28.2 C
Singkawang
More
    BerandaPetuah LeluhurKerja Keras, Cerdas, Dan Ikhlas

    Kerja Keras, Cerdas, Dan Ikhlas

    | Penulis: Dr. Mugeni

    Sejak bangku sekolah dasar sampai sekolah menengah atas, para guru saya sangat sering mendengungkan pepatah “berakit rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.”

    Para guru pun sangat rajin menanyakan artinya kepada para murid yang kemudian dengan tangkas menjawab, bahwa seseorang harus bisa bersusah-susah atau bersakit-sakit bekerja keras terlebih dahulu untuk kemudian menjadi orang yang berhasil.

    Para guru sangat rajin mengindoktrinasi bahwa tidak ada itu yang namanya jalan pintas menuju keberhasilan. Semuanya butuh proses dan kerja keras.

    Diajarkan, kalau kita ingin mengubah hidup dari kesengsaraan menuju kesenangan, dari kehinaan menuju kemuliaan, dari kebodohan menuju kecerdasan, dari kekufuran menuju ketaqwaan, dari kemunduran menuju kemajuan, dari ketidakberdayaan menuju keperkasaan, dan dari kemiskinan menuju kesejahteraan, semua perlu proses pembelajaran dan kerja keras.

    Baca juga: Aneh dan Unik

    Dalam konteks ini, saya masih terus mengingat, Kepala Sekolah SMAN-1 Pangkalan Bun Alm.H. Amul Bakri, BA., pada kurang lebih 36 tahun lalu hampir di setiap apel hari Senin tidak bosan mengutif 1 ayat dalam Alqur’an: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada mereka sendiri” (Ar-Ra’d, 13 : 11).

    Kerja keras adalah kata kunci kesuksesan. Tidak ada suatu keberhasilan yang didapat hanya dengan berpangku tangan. Ir. Candra Suwondo dalam bukunya Mencapai Posisi Top Manajemen (2003) menyatakan, “Kerja keras merupakan investasi terbaik yang dapat dilakukan seseorang. Orang yang tidak dapat bekerja keras, tidak akan pernah berhasil dalam pekerjaannya. Langkah pertama untuk sukses adalah menerima kenyataan bahwa tidak ada hal apa pun yang dapat menggantikan kerja keras.”

    Dalam kerja keras itu, tentulah harus dipahami termasuk di dalamnya terdapat semangat juang, ketegaran, kesabaran, kedisiplinan, ketekunan, keuletan, kesinambungan dan tentu saja kecerdasan. Kecerdasan pun harus pula mencakup kecerdasan intelektual, kecerdasan sepiritual, dan kecerdasan emosional.

    Jadi, untuk menuju kesuksesan, kita harus terus bekerja keras, bekerja dengan cerdas, dan bekerja dengan ikhlas. Tidak ada yang namanya jalan pintas. Gitu aja kok repot!

    Good morning. Selamat pagi!

    Sumber gambar: https://www.djkn.kemenkeu.go.id

    ***

    Bionarasi

    Mugeni

    Dr. H. Mugeni, S.H., M.H. lahir pada 4 Juli 1959 adalah seorang tokoh literasi di Kalimantan Tengah, dan dahulu pernah menjadi seorang birokrat. Jabatan yang pernah ia emban salah satunya adalah sebagai Penjabat Bupati Barito Selatan pada 2016–2017.

    Kini menikmati hidup yang lebih hidup di perkebunannya di Sukamara, sembari giat berliterasi. Ia ketua Komunitas Penulis Lembaga Literasi Dayak.

    Latest articles

    Explore more

    Arsip berita