24.7 C
Singkawang
More
    BerandaBeritaDr. Haryanto Uar, S.Th., M.Pd.K Sedih Umat Kristen Kalbar Belum Ada Keadilan...

    Dr. Haryanto Uar, S.Th., M.Pd.K Sedih Umat Kristen Kalbar Belum Ada Keadilan 4 Kab/Kota Masih Belum Ada Kasi Pebimasnya, Ada Apa?

     

    20230824 162930Screenshot 20230825 150106 Gallery

    Pontianak, detikborneo.com -Di tahun 2009 terbit Peraturan Presiden No. 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara dan PMA No. 1 Tahun 2010 tentang Perubahan Penyebutan dari Departemen Agama menjadi Kementerian Agama serta PMA No. 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama, yang menjadi motor perubahan nomenklatur terhadap Struktur Organisasi Ditjen Bimas Kristen. Dalam struktur organisasi yang baru, tetap Ditjen Bimas Kristen memiliki 3 (tiga) unit eselon II, namun berubah nomenklaturnya sebagai berikut:

    Sekretariat Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen;

    Direktorat Urusan Agama Kristen;

    Direktorat Pendidikan Kristen;

    Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen yang diawali dengan nomenklatur Bagian Kristen telah menunaikan tugas pelayanannya selama 78 tahun sampai sekarang ini. Dalam kurun waktu tersebut Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen telah mengalami 11 (sebelas) kali pergantian Direktur Jenderal.

    Para pejabat yang pernah menjadi pimpinan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen dalam periode pelayanannya, telah melaksanakan tugas pengabdian dengan dedikasi yang tinggi untuk memperjuangkan peningkatan kualitas pelayanan masyarakat pada umumnya dan kepada umat Kristen di Indonesia pada khususnya, seperti tertera dibawah ini:

    1. Masa kepemimpinan Bapak Martinus Abednego (1946-1973)

    2. Masa kepemimpinan Bapak P.N Harefa (1973-1983)

    3. Masa kepemimpinan Bapak Drs. Soenarto Martowirjono (1983-1992)

    4. Masa kepemimpinan Bapak Drs. Jan Kawatu (1992-1999)

    5. Masa kepemimpinan Bapak Dr. (HC) P. Siahaan, S.Th (1999-2004)

    6. Masa kepemimpinan Bapak Dr. Jason Lase, S.Th, M.Si (2004-2010)

    7. Masa kepemimpinan Bapak Dr. Saur Hasugian, M.Th (2010-2013)

    8. Masa kepemimpinan Ibu Oditha R. Hutabarat, M.Th (2013-2016)

    9. Masa kepemimpinan Bapak Prof. Dr. Abdurrahman Masóed (2016-2017)

    10. Masa kepemimpinan Bapak Prof. Dr. Thomas Pentury, M. Si (2017-2022)

    11. Dr. Jeane Marie Tulung, S.Th., M.Pd. (2022-Sekarang), Direktur Jenderal: Dr. Jeane Marie Tulung, S.Th., M.Pd.
    Direktur Pendidikan Agama Kristen: Drs. Sudirman Simanihuruk, M.Th.
    Direktur Urusan Agama Kristen: Dr. Amsal Yowei, S.E., M.Pd.K.
    dan Sekretaris Ditjen: Johni Tilaar, S.Th., M.Si.

    Penelusuran sejarah singkat pelayanan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen dalam menunaikan tugas pokok dan fungsinya ditengah-tengah bangsa dan negara, secara khusus di lingkungan umat Kristen, belumlah memenuhi harapan masyarakat Kristen Indonesia. Namun, dengan bantuan kerjasama dan doa dari seluruh umat Kristen di Indonesia, kedepan Ditjen Bimas Kristen berbenah diri menciptakan pelayanan yang semakin lebih baik, lebih profesional dan lebih baik.

    Demikian hal dengan Pelayanan Bimbingan Urusan Kristen Wilayah Provinsi Kalimantan Barat yang saat ini di Jabatan oleh Dr. Pdt. Heryanto Uar, S.Th., M. Pd. K terus membenahi daerah tugas pelayanan yang dilantik sejak 4 Juli 2022.

    Ada 4 Kabupaten/ Kota wilayah Provinsi Kalimantan Barat yang belum terbentuk Kasi Pebimas Kristen yakni Kota Singkawang, Kabupaten Mempawah, Kabupaten Kayong Utara dan Kabupaten Kapuas Hulu akhir menghambat untuk melayani umat Kristen secara maksimal, ucap Uar.

    Kita ini meskipun sudah merdeka 78 tahun tapi umat Kristen Kalimantan Barat dalam urusan pelayanan bimbingan masyarakat Kristen belum merdeka karena belum ada keadilan dari negara yang masih terhambat atas pembentukan Kepala Seksi Pebimas Kristen di Kabupaten/ Kota, semua karena umat Kristen alergi untuk berpolitik sehingga Perjuangan di parlemen Kabupaten, parlemen Provinsi hingga Palemen Pusat kita miskin ketokohan umat Kristen disana untuk berjuang disana karena karena mereka yang punya wewenang menyampaikan dalam sidang paripurna itu adalah lembaga dijamin negara, saya sebagai abdi negara hanya bertugas menjalankannya dan diamanatkan oleh Undang-undang untuk memilih dan dipilih agar umat Kristen jangan golput dan harus bersuara agar ada keterwakilan ditiap Parlemen, sehingga ada yang berjuang untuk umatnya jangan berharap penuh dengan orang luar belum ada jaminan untuk mereka memperjuangkan kita, tegas Uar.

    Latest articles

    Explore more

    Arsip berita