Penulis: Raisha Adinda Rismarina (UPN Veteran Jakarta)
Saat ini kata bisnis mungkin adalah kata yang tak lagi asing di telinga kita, tapi apa arti bisnis sebenarnya? Bisnis adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan menafaatkan sumber daya untuk menghasilkan barang atau jasa yang diinginkan konsumen.
Bisnis sudah dilakukan manusia sejak lama, karena kalau melihat sejarahnya manusia melakukan bisnis sejak ribuan tahun yang lalu. Pada awalnya, bisnis dilakukan dengan cara barter, yaitu menukar barang dengan barang lain sesuai dengan jumlah dan nilai yang dianggap sama. Kemudian sejarah juga membuktikan bahwa banyak bangsa yang melakukan pelayaran ke negara-negara lain untuk melakukan perdagangan.
Perkembangan bisnis di Indonesia
Hingga sekarang, manusia masih terus melakukan dan mengembangkan bisnis dan penunjangnya. Seiring perkembangan zaman dan pengetahuan, bisnis juga ikut berkembang. Hal ini diwujudkan dengan bertambahnya cara mempromosikan bisnis, media dan jenis produk atau jasa yang ditawarkan juga semakin beragam. Hal dapat dilihat mulai dari level yang konvensional seperti penyediaan kebutuhan sehari-hari yang dilakukan secara offline di minimarket dan swalayan. Hingga berjualan kebutuhan sehari-hari, barang elektronik dan lainnya secara online seperti melalui aplikasi belanja Shopee dan Tokopedia.
Pengetahuan dan teknologi yang kian berkembang, menyebabkan penerapan bisnis juga semakin berkembang. Jika kita kelompokan, bisnis dapat dibagi menjadi bisnis secara langsung di mana kegiatan bisnis dilakukan secara langsung, atau dalam hal ini penjual bertemu langsung dengan pembeli, penerapan ini juga dapa disebut dengan luring atau offline. Kemudian ada acara secara daring atau online, dalam hal ini transaksi penjualan dapat dilakukan tanpa pembeli bertemu dan mengadakan kontak fisik dengan penjual. Dua metode ini adalah penerapan bisnis yang dalam penjualannya banyak diterapkan dalam beberapa tahun terakhir.
Kebijakan Pemerintah dan Dampak Pandemi
Seperti yang kita ketahui dalam waktu dua tahun terakhir penyebaran virus COVID-19 yang tadinya hanya di China, kini berkembang menjadi pandemi. Hal ini terjadi karena virus COVID-19 sendiri menyebar dengan cepat melalui cairan yang terjatuh. Untuk itu pemerintah memberlakukan kebijakan di mana kita harus mengurangi kontak fisik. Kebijakan ini memaksa seluruh kegiatan bisnis untuk dikurangi, terutama pada beberapa bulan di awal pandemi.
Kebijakan yang sudah dikeluarkan pemerintah seperti PSBB dan PPKM yang membuat orang-orang semakin jarang keluar rumah menyebabkan dampak untuk berbagai pihak. Dibalik dari dampak buruk yang dirasakan selama pandemi, pelaku bisnis dapat memanfaatkan situasi ini dalam menjalankan usahanya di tengah pandemi. Mengapa? Karena berkat pandemi, bisnis online dapat mengalami peningkatan.
Peningkatan bisnis online
Berbanding terbalik dengan bisnis luring atau offline, bisnis secara online mengalami peningkatan. Jika ditelusuri kembali, meningkatnya bisnis online karena kebiasaan berbelanja online yang baru dimulai beberapa tahun ke belakang ini. Salah satu contoh awal bisnis secara online adalah dengan cara mempromosikan usahanya melalui media sosial seperti Facebook. Promosi dan penjualan melalui media sosial ini dilakukan karena masyarakat masih belum familiar dengan aplikasi belanja online. Namun selama beberapa tahun terakhir, terutama pada saat pandemi transaksi secara online sangat meningkat.
Peningkatan bisnis online dapat dilihat melalui meningkatnya nilai transaksi dari e-commerce di Indonesia. Bank Indonesia mencatat terjadi kenaikan sebesar Rp 186,75 triliun sepanjang semester I-2021. Nilai transaksi perdagangan online ini mengalami pertumbuhan sebesar 63,36% dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama.
Ada beberapa alasan mengapa peningkatan transaksi penjualan dan pembelian online ini dapat terjadi, yaitu:
- Perkembangan teknologi
Peningkatan pengetahuan dan teknologi adalah salah satu faktor terbesar transaksi jual beli online dapat terjadi. Di tahun 2021 saja sudah tersedia berbagai aplikasi belanja online di Indonesia, misalnya Shopee, Tokopedia, Lazada dan lain-lain. Adanya peningkatan tampilan, kemudahan penggunaan dan reputasi yang terus dilakukan perusahaan aplikasi belanja online membuat angka penggunanya terus meningkat.
