24.5 C
Singkawang
More
    BerandaSosokArmyn Angkasa Alian: Jenderal Pulang Kampung

    Armyn Angkasa Alian: Jenderal Pulang Kampung

    | Penulis: R. Masri Sareb Putra

    Armyn Angkasa Alian yang dilahirkan di Singkawang, Kalimantan Barat, pada 5 Februari 1956. TK dan SD diselesaikannya di Pontianak. Kemudian, SMP kembali ke Singkawang.

    Armyn adalah putra ketiga dari delapan bersaudara. Ayahnya, Alianyang, dikenal pejuang perintis kemerdekaan dari Kalimantan Barat yang gigih melawan kompeni Belanda.

    Sang ayah wafat ketika ia SMP tahun 1970-an. Meski tak lama bersama, keteladanan dan perjuangan sang ayah sangat membekas dan menginspirasinya. Di balik sosok sang ayah, diam-diam, Armyn mengidolakannya. Hingga kemudian mengikuti jejaknya menjadi tentara-pejuang.

    Armyn masuk AKABRI tahun 1980. Setelah lulus sebagai Perwira Pertama TNI AD, kariernya di dunia militer terus bersinar. Mengawali karier di lingkungan AD sebagai Danton MO 81/BANT/133/YS, tahun 1983 sebagai Danki BANT Yonif 133/YS.

    Baca juga: Amon Nereng: Bukan Cuma Urusan Mammon

    Pada 1984, Armyn menjadi Danki-B Yonif 133. Tahun 1986 sebagai Pasi Operasi Yonif 133/YS, 1991 Kasi Milum Dep Milum Pussenif, 1994 sebagai Danyon Yonif 634/Wns, dan pada 1995 Pamen Kodam VI Tpr (Dik Seskoad).

    Lalu pada 1996, ia menjabat sebagai Kasi Operasi Korem 121/Abw, 1997 Dandim 1007/Bjm Korem 101/Ant Kodam VI Tpr., 1999 Kasrem 102/Pjg Kodam VI Tpr., 2000 Wa Asrendam VI Tpr., 2003 Asren Kodam VI Tpr., dan 2005 Dan Korsis Seskoad.

    Seakan-akan pulang kampung, Armyn ditunjuk menjadi Irdam VI Tanjungpura hingga 2009, setelah dipindahtugaskan menjadi menjadi Waasrena Kasad.

    Akan tetapi, beberapa bulan di jabatan Waasrena Kasad, Armyn Angkasa Alianyang menjadi Kasdam XII Tanjungpura ketika Kodam XII di Kalbar yang dikembalikan seperti sebelumnya.

    Seperti diketahui, pada 19 Desember 1984 Kodam XII/Tpr dilikuidasi menjadi Korem 121/Alambhana Wanawai yang berkedudukan di Pontianak di bawah Kodam VI/Tpr di Kaltim. Wilayah Kalbar berada di bawah kendali Korem 121/Abw selama 25 tahun yang berlaku 1985 – 2010.

    Tampaknya, ini preseden baik di dunia militer. Putra daerah kembali bertugas di daerahnya. Dengan begitu, ia tentu mafhum pendekatan yang tepat jika terjadi ancaman ketertiban dan kerusuhan sosial, bukan melulu pendekatan keamanan, ciduk-menciduk, dan tembak menembak.

    Karier puncak di dunia militer Armyn adalah Staf Ahli Panglima TNI dan Kepala Staf Kodam XII/Tanjungpura, dengan pangkat terakhir jenderal bintang dua, atau Mayor Jenderal.

    Atas jasa-jasanya dalam bela negara, Alianyang dianugerahi berbagai bintang jasa. Antara lain Bintang Kep Naraya, Satya Lencana Kesetiaan untuk masing-masing 8 tahun, 16 tahun dan 24 tahun. Penghargaan lain adalah Satya Lancana Dharma Nusa, Satya Lencana Seroja, Satya Lancana Dwija Sista, Satya Lancana Santi Dharma, dan Satya Lencana PBB.

    ***

    Bionarasi

    WhatsApp Image 2021 08 06 at 10.27.34

    R. Masri Sareb Putra, M.A., dilahirkan di Sanggau, Kalimantan Barat pada 23 Januari 1962. Penulis Senior. Direktur penerbit Lembaga Literasi Dayak (LLD). Pernah bekerja sebagai managing editor dan produksi PT Indeks, Kelompok Gramedia.

    Dikenal sebagai etnolog, akademisi, dan penulis yang menerbitkan 109 buku ber-ISBN dan mempublikasikan lebih 4.000 artikel dimuat media nasional dan internasional.

    Sejak April 2021, Masri mendarmabaktikan diri menjadi Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PPM), Institut Teknologi Keling Kumang.

    Latest articles

    Explore more

    Arsip berita