25 C
Singkawang
More
    BerandaLumbungUMKM Dipelihara Influencer, Pemerintah Tak Acuh

    UMKM Dipelihara Influencer, Pemerintah Tak Acuh

    | Penulis: Khairunissa Alika Pradipta

    UMKM merupakan tonggak terpenting di dalam perekonomian Indonesia. Hal ini dikarenakan para pelaku UMKM merupakan sektor penggerak roda ekonomi Indonesia atau dapat disebut dengan pemain utama dalam kegiatan tersebut. Di zaman sekarang jumlah Usaha Mikro dan kecil sudah semakin meningkat dan menjadi dominan dari keseluruhan sektor usaha yang ada. Maka dari itu UMKM memiliki peranan cukup besar dalam menyerap tenaga kerja dan meningkatkan usaha produk dalam negeri.

    Siapa sangka pandemi global Covid-19 muncul di Indonesia secara tiba-tiba dan begitu cepat pula peningkatan penyebaran virus tersebut yang merenggut jutaan nyawa. Lalu pandemi ini memberikan dampak yang serius terhadap perekonomian nasional yang semakin melemah, terutama UMKM yang termasuk pengusaha kecil.

    Akibat yang ditimbulkan dari pandemi ini membuat mereka harus memilih antara tetap berjuang untuk usaha yang dimiliki atau gulung tikar baik bagi usaha kecil maupun besar, daripada mereka harus menanggung rugi dalam jangka panjang. Dikarenakan biaya bahan baku yang lebih besar tidak sebanding dengan pendapatan yang mereka dapatkan berkurang tiap bulan.

    Pemberlakuan peraturan-peraturan pemerintah dari penguncian (lockdown) membuat pemberhentian aktivitas ekonomi. Sejak saat itu, kebangkrutan banyak terjadi dan tingkat kemajuan UMKM pun mulai jatuh. Pandemi ini telah memberikan dampak nyata yang sangat rentan kepada pelaku usaha kecil yang harus berjuang mempertahankan yang mereka miliki agar tetap berjalan, bukan berhenti.

    Dengan adanya pembatasan pemerintah membuat adanya perubahan pola pembelian konsumen. Kondisi seperti ini penjualan di berbagai bidang beralih ke sistem digital. Meskipun sudah ada metode penjualan online, tetapi konsumen tetap memilih untuk membeli produk secara langsung. Namun pembatasan pemerintah untuk diam dirumah mengakibatkan UMKM terpaksa menyesuaikan peraturan pemerintah tersebut sehingga pendapatan dalam penjualan mereka terus menerus semakin berkurang.

    Di saat seperti ini membuat pelaku UMKM bertanya-tanya, apa upaya pemerintah untuk membantu kondisi mereka yang semakin melemah. Mereka ingin pemerintah ikut serta membantu usaha mereka bukan hanya memberikan peraturan yang menyusahkan aktivitas usaha yang mereka jalankan.

    Upaya pemerintah yang sudah dijalankan seperti bantuan sosial pun masih banyak masyarakat yang didaerah terpencil tidak merasakannya. Akibat sistem pembagian yang kurang efektif dijalankan oleh pemerintah. Lalu di tengah pembatasan ini pula banyak usaha kecil yang ditutup secara paksa dan brutal karena melewati batas ketentuan. Seharusnya yang di bubarkan itu kerumunan masyarakat bukan usaha pedagang tersebut. Di pandemi ini pemerintah sudah seharusnya saling dukung dengan masyarakat.

    Lalu dengan begitu mereka membutuhkan promosi yang tepat dan menarik untuk meningkatkan minat beli konsumennya. Untuk saat ini promosi melalui media sosial dianggap sebagai pilihan yang efektif untuk meningkatkan pendapatan dalam berjualan. Selanjutnya Influencer pun hadir untuk menjadi solusi bagi para UMKM mempromosikan produknya sebagai cara bertahan di masa Pandemi Covid-19.

    Pengertian dari influencer sendiri adalah seseorang yang dapat memberikan pengaruh di masyarakat. Mereka bisa merupakan seorang selebritis, blogger, youtuber, ataupun seorang public figure yang dianggap penting. Seorang influencer pun juga memiliki jutaan pengikut (follower) di media sosial yang mereka miliki.

    Para influencermemanfaatkan pengaruhnya untuk mempromosikan bisnis para UMKM melalui platform media sosial masing-masing. Terutama di sosial media Instagram para influencer menawarkan jasa promosi nya secara gratis dengan mengunggah konten-konten promosi usaha, seperti makanan, baju, aksesoris, dan lainnya melalui akun Instagram pribadinya.

