Sebagai sebuah pulau yang dihuni penduduk aslinya, Dayak, Kalimantan atau lebih dikenal sebagai Borneo di dunia internasional, memiliki kesamaan dalam banyak hal.
Luas Pulau Kalimantan adalah 743.330 km², memiliki ketinggian 4.095 m, jumlah penduduk 23,720,000 (2020). Pulau Kalimantan terletak di utara Pulau Jawa dan di sebelah barat Pulau Sulawesi.
Seiring dengan perkembangan politik, sosial, dan sejarah; Kalimantan adalah pulau terbesar ketiga di dunia setelah New Guinea (785.753 km²) dan Greenland (2.175.600 km²).
Kalimantan terbagi menjadi tiga negara yakni Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Wilayah Indonesia yang terluas, terdiri atas provinsi Kalimantan Selatan (38.744 km²), Kalimantan Timur (127.347 km²), Kalimantan Barat (147.307 km²), Kalimantan Tengah (153.564 km²), dan Kalimantan Utara (71.827 km²).
Cermatilah ada hal yang menarik dari perbandingan luas wilayah dan status organisasi kekuasaan yang berdaulat dengan tata pemerintahan yang melaksanakan tata tertib atas orang-orang di daerah tertentu, atau yang biasa disebut “negara”. Brunei Darussalam hanya memiliki luas 5.765 km², namun status wilayah di Kalimantan ini adalah negara. Sarawak dengan luas 124.450 km² adalah negara bagian Malaysia, meski de facto adalah sebuah negara berdaulat yang merdeka pada 22 Juli 1963.
Fakta di atas itu cukup menarik sebagai latar untuk memahami sejarah, adat, budaya, serta kesamaan di kalangan penduduk asli penghuni Borneo. Bahwa asal usul mereka satu dan sama, namun dibatasi oleh batas “imaginer”, dipisahkan oleh kepentingan politik di masa lalu. Akan tetapi, sejak dekade 1990-an, keterpisahan oleh sejarah dan politik dan politik itu coba dibangun kembali. Ada banyak kerja sama di berbagai bidang antar-puak Dayak dan para tokohnya, antara lain dalam hal adat, budaya, dan kesenian.
Selain fakta luas wilayah dan status organisasi politik, yang menarik pula mengamati tingkat kemajuan di wilayah masing-masing. Tingkat kemakmurannya, jangan ditanya lagi. Semakin kecil suatu wilayah, semakin makmur; sebaliknya semakin luas, semakin kurang makmur.
Faktor-faktor apakah yang menyebabkannya? Ada berbagai hipotesis. Salah satunya: semakin luas kawasan, semakin jauh dari pusat pemerintahan. Dengan sendirinya, terabaikan, dalam banyak hal. Contohnya, infrastruktur. Lihatlah jalan dengan status provinsi di wilayah Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat ini. Hanya batas 3 kecamatan dari Sarawak. Kondisinya, sangat kontras dengan situasi di negeri tetangga.
Memang benar. Rumput tetangga selalu hijau. (x-5).
***