Pontianak, detikborneo.com – Sekretaris Jenderal Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) Drs. Yakobus Kumis, MH, mengajak seluruh warga masyarakat Pontianak dan Kalimantan Barat untuk menghadiri Gawai Dayak Naik Dango ke-2 yang diselenggarakan oleh Dewan Adat Dayak (DAD) Kota Pontianak. Acara ini akan berlangsung pada 25–30 April 2025 di Rumah Radakng, Pontianak.
Dalam pernyataannya, Drs. Yakobus Kumis menekankan bahwa Gawai Naik Dango merupakan wujud nyata pelestarian adat dan budaya Dayak. “Melalui Gawai ini, kita tidak hanya merayakan hasil panen, tetapi juga mempererat tali persaudaraan di antara sesama sub suku Dayak yang memiliki keanekaragaman bahasa dan tradisi,” ujarnya.
Acara akan diawali dengan Misa Syukur Ka Jubata yang dipimpin langsung oleh Mgr. Agustinus Agus, Uskup Agung Pontianak. Bagi umat yang ingin menghadiri misa ini, diwajibkan mengenakan Pakaian Adat Dayak sesuai etnis atau sub sukunya masing-masing. Hal ini bertujuan untuk menampilkan kekayaan budaya Dayak yang mencakup 405 bahasa sub suku dan mencerminkan semangat kebersamaan di tengah perbedaan.
“Bangsa yang besar dan kuat adalah bangsa yang berpegang kepada adat dan budaya dalam kepribadian hidupnya serta menghargai dan melestarikan budayanya. Melalui Gawai Naik Dango ini, kita memperlihatkan kepada dunia bahwa keberagaman budaya Dayak adalah kekuatan yang mempersatukan kita,” tambah Yakobus Kumis.
Dalam semangat falsafah Dayak “Adil Ka Talino, Bacuramin Ka Saruga, Basengat Ka Jubata”, Gawai Naik Dango diharapkan menjadi momentum untuk mempererat solidaritas dan memperkuat identitas Dayak di tengah arus globalisasi.
Berbagai kegiatan adat, seperti tarian tradisional, musik Sape’, perlombaan tradisional, serta pameran kerajinan tangan Dayak, akan menjadi bagian dari rangkaian acara yang memeriahkan Gawai Naik Dango ke-2 ini. Semua elemen masyarakat, baik dari dalam maupun luar Kalimantan Barat, diundang untuk hadir dan ikut serta dalam perayaan budaya ini.
Dengan semangat kebersamaan dan pelestarian budaya, Gawai Naik Dango diharapkan menjadi ajang memperkuat jati diri masyarakat Dayak dan memperkenalkan kekayaan budaya Kalimantan kepada generasi muda dan dunia guna mendukung pemerintah daerah dalam ajang pariwisata. (Bajare007).