24.3 C
Singkawang
More
    BerandaBudayaHasun Ledung Penari Kampung Melenggang ke Istana Negara

    Hasun Ledung Penari Kampung Melenggang ke Istana Negara

    Jakarta, detikborneo.com – Salah satu ciri khas dari Suku Bangsa Dayak yang membawa bisa terkenal adalah dengan tarian yang dimiliki.

    Sosok Tarian atau penari Dayak menjadi salah satu promosi yang paling ampuh untuk memperkenalkan kebudayaan suku bangsa Dayak kepada masyarakat luas bahkan hingga kancah Internasional.

    Dan seharusnya beberapa pemangku daerah sudah selayaknya memperhatikan para penggiat budaya yang sudah terus memperkenalkan dan mempromosikan budayanya lewat lewat talenta masing-masing.

    Mengenal penari Dayak bernama lengkap Stefanus Hasun Ledung. Pria kelahiran 46 silam asal Dayak Kayaan Mendalam Kapuas Hulu Putusibau Kalbar sudah lama bergelut dalam tarian budaya Dayak.

    Gambar WhatsApp 2024 05 28 pukul 13.22.27 dbf963c3 e1718163359431
    Hasun saat menari di Istana Negara

    BACA JUGA : Pameran Budaya Kuping Panjang Wanita Dayak Di Belanda Terlaksana Sukses, Pj Gubernur Kaltim Apresiasi Panitia

    Pada tahun 1997, ia memutuskan untuk merantau ke Jakarta. Terhitung mulai sejak dari SD dirinya sudah mulai tampil menari di dalam berbagai event di daerahnya.

    Dalam budaya Nari, Hasun memang bidangnya. Tak hanya tampil di acara-acara biasa atau lokal, dirinya juga sudah tampil di beberapa stasiun televisi swasta yang besar, hingga menari di istana negara.

    “Pernah nari di TV, RCTI, TVRI, Indosiar, Trans7. Dan yang berkesan adalah menari di Istana Negara pada saat hari Sumpah Pemuda.” Ucap Hasun.

    Tidak hanya menari, Hasun juga dipercayakan di beberapa sanggar dan menjadi penasehat beberapa komunitas.

    BACA JUGA : Jeffry: Penari Ganteng dari Kalimantan

    “Nari SD. Datang ke Jakarta th 97 dan saya menari sampai sampai sekarang. Pernah bergabung di sanggar yang di Jakarta seperti
    Tinggang Madang, Hengkung Kayaan, Bungga Terong, Dayak Youth Communiti. Dan saya juga jadi panesehat Dango Khatulistiwa Jakarta (Mahasiswa/i Kalbar Jkt)” terang Hasun.

    Ia berharap kaum milenial nama sekarang bisa terus menjaga penggunaan kostum atau baju adat yang dimiliki, karena dikatakan Hasun itu bisa menjelaskan identitas.

    “Harapan nya tidak muluk-muluk, untuk anak muda Dayak, tetap melestarikan budaya kita sesuai perkembangan adat yang ada. Terus menjaga kostum / baju adat yang benar sesuai pada jaman leluhur kita. Karna baju adat itu adalah sangat penting untuk menjelaskan identitas kita” Terang Hasun. (Rd)

    Latest articles

    Explore more

    Arsip berita

    1 KOMENTAR

    Komentar ditutup.