Presiden MADN Gelar Silaturahmi dengan Pengadilan Tinggi, Kejaksaan Tinggi, Gubernur Kaltara, dan Forum Pemuda-Pemudi
Tanjung Selor (Kaltara), detikborneo.com – Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN), Dr. Marthin Billa, yang juga menjabat sebagai Senator atau Anggota DPD RI mewakili Daerah Pemilihan Kalimantan Utara, melakukan kunjungan kerja dan silaturahmi ke Kalimantan Utara (Kaltara) pada 9–11 Maret 2025. Kunjungan ini bertujuan memperkuat hubungan antara lembaga adat Dayak dengan institusi pemerintah daerah dan lembaga penegak hukum, serta mempererat sinergi dengan generasi muda di Kaltara.

Dalam rangkaian kegiatan tersebut, Presiden MADN mengadakan pertemuan resmi dengan Pengadilan Tinggi Kaltara dan Kejaksaan Tinggi Kaltara. Pada kesempatan itu, Dr. Marthin Billa menekankan pentingnya penegakan hukum yang berkeadilan, khususnya dalam melindungi hak-hak masyarakat adat Dayak. Ia menggarisbawahi perlunya kolaborasi antara lembaga adat dan aparat penegak hukum dalam menyelesaikan sengketa tanah adat dan kriminalisasi terhadap masyarakat adat.
“Kami berharap Pengadilan Tinggi dan Kejaksaan Tinggi Kaltara dapat menjadi mitra strategis dalam memperjuangkan keadilan bagi masyarakat adat. Sengketa lahan dan kasus kriminalisasi yang melibatkan masyarakat adat harus diselesaikan dengan pendekatan yang berkeadilan dan menghormati kearifan lokal,” ujar Marthin Billa dalam pertemuan tersebut.

Setelah pertemuan dengan lembaga hukum, Presiden MADN melanjutkan agenda dengan melakukan silaturahmi ke Gubernur Kaltara, Zainal A. Paliwang, dan Wakil Gubernur Kaltara, Ingkong Ala, yang baru saja dilantik pada 20 Februari 2025 di Istana Negara Jakarta oleh Presiden Prabowo Subianto. Dalam pertemuan ini, Dr. Marthin Billa menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah daerah dalam menjaga kelestarian adat dan budaya Dayak.
“Peran pemerintah daerah sangat penting dalam menjaga dan mengembangkan budaya lokal. Kami berharap sinergi antara MADN dan Pemerintah Provinsi Kaltara dapat terus terjalin dalam berbagai aspek, termasuk dalam penyelesaian masalah tanah adat dan peningkatan kesejahteraan masyarakat adat,” ungkap Marthin Billa.
Presiden MADN juga mengusulkan agar pemerintah daerah memberikan perhatian lebih dalam pengelolaan hutan adat dan pengakuan hak masyarakat adat dalam proses pembangunan di Kaltara. Ia menekankan bahwa pengelolaan sumber daya alam harus melibatkan masyarakat adat sebagai pemilik hak ulayat untuk memastikan pembangunan berjalan secara berkelanjutan dan adil.
Rangkaian acara diakhiri dengan silaturahmi bersama Forum Pemuda-Pemudi Kaltara. Dalam kesempatan ini, Dr. Marthin Billa menyampaikan motivasi kepada generasi muda agar tetap menjaga identitas budaya di tengah modernisasi dan perubahan zaman. Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan pemuda dalam pembangunan daerah dan pelestarian nilai-nilai adat.
“Pemuda adalah tulang punggung masa depan. Jika kita ingin adat dan budaya tetap lestari, maka generasi muda harus menjadi ujung tombaknya. Jadilah pemimpin yang berintegritas dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai adat dalam setiap langkah kehidupan,” pesan Marthin Billa di hadapan para pemuda Kaltara.
Silaturahmi ini diharapkan mampu mempererat hubungan antara masyarakat adat, pemerintah daerah, dan lembaga hukum dalam upaya menciptakan keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakat adat di Kaltara. Kolaborasi yang terjalin diharapkan dapat menjadi langkah strategis dalam memperkuat posisi masyarakat adat dalam pembangunan daerah dan nasional. (Bajare007)