Jakarta, detikborneo.com -Rivalitas antara barisan Nasionalis dan Agama Islam akan memuncak kedepan menjelang Pemilu Pilpres 2024.
Hal itu sudah dirasakan saat ini 2 tahun sebelum dilaksanakan pemilu tersebut. Dan berbahaya jika tidak di manage dengan pas karena pertarungan ini akan membenturkan peradaban yang sudah dibangun antara lain Persatuan, Pancasila, NKRI dan Visi Misi pembangunan berkelanjutan Indonesia 2045, 4 besar dunia negara maju..
Kalo Anies sudah mencuri start berkampanye bahkan sebelum KPU menetapkan dirinya sebagai capres resmi kedaerah daerah dan berani memasang spanduk baliho di tempat tempat strategis dimana pun diseluruh pelosok Indonesia, telah menimbulkan kegelisahan dan perlawanan antara yang pro dan kontra.
Jika hal ini tidak direspon dan diakomodasi dengan cepat oleh partai pemerintah partai pemenang dengan menetapkan capres dan cawapres, maka masyarakat akan dihadapkan kepada kegalauan berkepanjangan, sementara saya menilai Jokowi sudah membaca dan tahu apa yang harus dilakukan dan merespon dengan cepat hasrat masyarakat dengan melakukan konsolidasi kebawah melalui sukarelawan ProJo, J3P, Kawan Jokowi dan organisasi masyarakat lainnya ( MADN) seperti yang di lakukan di GBK Senayan 26 Nopember 2022.
Hari ini 29 Nopember 2022 di Pontianak Kaliman Barat ormas Dayak Tariu Borneo Bangkule Rajakng ( TBBR ) mengadakan acara BAHAUPM BIDE BAHANA bersama Ir. Joko Widodo Presiden RI.
Kedepan mungkin akan ada juga organisasi lainnya yang serupa akan mengadakan agenda yang sama bersama Jokowi pasti akan memberi pandangan semangat, motivasi, Visi dan memberi ciri ciri gambaran sosok apa presiden yang akan di pilih mendatang.
Inilah detak jantung gerakan masyarakat dibelakang panggung pertarungan politik nasional sudah membuat masyarakat pro dan kontra kepada pilihan jagoan presiden mendatang.
Sementara seperti dirasakan bahwa partai partai punya jagoannya sendiri yang coba ditawarkan kepada masyarakat tapi rakyat emoh dan punya pilihan sendiri, sepertinya rakyat nggak sabar dan resah menanti.
Banyak harapan masyarakat kepada Bu Mega untuk cepat berkoalisi untuk menentukann capres dan cawapres. Apakah Bu Mega masih punya keinginan kuat untuk menjagokan Capres dari trah Soekarno?
Sementara masyarakat emoh..? Mari belajar dari sejarah, pemilu di Malaysia baru baru ini yang dimenangkan oleh Anwar Ibrahim sang reformis, sedangkan lawannya UMNO dan Barisan Nasional sudah berkuasa 60 tahun memerintah Malaysia tumbang dan ditinggalkan rakyat Malaysia yang muak dengan nepotisme dan korupsi yang sudah menghancurkan Malaysia.
Apa yang dilakukan Bu Mega dengan memilih Jokowi 2 periode dari kalangan rakyat biasa bukan dari trah Soekarno sudah hebat dan benar. Mari teruskan itu Bu Mega, mungkin Mbak Puan dan Bu Mega ada tempat yang sangat terhormat untuk dirinya sendiri di Republik ini.
Kepada Agustinus Panglima Jilah Pasukan Merah TBBR selamat dan sukses melaksanakan acara BAHUPM BIDE BAHANA, Semoga menjadi tonggak sejarah persatuan dan kekompakan Masyarakat Adat Dayak makin terbina dengan baik guna kemajuan bersama.
Adil Ka’ Talino Bacuramin Ka’ Saruga Basengat Ka’ Jubata, Arus…Arus…Arus…
( David Rambang, Pengurus Dewan Adat Dayak DKI Jakarta)