- Jumlah pengguna internet yang meningkat
Pengguna internet di Indonesia terus meningkat seiring berjalannya waktu. Peningkatan ini tidak terlepas dari terjadinya peningkatan teknologi. Hal ini dapat dilihat dari hasil survei yang dilakukan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada periode 2019 – Kuartal/II 2020, menunjukan pengguna internet di Indonesia mencapai 196,7 juta jiwa. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 23,5 juta atau 8,9% dibandingkan pada 2018 lalu.
- Kebijakan pandemi yang diterapkan oleh pemerintah
Pemerintah menerapkan kebijakan seperti PSBB dan PPKM yang memaksa masyarakat Indonesia mengurangi aktivitasnya di luar rumah. Tentunya hal ini membuat mereka lebih memilih untuk berbelanja online. Mereka tetap di dalam rumah dan melakukan transaksi online ini karena adanya peraturan yang berlaku, sekaligus sebagai bentuk perlindungan diri mereka dari kemungkinan tertular jika berbelanja secaralangsung.
- Perubahan gaya hidup
Pandemi COVID-19 memberikan dampak ke berbagai bidang kehidupan, seperti kesehatan, ekonomi, pendidikan dan masih banyak lagi. Seperti kebijakan pemerintah yang menyebabkan orang lebih lama di dalam rumah, membuat mereka melakukan interaksi secara online. Kemudian kebiasaan penggunaan masker, hand sanitizer dan meminum suplemen kesehatan juga seperti menjadi keharusan selama pandemi.
Bisa jualan apa jika ingin berbisnis online?
Beberapa faktor di atas dan perubahan gaya hidup, menyebabkan beberapa jenis barang lebih laku selama pandemi. Untuk itu, pilihan jenis produk yang dapat anda pilih jika ingin berjualan secara online, adalah:
- Webcam
Hampir seluruh bentuk komunikasi dilaksanakan secara online, dan banyak orang memiliki laptop dengan kualitas kamera yang rendah, sehingga mereka membeli Webcam sebagai solusinya
- Makanan dan minuman
Selama pandemi, orang-orang merasa lebih mudah jika membeli makanan dan minuman yang secara cepat dapat disajikan dan karena terkadang harganya lebih murah. Contoh produk yang laku adalah frozen food atau makanan beku, dan makanan cepat saji lainnya.
- Alat kesehatan
Terjadinya peningkatan kesadaran akan kebersihan dan kesehatan membuat jenis produk ini laku di pasaran selama pandemi. Terutama untuk produk masker dan hand sanitizer yang sekarang hampir semua orang bawa ketika berkegiatan di luar rumah.
- Pakaian
Selama pandemi, masyarakat secara otomatis memiliki lebih banyak waktu luang. Mereka suka mengikuti perubahan fashion walaupun di tengah pandemi. Tidak jarang mereka memamerkan produk fashion yang mereka peroleh dengan harga terjangkau di media sosial yang dimiliki. Sehingga tak jarang masyarakat menggunakan aplikasi belanja online untuk membandingkan kualitas, harga, dan rating produk dan memasukannya ke keranjang mereka. Kemudian mereka juga suka memanfaatkan diskon yang diberikan oleh aplikasi belanja online.
- Peralatan Rumah Tangga
Masyarakat menghabiskan banyak waktunya di rumah selama pandemi. Ini berarti masyarakat banyak melakukan kegiatannya di rumah, termasuk kegiatan “bersih-bersih” yang sering membutuhkan peralatan seperti sapu, pel, alat vacuum. Selain itu masyarakat juga suka memasak dan membeli peralatan dapur seperti blender, alat makan, dan air fryer yang menjadi tren beberapa waktu belakangan ini. Oleh karena itu, minat masyarakat untuk membeli peralatan rumah tangga ikut meningkat.
Yuk berbisnis online!
Sebenarnya masih ada jenis produk lain yang banyak diminati selama pandemi, namun bagi para pelaku usaha, beberapa alasan dan contoh diatas dapat anda jadikan acuan mengapa pandemi adalah saat yang tepat bagi anda untuk mulai menerapkan bisnis online juga atau bagi anda yang sudah memulai tapi belum berkembang. Bagi orang-orang yang kehilangan pekerjaan dan sumber pendapatan, bisnis online pun dapat Anda mulai dari skala yang lebih kecil. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa bisnis online memiliki peluang yang besar selama pandemi.
Sumber gambar: Ilustrasi bisnis online. Kredit: Pixabay, https://media.istockphoto.com