Jakarta, detikborneo.com – Ary Egahni Ben Bahat, S.H anggota DPR RI komisi III yang bermitra tentang penegakan Hukum dan Ham juga sekaligus Badan legeslatif yang panitia kerja RUU masyarakat hukum Adat memberi sinyal baik siap berkolaborasi untuk DAD DKI Jakarta.
Ary Egahni Ben Bahat, S.H siap memberikan kerjasama dengan DAD Jakarta dalam upaya memperkenalkan Adat dan budaya Dayak supaya bisa diakui lebih atas bangsa ini dan mendapatkan payung hukum, hal itu disampaikan saat menghadiri hari lahir Pancasila dan sekaligus rapat Panitia DAD Jakarta di Rumah Betang Kalteng Taman Mini Indonesia Indah, Selasa (01/06/2021).
Peringatan hari lahir pancasila dan sekaligus rapat internal DAD Jakarta, tampak hadir Ary Egahni Ben Bahat, S.H anggota DPR RI komisi III, Bu Ary menyampaikan bangga dan apreasi kepada DAD Jakarta bersamaan dengan mementum hari ini bahwa pancasila bukan saja hanya dasar Negara, tapi falsafah yang mempersatukan keragaman.
“Selaku Anggota DPR RI siap menjadi komunikator bagi seluruh kita sebagai warga dayak untuk bagaimana kita juga membuat narasi apasih kearifan lokal masyarakat adat Dayak,apasih kebutuhan nya buat Indonesia apa yang dapat kita berikan”.Ucap Ary Egahni
“Kita bangga dan apreasi kepada DAD Jakarta bersamaan dengan meomentum hari ini bahwa pancasila bukan saja hanya dasar Negara, tapi falsafah yang mempersatukan keragaman.
Ary Egahni yang sekaligus Panitia kerja RUU Masyarakat Adat, apresiasi jika keragaman dan adat di Indonesia diletarikan dan dijaga menjadi pemersatu bangsa.
“Sukses buat DAD semoga kita mampu berdampak buat Indonesia”
“Bagaimana atmosfir keragaman adat seluruh Indonesia kita godok bersama supaya dengan keragaman itu kita katakan kita adalah Indonesia” Ucap Ery.
Dalam Pidato nya Ketua DAD Jakarta Tamunan Kiting mengatakan orang dayak sudah lama hidup bepancasila dan Rumah Betang adalah bukti refrensi hidup berpancasila yang dilakukan orang Dayak.
“Rumah Betang adalah salah satu contoh hidup berpancasila, Sejak dulu orang dayak itu hidup nya sudah pancasila mereka hidup bersama-sama di dalam Rumah Betang, ada gotong royong ada keadailan. Dan hari ini adalah momentum terbaik untuk DAD DKI berkiprah untuk Jakarta dan seluruh Indonesia” Ucap Tamunan Kiting.
Dalam kata sambutan Ketua satu, Timotius Sipur menyampaikan hal yang tak banyak orang ketahui, dia mengatakan bahwa ada kebanggaan pada Suku Bangsa Dayak karena Pancasila lahir di Kalimantan
“Dan tentu kita juga bangga pancasila itu lahir diperut bumi Kalimantan, tentu itu jadi kebanggaan bagi kita, bahwa tepat nya di Kalimantan barat.kemudian dirancang oleh tokoh – tokoh kita dan disahkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada saat itu” Ucap Timotius Sipur saat memberikan kata sambutan. “Lambang burung Garuda Pancasila itu digambar oleh orang Kalbar di bahas di sidang BPUPKI maka yang dari Kalbar yang diterima jadi lambang Negara, bisa dibaca dibuku sejarah ada” lanjut Timitius Sipur.
Acara yang berlangsung sederhana namun tak menghilangkan esensi dari pada nilai dan arti dari pada penyelengaraan pemburan panitia yang sekaligus memperingati hari lahir pancasila ini juga disiarkan secara langsung melalui virtual zoom dan youtube.
Pembacaan teks pancasila dan diikuti dengan terjemaan Bahasa Dayak Kandayatn Kalimantan Barat oleh Lawadi Nusah, S.Pd. K yang sekaligus Sekum DAD Jakarta menyemarakan nuasa akan ragam budaya yang ada di ibu pertiwi ini.
PANCASILA
1.Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan / Perwakilan.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Versi BAHASA DAYAK
1. Ka’ Jubata nang miah Asa’
2. Ka’ Talino nang adil Man baradat
3. Pasoteatn Indonesia
4. Ka’ Kabatn ne nang dipempen pa’ mane Pa, sirah Ka’ dalapm bapakat nang diwakili.
5. Ka’ adilatn “sosial” onto saluruh talino Indonesia.
Diterjemahkan oleh: Lawadi Nusah & Yopinus Jailim
Penulis. Rd