| Penulis: Dr. Mugeni
Let’s Change…! Begitulah judul buku yang ditulis oleh Rhenald Kasali, sebuah buku yang baik juga untuk kita baca. Beliau antara lain menulis, setiap pemimpin punya janji dan cara berbeda untuk memenuhi janjinya serta punya cara yang khas. Namun, pemimpin yang hebat tidak sekadar melakukan perubahan, tetapi juga mengelolanya dengan manajemen perubahan.
Kehadiran pemimpin baru (siapa pun dia) pasti dan selalu akan menciptakan perubahan karena dia punya konsep dan gaya kepemimpinan tersendiri. Dia akan menciptakan rezimnya sendiri meskipun orang-orang yang menjadi eksekutornya adalah orang-orang lama. Setiap perubahan memang tidak selalu menjadikan sesuatu lebih baik. Tetapi tanpa perubahan, tidak akan ada pembaruan dan kemajuan.
Rakyat Kalimantan Tengah baru saja melaksanakan pemilihan gubernur. Itu berarti akan ada gubernur baru yang menjadi pemimpin baru di Kalimantan Tengah. Tentu rakyat berharap akan ada perubahan besar yang lebih baik lima tahun ke depan, bukan perubahan apa adanya dan ala kadarnya.
Perubahan besar pasti terjadi bila pemimpinnya punya gagasan besar dan bekerja dengan berorientasi pada hasil kerja. Dia juga harus berani mengeksekusi gagasan besarnya.
Menurut Rhenald Kasali, perubahan selalu datang bersama sahabat-sahabatnya, yaitu resistensi, penyangkalan, dan kemarahan. Karena, perubahan akan berhadapan dengan komunitas penghuni ruang kemapanan.
Untuk menghadapi itu maka motif-motif kekuasaan dan primordial yang biasanya mempengaruhi dari belakang selayaknya dikelola dengan penuh kearifan karena ia pun tidak bisa dihindari dan pasti akan selalu hadir sebagai pendamping setia sang pemimpin, siapa pun orangnya.
Terakhir, yang perlu disadari sesungguhnya sangat sederhana, bahwa yang paling diharapkan dari kehadiran seorang pemimpin itu adalah membuat rakyatnya gembira. Sebesar apa pun klaim keberhasilan akan menjadi tereleminasi dengan sendirinya bila ternyata rakyatnya tetap bersedih.
Good morning. Selamat pagi!
***
Bionarasi
Dr. H. Mugeni, S.H., M.H. lahir pada 4 Juli 1959 adalah seorang tokoh literasi di Kalimantan Tengah, dan dahulu pernah menjadi seorang birokrat. Jabatan yang pernah ia emban salah satunya adalah sebagai Penjabat Bupati Barito Selatan pada 2016–2017.
Kini menikmati hidup yang lebih hidup di perkebunannya di Sukamara, sembari giat berliterasi. Ia ketua Komunitas Penulis Lembaga Literasi Dayak.