26.2 C
Singkawang
More
    BerandaBeritaBanjir Sintang 2021 Pengungsi 18.997 dan Meninggal 4 Jiwa

    Banjir Sintang 2021 Pengungsi 18.997 dan Meninggal 4 Jiwa

    Sintang, Detikborneo.com – Sintang masih banjir, bantaran sungai Kapuas dan sungai Melawi masih tergenang air. Banjir juga dapat diartikan peristiwa terbenamnya daratan (yang biasanya kering) karena volume air yang meningkat, dan dikutip dari situs BNPB, banjir adalah peristiwa atau kejadian alami di mana sebidang tanah atau area yang biasanya merupakan lahan kering, tiba-tiba terendam air karena volume air meningkat. Itulah kalimat yang tepat untuk Kabupaten Sintang Kalbar di bulan November 2021 ini yang sudah memasuki 3 pekan lebih hampir sebulan diselimuti air.

    Dari pantauan lapangan hari jumat (19/11/2021) beberapa ruas titik jalan di kota Sintang yang selama ini tergenang air banjir sudah tidak lagi seperti; jl lintas Melawi, jalan kelam Akcaya 1 Sintang bisa dilalui. Bencana banjir mengakibatkan kerugian baik secara moril maupun material, berikut ini beberapa kerugian yang ditimbulkan akibat banjir: (1) Kematian; (2) Kerusakan pada sarana dan prasarana umum; (3) Kerugian materi; (4) Berjangkitnya penyakit menular; (5) Terhambatnya arus transportasi; (6) Terhambatnya kegiatan perekonomian material (dikutip dari situs: www.kompas.com)

    Akibat banjir Sintang 2021 ini diperoleh data dari Satuan Tugas Penanganan Batingsor Kab. Sintang (19/11/2021) sebagai berikut: 88 Rumah Ibadah Terendam, 18.997 Jiwa masih mengungsi, 4 Jiwa meninggal Dunia,

    Warga terdampak banjir tersisa di 7 kecamatan saja yakni Kecamatan Sintang, Kelam Permai, Dedai, Tempunak, Ketungau Hilir, Sepauk, dan Binjai Hulu. Banjir sudah tidak ada di Kec. Ambalau, Serawai, Kayan Hilir dan Kayan Hulu.

    Perbandingan data Kamis, 18 November 2021 dengan Jumat, 19 November 2021. Jumlah warga terdampak menurun dari 21.684 KK menjadi 21.013 KK. Sementara jumlah jiwa yang terdampak menurun dari 74.679 jiwa menjadi 72. 750 jiwa. Sementara dalam hal jumlah pengungsi juga mengalami penurunan dari 5.581 KK atau 21. 318 jiwa menjadi 4.901 KK atau 18.997 jiwa.  Pengungsi masih ada di 8 kecamatan. Kecamatan Sungai Tebelian sudah tidak ada banjir, namun masih ada warga yang masih bertahan di lokasi pengungsian. Dapur umum juga mengalami penurunan, dari 65 dapur umum turun menjadi 51 dapur umum.

    Gardu PLN ada 77 buah yang terdampak, yang masih padam menurun dari 44 gardu menjadi 27 gardu, yang sudah menyala naik dari 33 gardu menjadi 50 gardu, jumlah pelanggan yang masih padam menurun dari 9.988 pelanggan menjadi 4.658 pelanggan, yang sudah dinyalakan kembali naik dari 6.975 pelanggan menjadi 11.605 pelanggan.

    Akibat banjir, jalan yang terendam banjir adalah 4,66 KM jalan nasional, 132, 9 KM jalan provinsi dan 228,78 KM jalan kabupaten sehingga total jalan yang terendam banjir mencapai 366,34 KM. sementara jembatan berbagai ukuran ada 470 unit yang terendam banjir.

    Perkantoran ada 9 unit yang terendam banjir, 29.777 unit rumah warga, 53 fasilitas kesehatan, 139 sekolah yang terdiri dari TK 23 unit, SD 84 unit, SMP 16 unit, SMA 13 unit dan SMK 3 unit. Rumah ibadah yang terendam banjir ada 88 unit yang terdiri dari 66 masjid, 10 gereja Kristen, 11 gereja Katolik dan 1 kelenteng. Siswa/siswi yang terdampak banjir ada 13.008 orang dan ada perpanjangan libur sekolah bagi yang gedung sekolah dan pemukiman siswa/i yang masih terendam banjir, sesuai Surat Bupati Sintang nomor: 420/5276/Disdikbud.A2, tanggl 19 november 2021 kepada kepala satuan pendidikan PAUD/TK, SD, SMP negeri dan swasta. Rumah toko/kios/lapak terdampak ada 1.690 buah, terbanyak adalah rumah toko milik Pemkab. Sintang yakni 687 unit.

    Banjir Sintang 2021 ini telah menyita perhatian pihak pemerintah provinsi Kalbar dan pemerintah pusat. Gubernur Kalbar H. Sutarmidji, S.H.,M.Hum ke Sintang (Selasa, 2/11/2021) menyerahkan bantuan beras sebanyak 85 ton, Mensos RI Dr. Ir. Tri Rismaharini, M.T. telah ke Sintang (Rabu, 3/11/2021) menyalurkan bantuan penanganan bencana senilai Rp 653 juta, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Ganip Warsito (selasa 9/11/2021) menyerahkan bantuan Rp 500 juta guna mendukung penanganan banjir di Kabupaten Sintang, Menteri Pekerjaan Umum dan Pemukiman Rakyat (PUPR) Mochamad  Basoeki Hadimoeljono, datang meninjau banjir yang Sintang  (Kamis 18/11/2021) didampingi ketua Komisi V DPR RI Lasarus yang juga putra daerah asal Sintang. Menurut Menteri PUPR pihaknya bakal memasang geobag sebagai tanggul sementara di bantaran sungai Kapuas dan Melawi. Langkah ini untuk mengantisipasi banjir jangka pendek di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, karena prediksinya dari BMKG, akan ada lagi La Nina bulan Februari, jauh lebih besar menurut prediksi,” ungkap Basuki. Belum menyebut panjang Geobag yang akan dipasang. Menurutnya, Balai Wilayah Sungai (BWS) yang akan segera mengukurnya. Geobag atau bantalan penahan air kata Basuki solusi jangka pendek mengatasi banjir di Kota Sintang. Info terakhir diterima siang jumat (19/11/2021) Kepala BPBN yang baru dilantik (17/11/2021) Mayjen TNI Suharyanto, S.sos.MM direncanakan datang ke Sintang pada (sabtu 20/11/2021).  Saat berita ini dibuat Sintang dari siang hingga malam hari jumat 19/11/2021 diguyur hujan deras. (Laporan Victor Emanuel)

    ***

    Latest articles

    Explore more

    Arsip berita