29.6 C
Singkawang
More
    BerandaSosokPdt. Paran Sakiu, S.Th, M.Pd: Dedikasi untuk Pelayanan, Pendidikan, dan Budaya

    Pdt. Paran Sakiu, S.Th, M.Pd: Dedikasi untuk Pelayanan, Pendidikan, dan Budaya

    Jakarta, detikborneo.com – Pdt. Paran Sakiu, S.Th, M.Pd adalah seorang tokoh yang memiliki peran penting dalam pelayanan gereja, dunia pendidikan, serta pelestarian adat dan budaya.

    Lahir pada tahun 1971 di Mentonyek, Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, ia kini telah menghabiskan 33 tahun hidupnya di Jakarta sejak pertama kali merantau pada tahun 1992.

    Dalam perjalanan hidupnya, Paran Sakiu tidak hanya fokus pada pelayanan rohani, tetapi juga berkontribusi besar di bidang pendidikan dan sosial. Saat ini, ia aktif menggembalakan jemaat di GKRI Epifania-Penjaringan, Jakarta Utara, serta mengajar sebagai guru di SMPK Rahmani, Taman Sari, Jakarta Barat.

    Selain itu, ayah dari 3 anak ini yang penuh kesederhanaan juga merupakan seorang penulis yang produktif. Hingga kini, ia telah menerbitkan 7 buku yang mencerminkan pemikirannya dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam bidang keagamaan, pendidikan, maupun sosial.

    Kiprah di Organisasi

    Sebagai sosok yang aktif dalam berbagai organisasi, Paran Sakiu saat ini menjabat di beberapa posisi penting, antara lain:
    1.Ketua Ikatan Alumni STTLB (2024 – Sekarang)
    2.Wakil Ketua Umum Forum Dayak Kalimantan Barat Jakarta (FDKJ) Periode 2024-2029
    3.Bidang Pendidikan di Forum Pemuda Kalbar (FDKJ)
    4.Bidang Sosial di Dewan Adat Dayak (DAD) Jakarta
    5.Bidang Penguatan Adat dan Budaya di Majelis Adat Dayak Nasional (MADN)
    6.Anggota di Ikatan Cendekiawan Dayak Nasional (ICDN) DKI Jakarta

    Dengan kesibukannya yang luar biasa, Paran Sakiu tetap menjadikan membaca dan menulis sebagai hobi utamanya. Kegemarannya dalam dunia literasi semakin memperkaya pemikirannya dalam menjalankan pelayanan dan tanggung jawabnya di berbagai bidang.

    Kini, di usianya yang ke-54, Paran Sakiu terus berkomitmen untuk membawa perubahan positif bagi masyarakat, baik dalam aspek spiritual, pendidikan, maupun pelestarian budaya Dayak. Kehadirannya di Jakarta selama lebih dari tiga dekade telah memberikan banyak kontribusi berharga bagi komunitas dan organisasi yang ia tekuni. (Rd)

    Latest articles

    Explore more

    Arsip berita