32.8 C
Singkawang
More
    BerandaBeritaFhatir: Putra Dayak Uud Danum Wakili Kalbar O2SN Cabang Pencak Silat

    Fhatir: Putra Dayak Uud Danum Wakili Kalbar O2SN Cabang Pencak Silat

    Sintang, Detikborneo.com – Pada Juli 2024. Fhatir berhasil meraih medali emas di Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) cabang Pencak Silat Seni. Ia mewakili Provinsi Kalimantan Barat di tingkat nasional. Prestasi ini mengukuhkan dirinya sebagai salah satu atlet muda berbakat yang siap bersaing di kancah nasional. Pada Agustus 2024, Fhatir akan mengikuti pertandingan di Jakarta. Ia mewakili Kalimantan Barat di ajang Pencak Silat putra tingkat nasional.

    Fhatir, seorang remaja kelas 9 di SMPN 1, Kecamatan Ambalau, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Ia adalah contoh nyata bahwa ketekunan dan semangat pantang menyerah dapat mengatasi berbagai keterbatasan. Dengan prestasinya di bidang bela diri dan akademik, Fhatir telah menjadi inspirasi bagi generasi muda. Terutama bagi teman-temannya di sekolah dan komunitasnya.

    Latar Belakang Keluarga dan Minat pada Bela Diri
    Fhatir lahir di Nanga Pinoh pada 13 Juli 2010. Sebagai putra sulung dari 3 bersaudara, ia bercita-cita menjadi TNI. Keluarga Fhatir berperan penting dalam membentuk minat dan bakatnya. Ayahnya, Hermanto, S.Pd, menjabat sebagai kepala sekolah di SD Negeri 2 Ambalau. Ibunya, Rina Wati, S.Pd, yang berprofesi sebagai guru di SMP Negeri 1 Ambalau adalah pendidik yang selalu mendukung penuh cita-citanya.

    Selain itu, warisan keluarga dalam seni bela diri juga turut membentuk karakter Fhatir. Kakeknya dari pihak ibu merupakan penggemar karate. Sedangkan pamannya bernama Dehen Salimin, adalah seorang pelatih silat di Kabupaten Sintang. Ayahnya Fhatir juga gemar olahraga pencak silat. Seperti peribahasa “buah jatuh tidak jauh dari pohonnya”, demikianlah Fhatir juga ikut meniru kebiasaan ayahnya pencak silat.

    Prestasi Akademik dan bakad Seni
    Selain pencak silat, Fhatir juga menunjukkan ketertarikan pada seni tari. Di berbagai kegiatan, ia sering tampil menari tari tradisional Dayak.
    Di sekolah, ia pun memiliki catatan prestasi akademik yang membanggakan. Ia selalu berada di peringkat teratas di kelasnya.

    Gemar Berenang
    Sebagai putar Dayak dari suku Uud Danum. Fahtir juga cukup handal dalam olahraga renang. Berenang setiap hari sambil mandi di sungai adalah hal biasa dan menyenangkan bagi anak Dayak di pedalaman Kalimantan. Setiap anak di Uud Danum wajib latihan renang demi menjaga keselamatannya.

    Tantangan Latihan di Daerah Terpencil
    Perjalanan Fhatir menuju prestasi tidaklah mudah. Tinggal di daerah terpencil di pedalaman Kalimantan, ia menghadapi berbagai kendala. Terutama minimnya fasilitas dan tidak adanya pelatih yang profesional. Meski begitu, keterbatasan tersebut tidak menyurutkan semangatnya. Fhatir memulai latihan secara mandiri dengan memanfaatkan video di YouTube sebagai sumber belajar.

    Proses Bergabung dengan Perguruan Silat
    Ketika berhasil lolos seleksi, Fhatir mulai latihan di Kabupaten Sintang. Ia semakin fokus dan giat berlatih untuk mempersiapkan diri mengikuti kompetisi Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN).

    Meski belum berhasil meraih juara pada Prapopnas 2024, Fhatir tidak pernah menyerah. Ia terus berlatih dengan tekun, dan usahanya pun mulai membuahkan hasil.

    Ia bergabung dengan Perguruan Silat PSHT di Kecamatan Ambalau menjadi titik balik dalam perjalanan bela dirinya. Ketekunannya berlatih di sana mulai memperlihatkan hasil yang gemilang.

    Prestasi di Kejuaran Regional
    Pada tahun 2023, Fhatir berhasil meraih juara dua dalam O2SN tingkat Kabupaten Sintang. Prestasi ini bukan akhir dari perjuangannya. Ia juga berhasil menyabet medali perak pada Open Tournament Pencak Silat Piala Pangdam Kodam XII Tanjungpura di kota Pontianak. serta meraih medali perak pada Kejuaraan IPSI Kabupaten Sintang pada Februari 2023. Kemenangan demi kemenangan ini menjadi bukti bahwa kerja keras dan dedikasi Fhatir tidak sia-sia.

    Fhatir adalah sosok inspiratif bagi generasi masa kini. Terutama untuk generasi muda suku Dayak yang ada di pedalaman Kalimantan. Fhatir adalah contoh nyata bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk meraih mimpi. Dengan semangat juang yang tinggi, ia telah membuktikan bahwa impian bisa menjadi kenyataan. Yang terpenting adalah semangat untuk terus berjuang dan tidak pernah menyerah.

    “Di moment memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia, saya berharap bisa menang dan memersembahkan prestasi yang baik untuk mengisi kemerdekaan,” kata Fhatir.


    | Penulis: Lisa Mardani

    Latest articles

    Explore more

    Arsip berita