| Penulis: Dr. Hendry Jurnawan, CLA.
Pramuka adalah singkatan dari Praja Muda Karana, yang artinya Rakyat Muda yang Suka Berkarya. Yang didirikan oleh Hamengkubowono IX pada tanggal 20 Mei 1961. Tahun ini tepat tanggal 14 Agustus 2021, telah berusia ke-60.
Pramuka merupakan organisasi atau gerakan kepanduan bersifat universal, dan mendunia. Kantor pusat pramuka Indonesia di Jakarta dengan bumi perkemahan Buperta Cibubur, Jakarta Timur.
Salah satu aspek yang hendak ditumbuhkan dalam pendampingan gerakan pramuka tak lain adalah semangat pengabdian bangsa dan pelayanan masyarakat.
Tekad ini perlu terus ditanamkan pada jiwa-jiwa muda generasi millennial agar semakin membumi. Untuk itu, gerakan pramuka yang semula bersifat ekstrakurikuler kini berubah menjadi kegiatan kokurikuler dan wajib di setiap jenjang pendidikan baik pada jenjang pendidikan dasar maupun menengah, atau perguruan tinggi.
Integrasi pramuka ke dalam pendidikan formal didasari atas pentingnya generasi milennial ini untuk mewarisi, melanjutkan perjuangan, dan merawat bangsa yang telah diperjuangkan oleh para pendahulunya.
Gerakan Pramuka ikut membantu pemerintah dalam penanggulangan bencana Covid-19 dan permasalahan.
Kita sekarang sudah merdeka. Musuh kita bukan lagi penjajah. Tetapi berbagai tindak kejahatan korupsi, terorisme, radikalisme, pencemaran lingkungan dan intoleransi yang kian hari kita semerbak.
Kini tambah lagi, negara kita dilanda wabah covid 19. Bukan hanya negara kita saja, virus ini sudah mendunia sehingga disebut pandemi. Banyak negara telah frustrasi, karena para pakar kesehatan, ilmu kedokteran, pharmakolog, belum mampu menemukan obat untuk membasmi corona. Manusia di dunia ini telah meninggal 4 juta jiwa akibat virus corona yang berbahaya nan ganas.
Kita harus lawan wabah virus covid 19. Kini sudah berubah bentuk, menjadi varian delta. Anggota Pramuka harus turut mengambil bagian, berusaha mencegah agar supaya persentasenya terserang virus jangan semakin meningkat. Karena akan menjadi indikasi bangsa ini terancam degradasi moral.
Untuk itu, kiranya kepedulian semua pihak, termasuk gerakan pramuka untuk berkontribusi dalam menjaga keutuhan bangsa menjadi suatu kewajiban. Dengan cara mendukung program pemerintah dan menaati protokol kesehatan.
Pada masa new normal atau normal baru, gerakan pramuka dibutuhkan dalam memberikan pencerahan kepada publik. Paling tidak agar tak salah pengertian dan laju gerak covid-19 bisa dicegah.
Beberapa pencerahan bisa dilakukan dengan mengampanyekan hidup sehat, memakai masker, mematuhi protokol kesehatan, menghindari kerumunan, dan sebagainya yang di kenal 7 M.
Antara lain: 1). Mencuci tangan setiap saat. 2). Memakai masker selalu, 3). Menghindari kerumunan, 4). Menjaga jarak. 5). Mengurangi aktivitas. 6).Mendiami dirumah saja. 7). Menghindari makan bersama- sama.
Seringkali masyarakat memaknai normal baru dengan asumsi yang berbeda. Mereka mengasumsikan normal baru adalah pola hidup kembali normal seperti sebelum adanya pandemi. Suatu anggapan yang salah. Maksudnya kita harus menyesuaikan keadaan, lebih hari hati, supaya menghindar tertular covid.
Padahal yang dimaksudkan normal baru adalah kita menerapkan kehidupan normal baru yang harus diterapkan untuk mencegah penularan covid.
Covid-19 telah memaksa kita hidup tidak normal, terbatasi kegiatan sehari-hari dan telah berlangsung hampir satu setengah tahun. Rumah ibadah tertutup untuk jema’ah, anak anak tidak bisa belajar ke sekolah, semua lewat online.
Karena pemerintah melarang berkerumunan, jelas kegiatan Pramuka di lapangan pun ditiadakan. Namun, Pramuka masih tetap bisa melakukan kegiatan webinar melalui media sosial, WhatsApp , YouTube, dan mensosialisasikan bahaya covid 19.
Tujuan membatasi mobilitas dan menghindari kerumunan agar dapat memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19. Yang terpenting, setiap anggota Pramuka harus ikut peran aktif dalam mendorong percepatan vaksinasi covid-19 di seluruh Indonesia.
Setiap anggota Pramuka harus rajin dan giat edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat khususnya masyarakat lansia untuk dapat divaksin.
Banyak orang belum paham gerakan Pramuka. Apa arti dan tujuan Pramuka?
Yang dimaksud “kepramukaan” adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan keluarga yang diselenggarakan dalam kegiatan yang membentuk setiap anggota Pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, dan munjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa.
Sesungguhnya pendidikan Pramuka sangat bermanfaat. Menjadi anggota Pramuka, karena senantiasa dididik beriman dan bertakwa, patriot, taat hukum. Maka dari itu negara komunis tidak ada kepanduan sejenis Pramuka.
Dalam dunia internasional, Pramuka disebut dengan istilah “Kepanduan” (Boy Scout). Gerakan Pramuka memiliki kode-kode Kehormatan Pramuka. Sekali Pramuka tetap Pramuka.
***
Bionarasi
Dr. Hendry Jurnawan, CLA., Anggota Pramuka Kalimantan Barat, dosen dan pengacara.