24.9 C
Singkawang
More
    BerandaGnōthi SeautonDayak Berani Bangkit demi Kemuliaan

    Dayak Berani Bangkit demi Kemuliaan

    Penulis: Paran Sakiu | Editor: Matius Mardani

    Salah satu kisah yang saya ingat, seorang pengusaha Dayak di Jakarta. Lahir dalam keluarga miskin. Orang tua bekerja menyadap karet.

    Di Jakarta ada orang-orang Dayak yang mampu meraih gelar doktor ganda, menjadi pendeta, akademisi, konselor, pengusaha dan jabatan lainnya di organisasi bergensi. Kisah-kisah inspiratif itu tercatat dalam buku 101 Tokoh Dayak Karya R. Masri Sareb Putra.

    Salah satu kisah yang saya ingat, seorang pengusaha Dayak di Jakarta. Lahir dalam keluarga miskin. Orang tua bekerja menyadap karet. Penyadap karet masa lalu sangat memprihatinkan dengan karet lokal dan harga murah. Kondisi itu mustahil mengantarkannya sampai di ibu kota. Namun dengan segala daya upaya akhirnya mampu menembus keras hidup di ibu kota.

    Satu kata yang tepat untuk mewakili seluruh perjuangan itu adalah bangkit. Selalu bangkit ketika gagal dan saat terpuruk tak berdaya.

    Kegagalan mampu membenamkan seseorang ke dalam keterpurukan. Namun itu tidak akan menjadi akhir segalanya kalau segera bangkit. Bangkit artinya bangun lalu berdiri. Bangkit juga memiliki arti bangun hidup kembali.

    Dibawah Forum Dayak Kalimantan Barat Jakarta (FDKJ) pernah terbit beberapa edisi Tabloid Suara Borneo namun akhirnya tertidur. Untuk mengobati kekecewaan itu kini telah hadir media Borneo dalam bentuk digital dengan platform detikborneo.com dan tagline Detak Jantung Borneo.

    Ini suatu kebangkitan untuk ikut perang narasi di media. Sebab ada adagium: “siapa menang dalam dunia maya menang pula dalam dunia nyata”. Detikborneo.com bangkit untuk berperan nyata bagi kemajuan masyarakat Dayak.

    Dengan harapan menjadi salah satu pusat informasi, inspirasi, edukasi, dan hiburan. Khususnya warga Borneo. Siapa pun dapat berkontribusi untuk mewujudkan tujuan detikborneo.com. Langkah kecil ini dapat memberikan dampak besar bagi kemajuan Dayak. Media harus dapat dimanfaatkan untuk membangun dan membangkitkan semangat Dayak. Dayak yang berani. Berani bangkit!

    Kini telah hadir media Borneo dalam bentuk digital dengan platform detikborneo.com dan tagline Detak Jantung Borneo.

    Dayak harus bangkit dengan paradigma baru. Generasi muda Dayak harus terampil dalam mencari penghidupan. Ingat ada Tuhan yang selalu mendampingi kehidupan ini. Contoh sudah nyata, para tokoh Dayak dalam buku 101 tokoh Dayak.

    Akhirnya, dalam posisi apa pun Anda saat ini teruslah berjuang. Boleh saja Anda berada dalam keterpurukan dan kegagalan saat ini. Tapi jangan lupa bangkitlah.

    ***

    Bionarasi

    Paran 1

    Paran Sakiu, S.Th. dilahirkan di Mentonyek pada 19 Maret 1971. Guru PAK di SMPK Rahmani, pegiat literasi.

    Aktif menulis untuk www.detikborneo.com.

    Menulis dan menerbitkan buku:

    1. Menimba dari Sumur Yakub (Tangerang, 2019)

    2. Kumpulan Cerpen: Hari Terakhir (Tangerang, 2020)

    Menikah dengan Okseviorita dan telah dikarunia tiga orang anak, menetap di penjaringan, Jakarta Utara.

    Latest articles

    Explore more

    Arsip berita