| Penulis: Hery Susanto
Pada dasarnya setiap manusia memiliki kekuatan dan potensi masing-masing. Tapi sampai saat ini masih banyak yang belum menyadari potensi di dalam dirinya sendiri. Padahal potensi setiap orang sangat menunjang kesuksesan hidupnya jika diasah dengan baik. Nah kalau ingin tahu potensi diri Anda, berikut ini ada tips buat Anda:
Kenali diri sendiri
Coba buat daftar pertanyaan, hal seperti apa yang dapat membuat Anda bahagia; apa yang paling Anda inginkan dalam hidup ini; apa kelebihan dan kekuatan Anda; dan apa saja kelemahan Anda. Kemudian jawablah pertanyaan ini secara jujur dan objektif. Mintalah bantuan keluarga atau sahabat untuk menilai kelemahan dan kekuatan Anda.
Tentukan tujuan hidup
Tentukan tujuan hidup Anda baik itu jangka waktu pendek maupun jangka waktu panjang secara realistis. Realistis maksudnya yang sesuai dengan kemampuan dan kompetensi Anda. Menentukan tujuan yang jauh boleh saja asal diikuti oleh semangat untuk mencapainya.
Kenali motivasi hidup
Setiap manusia memiliki motivasi tersendiri untuk mencapai tujuan hidupnya. Coba kenali apa motivasi hidup Anda, apa yang bisa melecut semangat Anda untuk menghasilkan karya terbaik, dll. Sehingga Anda memiliki kekuatan dan dukungan moril dari dalam diri untuk menghasilkan yang terbaik.
Hilangkan negative thinking
Enyahkan pikiran-pikiran negatif yang bisa menghambat langkah Anda mencapai tujuan. Setiap kali Anda menghadapi hambatan, jangan menyalahkan orang lain. Lebih baik coba evaluasi langkah Anda mungkin saja ada sesuatu yang perlu diperbaiki. Kemudian melangkahlah kembali jika Anda sudah menemukan jalan yang mantap.
Jangan mengadili diri sendiri
Jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dalam mencapai tujuan Anda, jangan menyesali dan mengadili diri sendiri berlarut-larut. Hal ini hanya akan membuang waktu dan energi. Bangkit dan tataplah masa depan. Jadikan kegagalan sebagai pengalaman dan pelajaran untuk maju.
Baca juga: Tanpa Bekal Baju
Setelah itu kita dapat melihat bahwa semuanya berawal dari tindakan. Tanpa tindakan, maka semua hanya menjadi teori semata, seperti istilah NATO (No Action Talks Only). Orang-orang besar yang sukses di dalam sejarah dunia memiliki tiga komponen di dalam jalan menuju kesuksesan mereka.
Yang pertama adalah keberanian. Tanpa keberanian akan ada banyak kesempatan yang diberikan Tuhan justru ter- lewatkan begitu saja. Orang semacam itu tidak berani
mengambil langkah untuk memperoleh pengalaman baru. Mereka lebih suka mencari aman saja, statis, tidak ada perubahan dan tentunya hidup menjadi tidak menarik tetapi terasa nyaman di zonanya. Kapal yang ada di dermaga tidak selamanya berada di sana karena bukan itu tujuan kapal dibuat. Manusia diciptakan untuk menjadi dinamis, aktif, dan inovatif, sehingga perlu kita menyingkirkan hantu yang paling menarik yaitu rasa takut gagal, tinggal di area nyaman saja. Seorang pelaut pun dikatakan handal jika telah melewati berbagai macam badai.
Yang kedua adalah tekad yang besar, atau tekad yang membaja. Ada orang yang tidak takut dengan hidup tetapi kurang bersemangat atau antusiasme karena tekadnya kecil. Keberanian ditambah dengan tekad baja akan berubah menjadi sebuah raksasa yang mampu membawa kita kepada kesuksesan lewat terobosan-terobosan baru yang menakjubkan.
Petinju Evander Holifield mendapat julukan “The Real Deal” dalam suatu wawancara berkata,” Untuk sebuah kemenangan, saya tidak memperdulikan rasa sakit apapun.”
Yang ketiga adalah sikap mau berubah. Orang ini selalu menginginkan perbaikan yang berkesinambungan. Sebuah “improvement” berarti peningkatan dan perbaikan menurut KBBI. Sedangkan dalam bahasa Jepang disebut kaizen yaitu proses penyempurnaan terus menerus yang tiada henti. Penekanannya ada pada proses yang terjadi terus menerus setiap waktu. Sebagai manusia yang ber-Tuhan, prinsip kita adalah melakukan bagian kita dan berproses sedang hasil akhirnya adalah hak Tuhan yang menentukan.
Mengutip ucapan Rasul Paulus,” Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat menangkapnya, karena aku pun telah ditangkap oleh Kristus Yesus (Fil. 3:12). Paulus seorang tokoh besar pun mengakui dirinya harus terus belajar dan mau menjadi murid.
Kini kita juga sudah mengetahui pintu sukses itu bahwa kita harus terus berproses di dalam kehidupan ini dan terus memperbaikinya hingga garis akhir hidup kita, dan semua dilakukan di dalam Tuhan.
Sumber gambar: https://previews.123rf.com
***
Bionarasi
Dr. Hery Susanto, M.Th. dilahirkan di Salatiga, Jawa Tengah pada 21 Januari 1973.
Dosen di STT JKI. Aktif menulis dan berkiprah di bidang teologi dan filsafat.