25.2 C
Singkawang
More
    BerandaBeritaPaolus Hadi Mengghadiri Peresmian Rumah Betang Pangsuma di Meliau

    Paolus Hadi Mengghadiri Peresmian Rumah Betang Pangsuma di Meliau

    Sanggau, detikborneo.com – Paolus Hadi saat menghadiri peresmian Rumah Betang Pangsuma di Kecamatan Meliau, Senin (30/10/2023).

    Paolus mengatakan, pembangunan di segala bidang kehidupan membutuhkan kedewasaan dari masyarakat. Dengan sikap dewasa ditengah keberagaman akan tercipta suasana yang aman dan tentram bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

    “Sebagai warga negara yang baik, kita tidak boleh lagi berpikir untuk memisahkan diri dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jangan lagi berpikir soal ideologi lain. Indonesia Raya menjadi sebuah pegangan yang kuat,”tegasnya.

    Suku Dayak, lanjut bupati, terdiri dari berbagai sub suku seperti Dayak Jangkang, Dayak Hibun, Dayak Desa, Dayak Kancing, dan sebagainya. Begitu juga dengan suku bangsa lainnya yang hidup saling berdampingan.

    Bupati mengungkapkan, ketika Kerajaan Sangga berdiri, begitu juga dengan Kerajaan Tayan dan kerajaan lainnya, Suku Dayak adalah bagian dari Pasak Sanggau. Begitu historis Sanggau terbentuk dengan kekuatan keberagaman yang luar biasa dan hingga saat ini terus dipertahankan.

    “Ketika mulai kerajaan Sanggau, Kerajaan Tayan datang dan kerajaan-kerajaan lainnya. Seperti itulah sejarah Sanggau terbentuk. Kita kuat karena kita terdiri dari bebagai suku bangsa,” ungkapnya.

    Sebagaimana diketahui, kata dia, Pasak dipahami sebagai sesuatu yang ditancapkan ke tanah (bumi, red). Baik berupa tiang atau lainnya yang membuat sesuatu menjadi kokoh berdiri. Dalam konteks kekinian, untuk menguatkan Sanggau, mimpi kedepan yakni Sanggau yang permai.

    “Kata permai tentu bukan sesuatu yang baru. Kata itu digunakan sebagai strategi membangun Sanggau untuk dua puluh tahun terakhir yang berakhir di tahun 2024. Kemudian di tahun 2025 juga akan membahas untuk Sanggau yang permai. Pembahasan itu tentu tidak mudah. Karena tidak sekedar permai, tetapi juga elok, pantas, ramah, aman, indah dan manis,” terangnya.

    “Saya bersama Pak Yohanes Ontot (Wakil Bupati) memiliki visi misi untuk Sanggau yang permai. Dan hebatnya Sanggau ini terdiri dari berbagai suku bangsa. Kalau suku bangsa ini tidak bersatu, maka tidak terasa Sanggau itu indah, permai dan aman,” sambungnya.

    Bupati mengatakan berdirinya rumah betang tersebut mesti dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan kebudayaan dan kebersamaan sehingga menjadi kekuatan dalam mengabadikan persatuan. Perlu ditegaskan bahwa Rumah Betang Pangsuma tidak hanya milik masyarakat dari Suku Dayak tetapi juga bagi masyarakat lainnya.

    Sementara itu, Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Sanggau, Yohanes Ontot menyampaikan bahwa masyarakat adat di Kecamatan Meliau sudah tentu merasa bahagia atas keberadaan Rumah Betang Pangsuma.

    “Rumah betang ini diberi nama Pangsuma, karena Pangsuma, bagi masyarakat Sanggau merupakan salah satu pahlawan dari Kecamatan Meliau dan dari kalangan Sub Suku Dayak Desa,” ungkapnya.

    Menurutnya, keberadapan Sub Suku Dayak Desa boleh dikatakan hanya segelintir seiring berjalannya waktu. Tidak sedikit yang terlena dengan globalisasi sehinga nyaris kehilangan jejak dan identitas. Karenanya, rumah betang yang telah diresmikan oleh Bupati Sanggau sebagai simbol kehidupan bersama orang dari Suku Dayak.

    “Saya berharap masyarakat adat Suku Dayak menjadi spektrum bagi sub suku lainnya yang ada di Kabupaten Sanggau. Semoga rumah betang ini menjadi simbol persatuan masyarakat adat Suku Dayak dan simbol gotong-royong bagi masyarakat adat Suku Dayak, terutama masyakat adat yang ada di Kecamatan Meliau dalam rangka untuk mengembangkan, mejaga dan memelihara adat istiadat, budaya dan hukum adat,” harapnya.

    “Melalui simbol ini kita masyarakat adat Suku Dayak harus kompak. Kalau ada kesalahpahaman harus segera diklarifikasi, cepat diperbaiki sehingga tidak gagal faham,” katanya mengakhiri. (sgg/Rd)

     

    Latest articles

    Explore more

    Arsip berita