Opini | Yosep
Jakarta, detikborneo.com – Dalam proses pemilihan presiden yang akan datang, para pengusaha Indonesia menyimpan harapan besar terhadap calon pemimpin baru yang dapat mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh negara, khususnya di tengah ketidakpastian hukum, indeks korupsi yang memprihatinkan, ketimpangan ekonomi yang diwakili oleh rasio Gini yang melebar, serta perilaku elit politik yang pragmatis.
Mengatasi Ketidakpastian Hukum
Salah satu harapan terbesar pengusaha adalah terciptanya lingkungan usaha yang kondusif dengan kepastian hukum yang jelas dan adil. Ketidakpastian hukum sering kali menjadi penghambat bagi pertumbuhan dan ekspansi bisnis karena menciptakan risiko yang tinggi bagi investasi. Pengusaha mengharapkan presiden baru dapat melakukan reformasi hukum yang tidak hanya menjamin keadilan bagi semua, tetapi juga memastikan bahwa hukum dapat dijadikan landasan yang kokoh untuk kegiatan ekonomi.
BACA JUGA :54 Rumah Betang Dayak di Kapuas Hulu Menjadi Lokasi TPS
Memperbaiki Indeks Korupsi
Indonesia secara tradisional berjuang dengan peringkat korupsi yang tinggi. Korupsi merugikan ekonomi dan menciptakan lingkungan usaha yang tidak setara. Pengusaha berharap presiden baru dapat mengambil langkah tegas dan konkret untuk memerangi korupsi, meningkatkan transparansi, dan memperkuat lembaga-lembaga pengawasan. Dengan memperbaiki indeks korupsi, diharapkan akan tercipta iklim investasi yang lebih sehat dan menarik bagi investor domestik maupun asing.
Menyempitkan Rasio Gini
Rasio Gini yang melebar menggambarkan ketimpangan pendapatan yang meningkat di Indonesia. Pengusaha mengharapkan presiden yang baru dapat mengimplementasikan kebijakan-kebijakan ekonomi yang inklusif, mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata, dan meningkatkan akses terhadap peluang ekonomi bagi seluruh lapisan masyarakat. Ini tidak hanya penting untuk keadilan sosial, tapi juga untuk menciptakan pasar domestik yang kuat dan berkelanjutan.
BACA JUGA :PJ Gubernur Kalbar Harisson Ajak Tingkatkan Pengamanan di Kalbar Jelang Imlek 2024
Menangani Pragmatisme Elit Politik
Pengusaha juga mengkritik perilaku elit politik yang cenderung pragmatis dan berorientasi pada popularitas tanpa pencapaian substantif yang nyata dalam mengelola negara. Mereka mengharapkan presiden baru memiliki visi yang jelas dan berkomitmen untuk menjalankan program-program pembangunan yang berorientasi pada hasil nyata, bukan hanya pencitraan. Presiden diharapkan dapat mendorong inovasi, produktivitas, dan kompetitivitas nasional yang akan membawa perubahan signifikan bagi perekonomian Indonesia.
Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi, harapan pengusaha Indonesia terhadap calon presiden baru sangatlah tinggi. Pengusaha menginginkan pemimpin yang dapat mengatasi masalah ketidakpastian hukum, korupsi, ketimpangan ekonomi, dan pragmatisme elit politik dengan tegas dan efektif. Dengan kepemimpinan yang kuat dan visioner, diharapkan Indonesia dapat mengatasi tantangan-tantangan ini dan menciptakan lingkungan yang lebih kondusif untuk pertumbuhan dan kemajuan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. (Rd)
Yosep |
Perkumpulan Pengusaha Kratom Indonesia (Pekrindo)