| Penulis: Lisa Mardani
Masyarakat Suku Dayak telah usai melaksanakan acara Pengukuhan Pengurus MADN Masa Bakti 2021-2026 pada hari Sabtu (26/10/2021). Acara digelar di Hotel Santika Premier Slipi Jakarta.
Namun dalam setiap rangkaian acara, rasanya akan hambar “bagi sayur tanpa garam” jika tanpa kehadiran para seniman. Karya seni memiliki peranan penting dalam membangun soladiritas kelompok. Oleh karena itu, pada moment sakral dan bersejarah bagi suku Dayak tidak terlepas dari peran para seniman, khususnya seniman Dayak yang ada di ibu kota.
Acara dimulai dengan pertunjukkan tarian tradisional adat Dayak, yang diberi nama “Tarian BERSATU untuk membangun”. Para seniman Dayak meyakini, bahwa dengan adat budaya dapat mempersatukan seluruh pulau Kalimantan yang beraneka ragam suku, agama, bahasa, dan budaya. Pertunjukan musik dan tarian adat yang ditampilkan oleh para seniman Dayak semakin menambah daya dan rasa semangat kebersamaan dan persatuan suku Dayak.
Foto istimewa seniman Dayak dari team sanggar tari; Tinggang Madang, Dango Katulistiwa, dan Sanggar Dayak Banyuke.
Adapun team yang turut hadir dan tampil dalam acara tersebut adalah team dari sanggar “Tinggang Madang”, “Dango Katulistiwa”, dan “Sanggar Dayak Banyuke” Jakarta. Meskipun ini dari team sanggar Dayak, tetapi anggotanya dari suku Dayak yang berbeda-beda. Ada yang dari Kalbar, Kalteng, Kaltim, Kalsel, dan Kaltara.
Setiap sanggar masing-masing mempersiapkan kostum dan kelengkapan ritual adat yang akan digunakan. Para seniman Dayak ini berperan penting dalam menjaga dan melestarikan adat budaya suku Dayak yang penuh keberagamaan. Seni memiliki keberagaman berdasarkan pemikiran dan kebudayaan masing-masing setiap daerahnya.
Foto istimewa: Jaffrai Andreas Esrom, S.E. dan Dr. Drs. Marthin Billa, M.M., presiden Majelis Adat Dayak Nasional.
Jaffrai Andreas Esrom (Jeffry), seorang seniman Dayak asal Kaltara selaku koordinator dari sanggar tari mengungkapkan peranan para seniman Dayak di ibu kota berperan penting untuk melestarikan tarian tradisional Dayak, alat musik tradisional, lagu daerah, pakaian adat, hingga tata cara ritual adat Dayak.
***
Bionarasi
Lisa Mardani, S.Pd.K., dilahirkan di Kepingoi, Kalimantan Barat pada 11 Oktober 1986. Seorang perempuan dari suku Dayak Uud Danum. Sejak tahun 2021 aktif menulis feature tentang suku Dayak Uud Danum.