Alue Dohong Terima Kunjungan Mentri Alam Sekitar dan Air Malaysia Di Scotlandia
Glasgow Scotlandia, detikborneo.com -Kamis (11/11/2021) di Pavilion Indonesia COP26 UNFCCC Glasgow Scotlandia, Alue Dohong Wamen Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia menerima kunjungan Menteri Alam Sekitar dan Air (Minister of Environment and Water) Malaysia YB Dato’ Sri Tuan Ibrahim bin Tuan Man.
YB Dato’ Sri Tuan Ibrahim bin Tuan Man menyampaikan keinginan berkunjung ke Indonesia dalam waktu dekat dalam rangka menjajaki peluang kerjasama di bidang Lingkungan Hidup antara Indonesia dan Malaysia.
Dalam kunjungan ini Mentri Alam Sekitar dan Air Negara Kerajaan Malaysia juga sekaligus melakukan pamitan kembali ke Malaysia pada hari Jum’at, 12/11/2021).
Diakhir pertemuan YB Dato’ Sri Tuan Ibrahim bin Tuan Man memberikan kain cindramata khas bumi malaka buat Alue, sementara ini Alue hanya bisa memberikan salam jari “L” atau “Lestari” kepada Tuan Ibrahim.
Ternyata Tuan Ibrahim juga orang yang humoris sehingga saat berbincang-bincang sambil berguyon disaat photo bersama menyampaikan: “beruntunglah kite berdua tinggi dan besar badannya hampir sama seloroh Tuan Ibrahim, Alue pun menjawab: betul sekali Dato sambil ketawa ngakak berdua hahaha”. Tampak keakrabatan yang sangat kental meskipun baru perjumpaan pertama pada keduanya.
Kunjungan Alue Dohong sendiri bersama para menteri lingkungan hidup dunia untuk mengahdiri Konfrensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa 2021 atau biasa disebut COP26 UNFCCC.
Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa 2021, juga dikenal sebagai COP26, adalah Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-26. Acara ini digelar di Glasgow, Skotlandia, antara 31 Oktober dan 12 November 2021, dibawah kepresidenan Alok Sharma yang penangung jawab acara Negara Britania Raya dan Italia, Konferensi tersebut merupakan konferensi penandatangan(COP) ke-26 untuk Konvensi Kerangka Kerja Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa dan pertemuan ketiga para pihak dalam Persetujuan Paris.
Ini adalah konferensi pertama sejak COP21 pada 2013 yang diselenggarakan dengan harapan bahwa para pesertanya berkomitmen untuk meningkatkan ambisi dalam mitigasi perubahan iklim. Sebagaimana diuraikan dalam Persetujuan Paris, para pihak diharuskan untuk menjalankan proses yang dikenal sebagai ‘mekanisme ratchet’ setiap lima tahun untuk membuat janji nasional baru.
Konferensi COP26 dilangsungkan di SEC Centre, Glasgow. Awalnya kegiatan ini dijadwalkan pada November 2020 di tempat yang sama, tetapi ditunda selama dua belas bulan karena pandemi Covid-19.(Bajare007)