| Penulis: Masri Sareb Putra
Abdussamad Sulaiman HB. Nama yang populer bukan saja di Kalimantan Tengah, tetapi juga sampai seantero nusantara.
Akrab disapa “Haji Leman”, saudagar ini menitis darah Dayak Bakumpai. Ia pemilik, sekaligus pendiri kerajaan bisnis di bawah bendera Hasnur Group yang bergerak di sektor pertambangan, kontraktor jalan, pelabuhan, perkebunan sawit, tambang batu bara, selain pemilik multimedia.
Ia juga mendirikan kelompok usaha yang diberi nama “Hasnur Grup” yang dipetik dari dari salah satu nama anaknya H. Hasnuryadi yang juga seorang pengusaha dan salah satu pengurus PSSI Pusat.
H. Leman adalah pemilik Klub Sepakbola Kalsel, Barito Putera, yang juga kerap dijuluk “Bakantan Hamuk” (bekantan ngamuk). Tahu saja jika “kera belanda” itu ngamuk maka suaranya nyaring dan ramai serta meluluhlantakkan semua daun pedada dan merontokkan daun-daun muda di sekitar.
Perhatian dan usaha membangun klub sepakbola daerahnya itu sungguh luar biasa. Lewat kucuran dana yang tidak sedikit, ia terus berupaya agar Barito Putera bisa tampil di ajang bergengsi sepakbola negeri ini.
Leman juga menjabat sebagai Ketua Koni dan merupakan petinggi partai Golkar di Kalsel selama tiga Periode.
Ia benar-benar a man for others. Selain pebisnis, ia juga mendirikan sekolah di bawah naungan yayasan Hasnur Center.
Suatu hari. Ketika akan menuju ke rumah Lukas Tingkes, pengawal pribadi Tjilik Riwut. Yang kemudian jadi walikota Palangka Raya (1983-1988). Dari arah kiri jalan, setelah melewati bundaran depan kantor Gubernur yang mirip bundaran HI.
“Itu katedral, yang menyumbang banyak ya Haji Leman,” Tingkes bersaksi.
Haji Leman memang dikenal sebagai saudagar murah hati. Ia melintas agama. Memintas suku bangsa.
***
Bionarasi
R. Masri Sareb Putra, M.A., dilahirkan di Sanggau, Kalimantan Barat pada 23 Januari 1962. Penulis Senior. Direktur penerbit Lembaga Literasi Dayak (LLD). Pernah bekerja sebagai managing editor dan produksi PT Indeks, Kelompok Gramedia.
Dikenal sebagai etnolog, akademisi, dan penulis yang menerbitkan 109 buku ber-ISBN dan mempublikasikan lebih 4.000 artikel dimuat media nasional dan internasional.
Sejak April 2021, Masri mendarmabaktikan diri menjadi Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PPM), Institut Teknologi Keling Kumang.