) membuka kesempatan bagi setiap anda yang ingin tergabung bekerja di Jepang bisa menghubungi Head Sales JGEC 081380402014” Ucap Sari saat pada wartawan detikborneo.

RD.detikborneo