
Nusantara, detikborneo.com – Wacana pendirian Universitas Dayak Nusantara di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara terus mendapatkan dukungan luas, tidak hanya dari dalam negeri tetapi juga dari tokoh-tokoh Dayak di Malaysia. Langkah ini dianggap sebagai tonggak penting dalam memperkuat identitas dan kearifan lokal masyarakat Dayak di tengah pembangunan nasional.
Dukungan dari Tokoh Dayak di Sarawak dan Sabah

Tokoh Dayak terkemuka dari Sarawak, Paul Anyie Raja, menyatakan antusiasmenya terhadap rencana ini. Ia menyebut pendirian universitas ini sebagai “terbaik” dan “idaman Dayak seluruh dunia.”
“Universitas Dayak adalah satu idaman Dayak seluruh dunia, termasuk dari Malaysia! Membinanya di IKN Nusantara adalah paling tepat! Saya percaya ia akan membuka peluang untuk Dayak seluruh Kepulauan Borneo untuk berkembang sama dengan bangsa lain,” ujar Paul Anyie Raja.
Sementara itu, tokoh muda Dayak Kadazan Dusun dari Sabah, Feddrin, berharap rencana mulia ini segera terwujud demi kelestarian adat dan budaya Dayak di tanah Borneo.

“Semoga rencana mulia ini dapat segera terwujud demi kelestarian adat dan budaya Dayak di tanah Borneo,” kata Feddrin.
Inspirasi dari Sekolah dan Kampus Adat di Indonesia
Pendirian Universitas Dayak Nusantara juga terinspirasi oleh berbagai inisiatif pendidikan adat yang telah ada di Indonesia. Berikut beberapa di antaranya:
Universitas Adat Papua: Dibuka di Kampung Hobong, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, universitas ini mengkhususkan pembelajarannya pada hukum adat dan telah menjadi simbol pendidikan berbasis kearifan lokal di Papua.
Sekolah Adat: Menurut data Kemendikbudristek per Oktober 2023, terdapat total 123 sekolah adat di seluruh Indonesia. Pengelolaannya dilakukan langsung oleh masyarakat adat bersama sejumlah organisasi masyarakat adat, dengan dukungan dan fasilitas dari pemerintah.
Sekolah Adat Pesaunan: Berfungsi sebagai penggerak bagi anak-anak muda untuk mewarisi dan menjalankan nilai-nilai adat-istiadatnya, sekolah ini menjadi contoh bagaimana pendidikan adat dapat mencegah kepunahan tradisi.

Langkah Strategis Menuju Pengakuan dan Pelestarian Budaya
Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Dayak Nasional (ICDN), Dr. Willy Midel Yoseph, menegaskan bahwa pendirian Universitas Dayak Nusantara adalah langkah strategis untuk memastikan warisan leluhur Dayak tidak hanya menjadi cerita, tetapi hadir dalam ruang akademik yang membentuk generasi baru.
“Kami ingin memastikan warisan leluhur Dayak tidak hanya menjadi cerita, tapi hadir dalam ruang akademik yang membentuk generasi baru. Dari Kutai hingga kini, Dayak adalah bagian penting dari sejarah Nusantara,” ungkap Dr. Willy.

Dukungan juga datang dari Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, dan Gubernur Kalimantan Timur, H. Rudy Mas’ud, yang menyambut baik inisiatif ini dan menyatakan komitmennya untuk memfasilitasi kehadiran kampus tersebut.
“Ini bukan sekadar kampus untuk Kalimantan, tapi untuk Nusantara. Kita akan fasilitasi penuh agar keberagaman ini menjadi kekuatan utama dan daya tarik budaya sekaligus pariwisata,” ujar Gubernur Rudy.
Menuju Masa Depan yang Inklusif dan Berakar Budaya
Jika terealisasi, Universitas Dayak Nusantara akan menjadi simbol kebangkitan intelektual Dayak dan representasi nyata bahwa pembangunan Indonesia haruslah inklusif, mengakar pada budaya lokal, dan mengangkat kearifan nusantara sebagai kekuatan global. (Lawadi)