| Penulis: Tina Lie
Anda pernah mengalami cedera? Terkilir, misalnya. Bisa jadi, hal itu sangat menyakitkan. Sekaligus merepotkan proses pemulihannya. Namun, jika itu terjadi pada orang Dayak Bisomu. Maka daun ajaib ini solusinya.
Keseleo dapat menyebabkan bengkak dan sakit yang luar biasa pada bagian tubuh. Keseleo terjadi pada bagian sendi-sendi. Seperti, di pergelangan tangan atau kaki.
Jika terjadi keseleo dan terlambat untuk diobati bisa sangat membahayakan. Maka, pada masyarakat Dayak khususnya Dayak Bisomu, biasanya menggunakan pengobatan yang berasal dari daun-daunan yang tumbuh di hutan. Daun itu sudah menjadi obat terkenal di masyarakat Dayak khususnya Dayak Bisomu (Salah satu sub suku Dayak di Kabupaten Sanggau), bernama Daun Kurese’.
Daun Kurese’ sangat ampuh untuk mengobati terkilir atau keseleo. Penggunaan daun Kurese’ sangat mudah dilakukan. Setelah dicuci bersih menggunakan air, daun langsung di tumbuk sampai halus atau pun dihaluskan menggunakan tangan, sampai mengeluarkan sari air. Jika sudah demikian, ditempelkan pada kaki atau tangan yang terkilir atau keseleo. Diamkan selama satu malam atau dua malam. Kaki yang bengkak akibat terkilir atau keseleo biasanya akan sembuh secara perlahan-lahan.
Daun Kurese’ banyak ditemukan di dalam hutan, apalagi di hutan rimba. Sedikit sulit ditemukan. Jika ada yang sedang mengalami terkilir atau keseleo orang-orang tua pada masyarakat Dayak Bisomu akan pergi ke hutan untuk mencari daun ini. Jarang bisa ditemukan dipekarangan rumah, karena masih sedikit orang yang menanam sebagai tanaman obat-obatan.
Bentuk daun Kurese’ bulat kecil-kecil dan berwarna hijau tua. Memiliki batang kecil-kecil yang menjadi tempat tumbuhnya daun-daun Kurese’. Sama seperti daun pada umumnya, tidak menonjolkan ke-khas-an pada daun tersebut. Hanya orang-orang yang sering menggunakannya saja yang tahu kalau itu adalah daun bernama Kurese’ jika tidak biasa, akan sulit membedakannya dengan tumbuhan yang mirip dengannya.
Masyarakat merasa bahwa daun obat-obatan seperti daun Kurese’ ini sangat dibutuhkan, mereka sudah mulai membudidayakan tanaman obat daun Kurese’ di pekarangan rumah. Di taman, di polibek-polobek atau pun di tanah pekarangan rumah. Apalagi daun ini sudah jarang ditemui, dan jika ingin menggunakannya harus pergi ke dalam hutan terlebih dahulu. Sangat membuang waktu. Maka, masyarakat memilih untuk menanamnya.
Obat tradisional masih digunakan oleh masyarakat Dayak sampai sekarang. Masyarakat Dayak memang memegang teguh pengobatan tradisional. Daun-daunan seperti ini digunakan untuk sakit ringan. Agar, mencegah penyakit yang lebih parah dari pada terkilir atau keseleo.
Jika Anda kebetulan mengunjungi Kalimantan barat, terutama sedang berada di Suku Dayak sub suku Dayak Bisomu, dan mengalami cedera terkilir atau keseleo saat berpergian, langsung saja meminta kepada masyarakat Dayak Bisomu untuk diobati dengan daun Kurese’. Namun, jika tidak berada di sub suku Dayak Bisomu, daun Kurese’ memiliki nama yang berbeda. Biasanya tidak jauh berbeda pada penyebutan nama.
Anda sudah membaca artikel ini? Sudah tidak perlu khawatir untuk mencari pertolongan pertama pada kaki terkilir. Ingat! Jika berada di Kalimantan saja, karena daun ini endemik di Kalimantan Barat khususnya.
***
Bionarasi
Tina Lie di lahirkan di Noyan pada 24 Maret 1995. Saat ini sedang mengembangkan bisnis online yang berada di Jakarta, dan mempunyai kelas menulis online bagi pemula bernama Bumi Menulis.
Menulis antologi 20an buku salah satunya berjudul 2021 bekerjasama dengan Human Initiative Jatim di mana hasil penjualan buku tersebut disumbangkan kepada yayasan yang membutuhkan dana penanganan covid-19.