Bali, detikborneo.com – Keindahan alam dan adat budaya Bali yang terkenal dengan sebutan Pulau Dewata menjadi magnet para pecinta kenikmatan pemandangan untuk memanjakan mata dan menurut para pakar kegiatan ini bisa menambah daya imun sehingga para wisatawan dari dalam negeri dan mancanegara memanfaatkan momen liburan akhir tahun ini untuk berlibur.
Setelah pandemi covid-19 liburan panjang menjadikan Pulau Dewata ini menjadi tujuan utama wisatawan terutama diliburan Natal dan Tahun Baru (nataru) 2023.
Pengalaman yang sangat tidak mengenakkan terjadi pada keluarga Johan asal Bekasi Jawa Barat yang sudah jauh-jauh hari memesan penginapan via jasa aplikasi online papan atas di Indonesia.
Rencana mau menginap tanggal 29-30 Desember 2022 rincian dua kamar untuk dua malam lunas dibayar via transfer bank untuk 4 orang tamu.
Namun saat mau check in pada waktunya begitu datang ke tempat tujuan penginapan Resepsionis mengatakan mohon maaf saat ini kamar sudah penuh jadi tidak bisa terima tamu baru lagi alasan sudah penuh, tidak dielakkan adu mulut terjadi antara Johan dan pihak resepsionis hotel.
Johan menyampaikan bahwa sudah pesan via online dan lunas terbayar mengapa bilang hotel penuh, ini sangat mengecewakan dan tidak benar, ucapnya.
Dengan dalih silahkan hubungi pihak jasa tempat pemesanan bapak dan jika tidak bisa kami akan bantu caranya untuk rembers kata oknum resepsionis.
Alangkah kecewanya Johan yang menempuh perjalanan darat 1300km yang kelelahan bersama keluarga, terbayang saat sampai akan berendam dikolam renang makan malam bersama keluarga ternyata harus ribut dengan pihak hotel yang dengan entengnya bilang penuh.
Dari penelusuran via pengalaman para tamu hotel di Bali nasib apes seperti ini ternyata sudah sering terjadi pada penginapan-penginapan kelas melati hingga bintang lima.
Penyebabnya saat ditawarkan diaplikasin dengan harga murah karena permintaan wisatawan yang lumayan banyak sehingga diliburan akhir tahun maupun libura panjagn pihak pengelola penginapan sering tergiur untuk menjual ketamu dengan harga tinggi apalagi banyak tamu dari manca negara.
Pihak konsumen jika akan dilanjutkan kemeja hukum dengan nilai tidak seberapa menghabiskan waktu panjang dan tenaga serta uang lebih besar, sehingga tidak bisa berbuat apa-apa hanya bisa terima nasib.
Untuk tips dari pengalaman ini bagi pembaca yang akan berlibur panjang dari pengalaman diatas harap pastikan lihat rivew tamu-tamunya yang pernah menginap dihotel tersebut jika akan menginap di Bali, ucap Johan. (Bajare007).