Jakarta, detikborneo – Musik Sape saat ini banyak di minati kalangan anak muda, bukan saja berasal dari pulau Borneo, melainkan marak hingga ke beberapa wilayah yang ada di Indonesia bahkan di mancanegara.
Ditengah modernisasi, Sape saat ini menjadi musik tradisional Dayak yang terus melejit di akhir ini.
Dialah Mei-mei, pemain Sape yang saat ini boleh dikatakan masih belia, jika dibandingkan dengan para pemain Sape yang selalu tampil di setiap acara.
Di usia muda, Mei-mei sudah tampil dalam hajat besar kenegaraan, tak tanggung-tanggung, ia bahkan di percayakan juga mainkan Sape dalam penyambutan tamu kenegaraan pada KTT Asean 2023 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Kecintaan nya dengan Sape yang merupakan alat musik tradisional khas Dayak ini, tak juga membuat waktu padat di tengah-tengah saat ini masih duduk di bangku sekolah menengah Cinta Kasih Tzu Chi Jakbar.
“Engak terganggu sih waktu sekolah, kalo kegiatan lain tentu nya bisa kita cek schedule dan di kondisikan.
Ya pada saat belajar atau tugas sekolah, ya fokus dan prioritaskan sekolah” ucap Mei-mei di temui pada saat mengisi acara Bipang Ambawang di PIK 2.
Ditanya mengapa memilih Sape yang membawanya sekarang jadi lebih sering tampil di luar, remaja bernama lengkap Revia Maegan Calista kelahiran 15 tahun silam ini yang awalnya sempat minat musik Gitar ungkap, jika Sape lebih unik dan mempunyai nilai budaya yang besar. Dan tentunya semua ini juga support yang besar dari kedua orang tua.
“Musik Sape ini emang unik dan terlihat unsur nilai Budaya yang kental, ini menjadi tantangan saya, ya pada akhir nya saya tertantang belajar memainkan Sape, karena di support papa juga” ucap Mei-mei.
“Iya awalnya sempat main Gitar kan, jika ke Sape juga kita support penuh dia, intinya buat anak sih kita dukung ya” ucap Randy orang tuanya Mei-mei.
Sebagai orang tua yang mendukung penuh anak nya, harapan Randy kelaknya Mei-mei bisa membawa nama Indonesia dengan musik khas Dayak juga tampil di Istana, bahkan ke mancanegara.
“Hartapan saya kalau Mei-mei bisa mengisi acara di istana negara, dan acara di luar negeri membawa nama Indonesia dan alat musik tradisional suku Dayak Kalimantan ini” terang Randy.
BACA JUGA :Delly Sape: Melestarikan Musik Tradisional Khas Borneo
Jika di lihat Mei-mei juga sudah banyak mengisi acara-acara, baik pemerintahan maupun perorangan.
Acara-acara yang pernah di isi Mei-mei diantara nya:
Pernah di wawancara di Daai TV dan Radio RRI, KTT ASEAN menyambut ibu negara, Hotel borobudur, Ultah hotel dan buka puasa bersama anak-anak yatim, Acara di TMII, Natal bersama Kel. Besar kopassus Cijantung, Internasional Vegan carnaval di Pluit Village, acara di tempat ibadah Gereja dan Vihara, acara Ekpose SMA DKI Jakarta, Gawai FDKJ 2023, dan banyak lainnya lagi. (Rd)