Jakarta, detikborneo.com – Kecaman dari berbagai kalangan atas beredarnya video Edy Mulyadi yang dianggap telah menghina Kalimantan terus berdatangan dan bergulir. Setiap Paguyuban, ormas-ormas, artis dan kalangan profesional lainnya mengutuk keras Edy Mulyadi.
Sedetik, Vidio yang menyatakan bahwa tidak ada yang mau pindah ke Kalimantan karena pulau itu terlalu sepi bahkan diibaratkan sebagai tempat jin buang anak, pasarnya kuntilanak dan genderuwo, dan rumahnya monyet.
“Ini Pernyataan yang sesat dan Seperti Orang yang tidak memiliki adab, selayaknya pernyataan ini disampaikan oleh orang yang tidak punya akal sehat, karena orang yang tidak sekolahpun belum tentu menghina dan mengeluarkan kalimat Jorok untuk didengar orang lain kecuali orang itu sedang mabuk, apalagi didengar oleh masyarakat seluruh Indonesia dan Dunia” Ucap Harti Hartiddjah. SE. SH.,M.Th Bendahara Umum Gerakan Dayak Nasional.
Ditemui awak media Harti menyampaikan bahwa, Edy jika dia orang berinteleg apalagi sebagai mantan Caleg harus menyampaikan kritik itu dengan terminologi yang lebih baik, Ide dan gagasan harus Jelas yaitu menyampaikan kritik sekaligus Pertimbangan solusi, harusnya disampaikan dengan Intelek, objektif, produktif dan lebih substansi dari sisi apapun. Sontak, pernyataan itu ditanggapi serius warga Kalimantan.
“Ini secara gamblang dan menyatakan bahwa perilaku rasisme dan melecehkan bangsa sendiri masih saja terjadi sampai hari ini,” kata tokoh masyarakat Dayak Kalimantan, Harti Hartidjah yang juga Bendum Dewan Dayak Nasional.
Dia pun angkat bicara seraya mengingatkan, Negara harus bertindak Tegas, Tepat dan Cepat akan perilaku Manusia semacam Edy Mulyadi. Pasalnya, hal tersebut adalah pelecehan secara umum kepada masyarakat Kalimantan dimanapun dan secara geografis melecehkan Nusantara yang adalah bagian dari potensi Alam Negara Kesatuan Republik Indonesia, dengan Pernyataan yang sedang Viral, dapat berdampak pada kepercayaan Dunia terkait potensi alam yang ada di Indonesia tepatnya di Kalimantan itu Negatif.
Hal ini Pasti akan berdampak tidak baik untuk Pertumbuhan Ekonomi yang merata keseluruh Provinsi. Dengan demikian ini wujud dari salah satu perilaku yang bisa mengakibatkan perpecahan yang menjurus pada kesewenangan sosial.
“Jelas ini adalah Pernyataan yang mencederai prinsip kebinekaan yang kita rajut bersama,” kata Harti.
“Kami mengecam dan menuntut dari pihak yang berwenang untuk segera memanggil dan diproses sesuai dengan kewenangan dan ketentuan Hukum yang berlaku sehingga dapat memeberikan efek jera Kepada Edy Mulyadi dan rekan-rekan yang ada dalam video tersebut tidak semena-mena merasa diri benar melakukan penghinaan kepada orang lain sehingga mericuhkan perasaan orang secara umum. Dan Sebelum ini menjadi polemik yang berkepanjangan, kami harapkan aparat untuk segera bertindak” pungkas Harti
Kebijakan ibu kota baru itu biasa kalau terjadi pro kontra, demokrasi yang dinamis, semua boleh bersuara, tetapi ada undang-undang yang mengatur kebebasan berbicara, sehingga kami sampaikan bahwa pernyataan yang sifatnya melecehkan seperti hantu dan monyet, ini jelas penghinaan” terang nya.