    Influencer sudah terbukti berpengaruh signifikan dalam mempengaruhi minat beli. Dikarenakan di saat kondisi seperti ini masyarakat pun lebih sering berinteraksi lewat media sosial dimana banyak sekali yang tertarik menonton video review produk atau kegiatan mengulas suatu produk yang telah dicoba lalu diinfokan kepada pengikutnya di Instagram melalui Instagram Story atau Instagram Feed. Hal tersebut membuat yang menonton ikut tertarik membeli dan mencoba produk tersebut.

    Ada pula cara lain yang dilakukan oleh selebgram Rachel Vennya yang membuat bantuan untuk para UMKM dengan cara mengumpulkan dana lewat sosial media nya yang bekerja sama dengan Kitabisa.com. Dana yang terkumpul tersebut digunakan untuk memborong Usaha Mikro Kecil dan Menengah milik perempuan. Dari hasil borong dagangan tersebut, digunakan oleh Rachel Vennya untuk disalurkan kepada orang yang membutuhkan. Bantuan tersebut sungguh menarik perhatian dan hasilnya pun dana terkumpul lebih dari yang diharapkan.

    Kesadaran seperti itu juga dirasakan oleh influencer lainnya untuk mendedikasikan diri untuk membantu para pedagang kuliner kaki lima dan pengusaha kecil, dengan mempromosikan melalui platform media sosial yang mereka miliki. Kepedulian influencer pada kesulitan yang dihadapi para UMKM menggerakkan mereka untuk turut membantu tanpa dikenakan biaya promosi.

    Aksi kebaikan seperti itu yang dilakukan di media sosial pun bisa menggerakkan orang-orang yang begitu banyak untuk membeli atau setidaknya memberikan perhatian lebih terhadap para UMKM yang terdampak. Pengaruh seperti itu sangat mendorong masyarakat biasa pun ikut membantu.

    Terlebih lagi jika produk tersebut di promosikan oleh influencer, hal tersebut dapat menambahkan rasa kepercayaan masyarakat terhadap produk tersebut dan mendapatkan respon positif pula bagi influencer yang mengulas produk dengan jujur. Dengan begitu masyarakat terdorong untuk membelinya dan mereka pun dapat ikut memberikan rekomendasi ke orang di lingkungan sekitarnya seperti teman ataupun keluarganya.

    Strategi lain yang dapat dilakukan oleh pengusaha UMKM yaitu strategi viral marketing. Penggunaan media sosial sehingga viral di media sosial merupakan salah satu strategi yang dilakukan pemilik usaha. Viral marketing dapat dilakukan melalui media sosial yang sedang naik yaitu seperti Instagram ataupun TikTok dan bekerja sama oleh influencer untuk menarik minat pembeli.

    Terutama pada era saat ini, para pelaku UMKM harus dapat bersinergi dengan influencer dan warganet dengan menampilkan konten produk yang kreatif. Melalui konten yang kreatif tersebut dapat menarik perhatian para influencer dan para pengikutnya untuk menyebarluaskan produknya. Dengan begitu dapat menjadikan produk dan jasa yang ditawarkan oleh UMKM akan dikenal lebih luas oleh para warganet.

    Artinya, dengan semakin banyak melibatkan peran seorang influencer beserta warganet semakin besar pula peluang bahwa produk dari UMKM tersebut dapat diterima oleh para konsumen di Indonesia. Lalu tanpa adanya hubungan pelaku usaha UMKM dengan influencer maupun warganet akan menjadi lebih sulit untuk bisa meningkatkan penjualan produknya dengan cepat di media sosial.

    Pandemi Covid-19 ini membuat platform media sosial menjadi solusi utama para pelaku UMKM. Hal ini akhirnya dapat membuat UMKM kembali melanjutkan mengembangkan usahanya. Meski dengan begitu, upaya ini juga harus didukung oleh peran pemerintah. Dikarenakan pelaku UMKM masih membutuhkan bantuan serta dukungan dan permodalan yang berasal dari pemerintah di masa pandemi Covid-19.

    Jika terjadi saling dukung antara UMKM, pemerintah, dan pendukung lainnya seperti influencer maupun warganet maka pengembangan UMKM di platform digital dapat berjalan dengan lancar dan efektif sebagai bentuk membangun kembali UMKM di saat masa sulit seperti ini. Sebab peran UMKM yang menjadi utama dalam penggerak perekonomian dapat memperkuat bisnis digital di Indonesia.

    ***

    Sumber gambar: https://www.djkn.kemenkeu.go.id/files/images/2020/11/daftar-blt-banpres-umkm-online-siapbersamakumkmkemenkopukmgoid-dapatkan-blt-umkm-rp-24-juta.jpg

    ***

    Bionarasi

    Khairunissa

    Khairunissa Alika Pradipta, Mahasiswi S1 Akuntansi Universitas Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

    Latest articles

    Explore more

    Arsip berita