26.8 C
Singkawang
More
    BerandaSastraPuisi | 'Pelabuhan Samarinda' Karya Sultan Musa

    Puisi | ‘Pelabuhan Samarinda’ Karya Sultan Musa

    Puisi | Karta Sultan Musa

    masih bergelimang keramaian
    sanak perantau di tempat ini
    raut perantara merekam kota

    bertempur pandangan Tuan,
    pun berlayar sampai belenggu terlepas
    dalam perjalanan…….pada setiap kejadian
    walau hanya mengubur batu

    sekelumit leburan mimpi Puan,
    berjalan ke ujung bebas diri bercerita
    yang mencari jalan……pada setiap perasaan
    walau hanya menggantung awan

    sungguh lihai pesan tersirat
    menyingkap bahtera raga kapal
    terselip layar pertemuan
    meliuk layur perpisahan

    dari gemuruh Kota Tepian
    terus memungut selarik gelombang
    mengetuk riak Sungai Mahakam
    mengalir deras di hulu nadi
    membaca nyawa titian peradaban

    masih mengaung keras ketinting
    riuh pulang tak berjawab
    terperangkap berbagai kisah
    saling mengetuk dengan kesan
    lewat cerita sendiri – sendiri

    dan kapal – kapal tetap berlabuh
    sesekali mengintip senja yang menghilang
    lalu berlayar kembali,
    terdengar para pengelana
    membisikkan serpihan doa
    menjadi rahasia sebaik-baik ombak
    …berseru pikiran bertemu…karena keputusan yang damai
    …merelakan jiwa berpisah…karena yakin ada yang pergi

    sepanjang apapun laju hari Pelabuhan Samarinda
    segalanya tetap ada yang berlabuh
    meski hanya dalam pertemuan
    atau hanya dalam perpisahan
    semua itu terenyuh suatu riak
    berlayar atas nama kenangan

    walau berlayar jauh, pelabuhan ini pastikan riak ombak
    panggilmu kembali
    Samarinda, 2023

     

    (Sultan Musa)

    Latest articles

    Explore more

    Arsip berita