24.3 C
Singkawang
More
    BerandaBeritaSopir Ambulan Turunkan Jenazah Bayi di SPBU Sintang Hanya Gegara BBM

    Sopir Ambulan Turunkan Jenazah Bayi di SPBU Sintang Hanya Gegara BBM

    Sintang, detikborneo.com – Viral dan ramai di bicarakan seorang oknum sopir ambulans Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) AM Djoen Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar) menelantarkan dan menurunkan jenazah bayi di sebuah SPBU di Sintang pada Senin (15/7/2025) malam.

    Sopir ambulan selisih paham dengan keluarga. Suardi mengatakan, peristiwa tersebut berawal dari selisih paham terkait selisih harga bahan bakar minyak (BBM).

    Pada malam ini, sebenarnya bukan tugas saya, tetapi biasa saya mengcover teman-teman,” kata Suardi kepada wartawan, Senin (15/7/2025) malam.

    Saat ditelepon keluarga pasien, Suardi mengaku telah menjelaskan, bahwa ambulans-nya beda dengan ambulans biaya.

    “Ambulans saya mengguanakan Dexlite, harga per liter Rp 14.900. Sedangkan biaya ambulans yang ditanggung pemerintah seharga Rp 9.500,” terang Suardi.

    Jadi, menurut Suardi, selisih harga BBM Rp 5.400 dibebankan kepada keluarga pasien.

    “Nah selisih BBM tadi itu yang saya minta kepada keluarga pasien, ternyata keluarga pasien mengeluarkan surat bahwa sudah dibayar di kasir,” ucap Suardi.

    Karena tidak ada titik temu, dan terjadi cekcok, Suardi memutuskan menurunkan pasien di SPBU untuk mengganti ambulans biasa.

    “Saya minta pergantian kepada pihak keluarga sehingga tadi timbul perselisihan. Saya menurunkan pasien dengan mengganti ambulans,” ungkap Suardi.

    Suardi mengaku bersalah atas peristiwa tersebut. Dia meminta maaf kepada keluarga pasien atas perbuatan yang tidak menyenangkan.

    Sementara itu Direktur RSUD AM Djoen Sintang Ridwan Pane setelah hal ini viral, ia pun meminta maaf kepada keluarga korban dan masyarakat Sintang. Ia menegaskan pihaknya akan terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

    “Kami sebagai Direktur dan seluruh jajaran meminta maaf kepada masyarakat Kabupaten Sintang, secara khusus keluarga pasien ,  kami mengakui masih banyak kekurangan dan kelemahan memberikan pelayanan yang terbaik, tetapi kami terus berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik” kata Ridwan.

    “Kami juga emastikan bahwa setiap petugas menjalankan tugasnya dengan profesionalisme dan tanggung jawab,” ungkap Ridwan.

    Latest articles

    Explore more

    Arsip berita