Jakarta, detikborneo.com – Ketua Umum Forum Dayak Kalimantan Barat Jakarta (FDKJ) 2020-2025, Gregorio Victor Leo Oendoen S.E mendukung peraturan pemerintah yang melarang mudik tahun ini guna menahan lajunya perkembangan Covid-19.
Pemerintah resmi keluarkan larangan mudik tersebut dalam Surat Edaran Kepala Satgas Penanganan COVID-19 No.13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik pada Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah selama 6-17 Mei 2021. Dalam SE ini, pemerintah tegas melarang masyarakat melakukan mudik Lebaran tahun ini demi mencegah penyebaran Covid-19.
“Sehubungan dengan anjuran pemerintah DKI dan anjuran pemerintah Daerah Kalbar untuk warganya agar tidak pulang kampung saat lebaran kali ini, maka kami segenap pengurus FDKJ merasa perlu menginformaiskan pada seluruh masyarakat Dayak Kalbar yang ada di Wilayah Jabodetabek dan sekitarnya” Ucap Leo Jumat 7/05/2021.
Leo menyampaikan ikut melaksanakan amanat pemerintah ini supaya warga FDKJ tidak perlu mudik dan menjauhi tempat-tempat keramaian menjelang libur nanti dan bisa menggunakan media komunikasi yang ada untuk keperluan silahturami.
“Perantauan Dayak Kalbar di Jabodetabek agar menahan diri dan menunda bepergian untuk bersilahturahmi pulang kampung, saat ini kita bisa menggunakan berbagai alternatif media komunikasi jarak jauh untuk bisa saling menyampaikan ucapan Selamat Idul Fitri dan bermaaf-maafan” Lanjut Leo.
Dihubungi terpisah melalui daring Leo juga menyampaikan beberapa agenda-agenda FDKJ kedepannya, salah satu nya akan berfokus pada UKM terkhusus warga Dayak yang ada di Jabodetabek sampai dengan Serang dan Cilegon.
Sebagai Suatu Perkumpulan yang berjiwa Sosial maka FDKJ memiliki ciri ciri:
MEMILIKI KEDEKATAN yakni:
- Kedekatan Geografis. Tempat tinggal sama sama berasal dari Kalbar; pengaruh kedekatan asal tempat tinggal inilah yang utama mempengaruhi keterlibatan seseorang menjadi anggota FDKJ
- Kedekatan Kesamaan (similarity).
Pembentukan FDKJ tidak hanya tergantung pada kedekatan fisik, tetapi juga kesamaan diantara anggotanya, sudah menjadi kebiasaan orang lebih suka berhubungan dengan orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya, kesamaan yang dimaksud adalah kesamaan:
- Adat
- Kepercayaan
- Bahasa
- Nilai-nilai budaya
- Usia
- Tingkat intelenjensia
- Karakter-karakter personal anggota
3. Kedekatan Kesamaan Kepentingan.
Dengan dasar utama kepentingan sosial maka FDKJ dalam melaksanakan program kerjanya akan membangun kerjasama yang konstruktif dan dinamis demi mencapai kepentingan yang sama tersebut.
4. Kedekatan Kesamaan Keturunan.
Atas dasar persamaan satu garis keturunan berdarah Dayak, maka FDKJ orientasinya adalah untuk menyambung tali persaudaraan sehingga masing-masing anggota FDKJ berkomitmen untuk tetap aktif dalam kelompok sosial dan menjaga persaudaraan agar tidak terputus sekalipun berada di perantauan
5. Kedekatan Kesamaan Nasib.
Sebagai Dayak
Perantauan
Dengan kesamaan nasib, pekerjaan, profesi, maka FDKJ dibentuk sebagai kelompok
sosial yang mewadahinya untuk meningkatkan taraf hidup maupun kualitas dan kompetensi masing-masing
anggotanya
Dari Kesamaan kesamaan diatas maka FDKJ dikatakan sangat bermanfaat untuk Dayak perantauan karena bertujuan:
- Membangun kehidupan Perekonomian Anggota Perantauan ke arah yang lebih baik
- Mempertahankan Identitas Dayak Kalbar pada setiap anggota nya
- Menciptakan solidaritas mekanik antara sesama perantau dari Dayak Kalbar yang ada di Jabodetabek dan sekitarnya
“Ya kita akan mulai dari warga FDKJ yang sudah merintis usaha kecil menengah misalnya yang bisa bercocok tanam, salah satunya yang telah dilakukan di daerah C4 (Cibubur, Cileungsi, Citereup, Cibinong) dan juga usaha pertukangan, kuliner dan usaha-usaha lainnya dari wilayah-wilayah lainnya. Dari situ kita akan mulai membangun sinergi satu dengan yang lainnya dan melakukan pembinaan kepada mereka untuk peningkatan kualitas dan hasil yang lebih baik” ucap Leo. (Jumat 7/07/2021).
Ketua Umum Forum Dayak Kalimantan Barat Jakarta (FDKJ) periode 2021-2025 tersebut juga berpesan kepada warga Dayak khusus nya yang ada di Jakarta supaya menahan diri dan jangan mudik dalam masa libur Idul Fitri saat ini demi menjaga penyebaran virus covid 19 di situasi pandemi yang masih tinggi.
Salah seorang warga Dayak yang ada di Jakarta Barat menungkapkan perasaannya dan menyetujui pelarangan mudik ini dan menyatakan bahwa himbauan larangan mudik ini baik sekali, namun demikian bisa saja ada yang kurang setuju dan tetap memilih mudik dengan segala konsekuensinya.
“Disatu sisi hal ini bagus, supaya pandemi bisa diminimalisir penyebarannya untuk kesehatan bersama, Tapi kalo memaksakan diri untuk mudik ya siap-siap saja untuk menanggung risikonya” ucap Paran
Hal senada juga disampaikan oleh Johan, salah seorang warga FDKJ yang merupakan karyawan di sebuah perusahaan swasta yang mengatakan bahwa langkah pemerintah ini sudah sangat baik, dan tentunya demi kebaikan masyarakat Indonesia.
“Pemerintah tentu sayang dengan segenap warga masyarakat, Saat ini kita semua tau bukan hanya di indonesia yang terjadi bencana Covid-19 tetapi seluruh dunia, jadi langkah yang di ambil pemerintah itu sangat baik bagi kesehatan masyarakat Indonesia. Berkaca dari kasus di India yang baru-baru ini mengalami goncangan dahsyat karena gelombang kedua covid-19, yang terjadi karena terlalu menyepelekan protokol kesehatan dimasa pandemi ini” tegas Johan
Leo berharap dan
berdoa untuk semua Warga Dayak Kalbar khususnya di wilayah Jabodetabek tetap sehat, selalu menaati anjuran dari pemerintah, dan menjalankan protokol kesehatan
selama pandemic
ini.
Pengusaha kuliner ini
juga tak lupa memberikan pantun sebagai penutupnya..
Buah Tembawang untuk
kosmetik
Burung enggang satu anaknya
Lebaran jangan lah mudik
Corona dimana mana
Ambil mandau potong
rebung
Jalan ke ladang lewat sungai kapuas
Jangan kita pulang ke kampung
Kalo tidak mau bernasib naas.
Gregorio Victor Leo Oendoen
Penulis. Rd