Pati, Detikborneo.com – Writing workshop bagi pemuda dan remaja di Gereja Injili Tanah Jawa (GITJ) Tawangrejo, Desa Tegalombo, Kecamatan Dukuhsekti, Babupaten Pati, Jawa Tengah. Kegiatan diselenggarakan oleh Tim dari Sekolah Tinggi Teologia Jemaat Kristus Indonesia (STTJKI) Salatiga, Kamis (6/1/2022).
Tim berangkat dari kampus yang terletak di kota Salatiga Sekitar jam 10 pagi. Perjalanan seharusnya bisa ditempuh dengan waktu kurang lebih 3,5 sampai 4 jam saja akan tetapi karena ada keperluan yang lain kami harus singgah di Kudus dan Jepara maka kira-kira jam 7 malam barulah kami tiba Gereja Injili Tanah Jawa ( GITJ) Tawangrejo dan kami disambut dengan sukacita oleh teman-teman yang sudah ada di sana.
Tim bermalam di rumah keluarga Andhika, beliau merupakan ketua Tim Mission Trip dari Sekolah Tinggi Teologia Jemaat Indonesia ( STTJKI) Salatiga yang juga berasal dari Tawangrejo. Writing Workshop pada tanggal 6 Januari 2022, Pukul 17.00 WIB.
Antusias pemuda remaja di gereja GITJ sangat tinggi kegiatan workshop dihadiri 34 peserta yang kebanyakan dari mereka masih pelajar di Sekolah Menengah Pertama (SMP) maupun Sekolah Menengah Atas (SMA).
Writing workshop diadakan dalam rangka mission trip mahasiswa/mahasiswi STTJKI dengan mengangkat tema Evangelisasi di era Digital. Kegiatan writing workshop dilaksanakan secara hybrid (online via google Meet dan on site di gedung GITJ Tawangrejo).
Pembicara utama, Matius Mardani S.PdK., M.Pd dari Jakarta, penggiat Literasi di 3.1 Creative Writing juga seorang guru di Sekolah Kristen Kalam Kudus Jakarta, penulis, dan editor di Lembaga Literasi Dayak (LLD).
Bertugas sebagai MC, Febiola (Mahasiswa STTJKI), Nugraheni Wahyu Lestari S.Pd ( Guru SD Bethany Salatiga) sebagai moderator di Google Meet dan Nanda (Mahasiswa STTJKI) operator multimedia.
Acara dibuka dengan doa, dilanjutkan sambutan oleh Andhika Rodi Setyawan (Ketua Tim Mission Trip), dan Bpk. Pdt. Siswanto S.Th (Gembala Jemaat GITJ Tawangrejo).
Moderator membuka dengan permainan secara daring (Quizizz), nampak peserta sangat antusias.
Matius Mardani menyampaikan pada dasarnya menulis merupakan hal penting. Kitab Suci yang dipercayai sebagai Wahyu atau perkataan Tuhan ditulis kemudian disusun dalam bentuk buku yang dijadikan satu secara terstruktur yang disebut dengan kitab suci. Untuk memberitakan kabar baik dapat juga dilakukan dengan menulis. Mulailah menulis dari apa yang kita tahu. Banyak media yang dapat digunakan seperti Facebook, Instagram, Twitter maupun blog. Tips bagi yang pertama kali ingin membuat sebuah tulisan yaitu carilah ide atau gagasan yang digali lewat pengalaman kemudian menyusun draf atau outline tulisan dan kembangkan menjadi paragraf.
“Sebagai bebagai pelajar tidak mungkin bisa lepas dari menulis terlebih ketika di jenjang Perguruan Tinggi. Menulis menjadi kegiatan wajib selama perkuliahan yang pada akhirnya harus dapat menyusun karya ilmiah atau skripsi. Selain itu, meskipun masih seorang pelajar melalui menulis juga bisa menghasilkan uang,” lanjut Esra Agus Kristianto selaku Mentor Tim Mission Trip.
Pada akhirnya mulailah menulis dari apa yang kita ketahui. Sehingga pengalaman-pengalaman kita barangkali bisa menjadi berkat bagi orang lain. Setelah acara selesai beberapa peserta tergerak untuk mulai menulis dan melakukan konsultasi dengan pemateri melalui WhatsApp.
Writing Workshop terselenggara atas kerjasama antara tim Mission Trip Sekolah Tinggi Teologi Jemaat Kristus Indonesia ( STTJKI) Salatiga di bawah arahan Bpk. Gulang Wibisono M.Th ( dosen STTJKI) Dr. Petrus Baela MA M.Th ( Ketua STTJKI) dan Dr. Heri Susanto (Puket Bidang Akademik STTJKI) dengan 3.1 Creative Writing yang dimotori oleh Masri Sareb Putra M.A (Penulis Profesional, Penerbit Lembaga Literasi Dayak), Matius Mardani, M.Pd dan Paran Saiku, M.Pd (Penulis, pengajar di Sekolah Kristen Rahmani Jakarta, dan Gembala Jemaat GKRI Efipania Jakarta Utara).
Terima kasih kepada Gembala Jemaat dan seluruh Majelis GITJ Tawangrejo yang memberikan tempat bagi penyelengaraan acara tersebut. Harapannya dapat melahirkan penulis-penulis yang handal. (EAK)