Jakarta, detikborneo.com – Jumat 18 Oktober 2024 Majelis Adat Dayak Nasional (MADN), Dewan Adat Dayak (DAD) se-Indonesia, dan organisasi masyarakat Dayak se-Kalimantan menyampaikan pendapatnya atas tidak terakomodirnya putra daerah Dayak dalam Kabinet Presiden terpilih Prabowo-Gibran.
Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai organisasi Dayak, termasuk:
- Mikael Pai, S. Sos, MAP, Bendahara Umum MADN sebagai ketua Acara
- Tamunan Kiting, SE,. MM., CPM. CTM, Ketua DAD DKI, yang membaca press lelease
- Albinus Milu, S. Th., M. Pd. K, Wakil Bendahara Umum MADN
- Lawadi Nusah, Sekum DAD DKI JAKARTA, sebagai MC
- Jelani Christo, SH., MH, Ketua LBH MADN
- Agus Wijaya, SH., MH, Wakil LBH MADN
- Dr. Fetrus, SH., MH, Ketua FPKB
- Gadson, SH, Perwakilan kalteng
- Fren Lahang, perwakilan Kal-Tim
Adil Ka’ Talino, Bacuramin Ka’ Saruga, Basengat Ka’ Jubata, arus, arus, arus .
Majelis Adat Dayak Nasional (MADN), Dewan Adat Dayak (DAD) se-Indonesia, dan organisasi masyarakat Dayak se-Kalimantan dengan ini menyampaikan pernyataan atas tidak diakomodirnya tokoh-tokoh Dayak dalam Kabinet Prabowo-Gibran.
Berikut poin-poin penting terkait sikap kami:
1.Pindah Ibu Kota Negara, Pindahnya Ibu Kota Negara ke Kalimantan merupakan momentum strategis untuk memperkuat peran Bangsa Dayak dalam pembangunan nasional. Sebagai tuan rumah Ibu Kota yang baru, masyarakat Dayak sangat berharap keterlibatan yang lebih signifikan dalam pemerintahan Prabowo-Gibran periode 2024-2029.
2. Kontribusi Pajak, Kalimantan adalah salah satu wilayah utama penghasil pendapat terbesar Negara Nasional, Namun, kontribusi besar ini belum sejalan dengan keterwakilan dari putra-putri Dayak dalam posisi pemerintahan, terutama di tingkat Nasional.
3. Potensi SDM, Bangsa Dayak memiliki banyak putra-putri terbaik dengan potensi, dedikasi, dan integritas yang tinggi. Mereka layak diberikan kesempatan untuk berkontribusi secara langsung dalam pembangunan bangsa melalui jabatan di pemerintahan Pusat.
4. Dukungan Kuat, Pada pemilu yang lalu, masyarakat Kalimantan memberikan dukungan kuat dengan memberikan 60% Lebih suara kepada pasangan Prabowo – Gibran. Dukungan ini seharusnya menjadi pertimbangan bagi pemerintah dalam memberikan keterwakilan yang Dayak bagi pura-putri Dayak.
5. Keadilan, Sejak kemerdekaan Indonesia, belum pernah ada putra Dayak yang diangkat menjadi menteri.
Kami menilai hal ini sebagai bentuk ketidakadilan yang harus diperbaiki, mengingat banyaknya tokoh Dayak yang kompeten dan berpengalaman.
Usulan Tokoh Dayak sebagai Menteri .
Oleh karena itu, kami dari Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) dan seluruh masyarakat Dayak mengajukan
beberapa putra-putri terbaik Dayak untuk mengisi jabatan menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran periode 2024-2029:
- Dr. Drs. Marthin Billa, MM
- Dr. H. Rahmat Nasution Hamka, SH., M. Si,
- DR. H. Syaharie Jaang, SH, M.Si, MH
- Tamunan Kiting, SE., MM CPM., CTM
Melalui pernyataan sikap ini Kami berharap pemerintah dibawah kepemimpinan Prabowo-Gibran dapat mempertimbangkan usulan ini demi keseimbangan dan keadilan bagi semua elemen bangsa, khususnya masyarakat Dayak yang telah memberikan kontribusi besar bagi Indonesia.
Atas perhatian dan tanggapannya, kami ucapkan terima kasih.
Dibuat di
Jakarta
Pada Tanggal : 18 Oktober 2024
MAJELIS ADAT DAYAK NASIONAL (MADN)
PIMPINAN
TTD
Mikael Pai, S.Sos., MAP
“Kami berharap pemerintah di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran dapat mempertimbangkan usulan ini demi keseimbangan dan keadilan bagi semua elemen bangsa, khususnya masyarakat Dayak yang telah memberikan kontribusi besar bagi Indonesia,” ujar Mikael Pai, S.Sos., MAP, Bendahara Umum MADN.